Lupa karena adanya memori yang tidak bisa ditarik (blocking)
Misalnya anak ingat ada pesan penting dari gurunya siang tadi, tapi anak lupa apa pesannya. Ketidakmampuan sementara untuk menarik ingatan kembali umum terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini masih normal, selama ketika anak diberi tahu lagi soal pesan gurunya seperti bawa topi upacara, anak mengingatnya kembali.
Keliru soal detail informasi (misattribution)
Proses lupa yang satu ini terjadi saat anak sebenarnya mengingat sesuatu kejadian secara akurat. Namun, ketika dilontarkan ada beberapa detail yang keliru seperti waktu, tempat, dan orang yang terlibat.
Selain itu, lupa yang satu ini juga terjadi saat anak merasa pikiran yang dimiliki benar-benar ia alami padahal sebenarnya berasal dari imajinasinya. Hal ini beda dengan berbohong, karena anak benar-benar lupa kalau yang ia ceritakan barusan tidak benar-benar terjadi, melainkan produk imajinasinya saja.
Ciri-ciri lupa yang tidak normal
Tidak seperti lupa yang normal, biasanya jenis lupa yang satu ini lebih rumit, disertai dengan perilaku lainnya yang tidak biasa, seperti:
- Jeda yang lama saat mengingat kejadian atau memilih kata.
- Mengulangi percakapan yang sama berulang-ulang.
- Adanya perubahan pada suasana hati dan kepribadian.
- Tidak bisa fokus menyelesaikan tugas yang diberikan.
- Tidak memperhatikan saat orang lain berbicara padanya sehingga tidak bisa mengulangi perintah atau bahkan melakukannya.
- Mengalami kesulitan untuk mencatat tugas yang diberikan di sekolah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar