backup og meta

Pahami Gejala Anak Kecanduan Nikotin hingga Cara Mencegahnya

Pahami Gejala Anak Kecanduan Nikotin hingga Cara Mencegahnya

Anak kecanduan nikotin merupakan permasalahan serius yang membutuhkan perhatian mendalam. Apalagi, pada zaman sekarang ini, risiko untuk anak-anak kecanduan nikotin sangat tinggi. 

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, jumlah perokok anak terus meningkat setiap tahun. Pada 2019, jumlah perokok anak tercatat sekitar 10,7%. Padahal pada 2013, jumlahnya baru mencapai 7,2%. 

Jika tidak dikendalikan, Kemenkes memperkirakan jumlah perokok anak bisa mencapai 16% pada 2030. Agar buah hati Anda terhindar dari kondisi kecanduan nikotin, pahami gejala hingga cara mencegahnya di bawah ini. 

Apa itu kecanduan nikotin pada anak?

Kecanduan nikotin adalah kondisi di mana seseorang ketergantungan terhadap nikotin, yaitu zat kimia yang terdapat dalam produk tembakau seperti rokok. 

Kondisi ini dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak-anak. Ketika mengalami kecanduan nikotin, seorang anak dapat terus merasa membutuhkan nikotin dan tidak dapat berhenti menggunakannya.

Hal ini karena nikotin memiliki efek adiktif yang menyebabkan anak merasa senang dan akan terus merasa ingin untuk mengonsumsinya secara berkelanjutan. 

Apalagi, rokok dapat dengan mudahnya didapatkan di wilayah Indonesia, sehingga membuat anak-anak lebih mudah untuk merokok dan akhirnya kecanduan terhadap zat ini. 

Apa saja tanda dan gejala kecanduan nikotin pada anak?

tayangan berita anak cemas

Sebagai orangtua, Anda perlu waspada terhadap kondisi ini pada anak. Berikut ini adalah beberapa gejala ketergantungan nikotin pada anak. 

  • Tidak bisa berhenti merokok. 
  • Mengalami gejala penarikan diri ketika ingin berhenti merokok, seperti cemas, rasa lapar yang kuat, mudah tersinggung, dan sulit berkonsentrasi
  • Anak tetap ingin merokok meski sedang sakit, seperti flu atau bahkan masalah kesehatan lainnya. 
  • Menarik diri dari aktivitas sosial. 
  • Mengalami gangguan tidur, seperti susah tidur atau bahkan terlalu banyak tidur. 

Mungkin ada beberapa gejala yang tidak disebutkan di atas, bila anak Anda menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter. 

Apa yang menyebabkan kecanduan nikotin pada anak?

Nikotin adalah bahan kimia dalam tembakau yang membuat anak dapat terus merokok. Nikotin dapat mencapai otak dalam hitungan detik setelah anak menghisapnya. 

Di otak, nikotin dapat meningkatkan pelepasan bahan kimia otak yang disebut dengan neurotransmitter, yang membantu mengatur suasana hati dan perilaku penggunanya. 

Dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter yang akan dilepaskan di otak dan menyebabkan perasaan senang dan peningkatan suasana hati. 

Inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab anak mengalami kecanduan rokok atau nikotin.

Pasalnya saat merokok, otak anak akan merasa senang. Dengan begitu, ia akan menganggap zat ini adalah suatu hal yang menyenangkan dan perlu dilakukan secara berulang.

Apa faktor yang meningkatkan risiko anak mengalami kecanduan nikotin?

Merangkum Cleveland Clinic, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami kecanduan rokok atau nikotin. Berikut penjelasannya. 

  • Usia. Semakin muda usia anak merokok, maka akan semakin mudah anak untuk mengalami kecanduan. 
  • Genetika. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kecanduan nikotin atau zat adiktif lainnya mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya.
  • Lingkungan keluarga. Anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana salah satu keluarga merokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencoba kebiasaan tersebut. 
  • Tekanan teman sebaya. Pengaruh dari teman sebaya dapat juga menjadi faktor risiko anak mengalami kecanduan rokok.  
  • Depresi atau penyakit mental lainnya. Anak yang menderita depresi, skizofrenia, dan gangguan stres pascatrauma cenderung dapat menjadi perokok.

Apa komplikasi dari kecanduan nikotin pada anak?

ketika anak sakit parah

Ada banyak masalah kesehatan yang bisa terjadi pada anak akibat kecanduan rokok, di antaranya berikut ini.

  • Penyakit paru-paru. Merokok adalah penyebab utama kematian akibat kanker paru-paru. Tidak hanya itu, merokok bahkan menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan paru-paru, seperti bronkitis kronis. 
  • Penyakit kanker. Merokok juga dapat meningkatkan risiko anak terkena penyakit kanker, termasuk kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker laring. 
  • Diabetes. Merokok dapat meningkatkan terjadinya resistensi insulin yang dapat memicu terjadinya diabetes tipe 2. 
  • Masalah mata. Kecanduan rokok pada anak juga dapat meningkatkan risiko masalah mata, seperti katarak. 
  • Infertilitas dan impotensi. Merokok dapat meningkatkan risiko berkurangnya kesuburan dan meningkatkan risiko terjadinya impotensi pada anak laki-laki.

Tidak hanya pada anak, merokok juga dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang di sekitarnya. 

Bagaimana dokter mendiagnosis kecanduan nikotin pada anak?

Untuk mendiagnosis ketergantungan nikotin pada anak, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti berikut ini. 

  • Seberapa sering anak merokok? 
  • Berapa rokok yang biasanya anak habiskan dalam sehari? 
  • Apakah anak tetap merokok meski sedang sakit? 
  • Apakah anak mengalami kesulitan di tempat yang dilarang untuk merokok? 

Selain beberapa pertanyaan di atas, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, seperti pemeriksaan denyut jantung, suara napas, hingga tekanan darah. 

Bagaimana cara mengatasi kecanduan nikotin pada anak?

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu anak mengatasi kecanduan rokok atau nikotin. 

1. Terapi nikotin 

Cara yang dapat membantu menghentikan anak yang kecanduan nikotin adalah dengan menjalani terapi pengganti nikotin

Terapi nikotin ini dapat membantu anak mengurangi keinginan akan penggunaan nikotin dan mengurangi gejala penarikan diri (withdrawal). 

2. Terapi perilaku 

Terapi perilaku yang dilakukan oleh dokter atau psikolog juga dapat membantu mengatasi anak kecanduan merokok. 

Cara ini biasanya akan dilakukan dengan mencari tahu penyebab yang mendasari anak mengalami ketergantungan terhadap nikotin. 

Selain cara-cara di atas, dukungan dari orang terdekat, terutama dari orangtua dapat membantu anak berhenti dari kecanduan zat adiktif satu ini. 

Adakah cara mencegah anak kecanduan nikotin?

mencegah anak merokok

Ada beberapa langkah yang dapat orangtua lakukan untuk mencegah anak mengalami kecanduan rokok atau nikotin. Berikut ini adalah beberapa caranya. 

1. Hindari faktor pemicunya

Perlu diingat kembali, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan anak untuk mengalami kecanduan rokok. 

Sebagai orangtua, Anda harus memastikan anak untuk menghindari beberapa faktor risiko yang telah disebutkan di atas. 

Pastikan juga bahwa Anda mengetahui lingkungan pertemanan anak. Pasalnya, ini menjadi faktor yang sangat memengaruhi anak untuk memulai merokok. 

2. Memberikan contoh yang baik 

Bila Anda ingin anak terhindar dari ketergantungan zat adiktif ini, Anda pun harus menghindarinya.

Jadilah contoh yang baik untuk anak Anda. Apalagi, anak-anak cenderung meniru apa yang orangtua lakukan di sekitar mereka.

3. Tekankan pada dampak kesehatan 

Bila Anda ingin anak terhindar dari kecanduan nikotin, Anda perlu memberikan edukasi mengenai efek negatif dari rokok pada anak. 

Bantu anak untuk memahami apa risikonya yang akan terjadi bila ia merokok. 

4. Rutin berolahraga 

Untuk mencegah anak kecanduan nikotin, Anda juga dapat mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang lebih positif, misalnya dengan berolahraga.

Dengan begitu, keinginan anak untuk mencoba hal-hal negatif dapat terhindari. 

Kesimpulan

  • Kecanduan nikotin pada anak adalah kondisi di mana ia mengalami ketergantungan terhadap nikotin, yaitu zat kimia yang terdapat dalam produk tembakau seperti rokok. 
  • Faktor lingkungan seperti pertemanan dapat menjadi salah satu penyebab anak mengalami kecanduan rokok. 
  • Menghindari faktor risiko yang meningkatkan anak kecanduan rokok adalah kunci untuk mengatasi kecanduan pada anak.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nicotine Dependence. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 31 January 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nicotine-dependence/diagnosis-treatment/drc-20351590 

Nicotine Dependence. (n.d.). Retrieved 31 January 2024,  from https://www.ucsfhealth.org/conditions/nicotine-dependence 

Is nicotine addictive? (2021). Retrieved 31 January 2024, from https://nida.nih.gov/publications/research-reports/tobacco-nicotine-e-cigarettes/nicotine-addictive 

Staff, Familydoctor. org E. (2023). Tobacco Addiction. Retrieved 31 January 2024,  from https://familydoctor.org/condition/tobacco-addiction/ 

Siqueira, L. M., Ryan, S. A., Gonzalez, P. K., Patrick, S. W., Quigley, J., & Walker, L. R. (2017). Nicotine and Tobacco as Substances of Abuse in Children and Adolescents. Retrieved 31 January 2024, from https://publications.aap.org/pediatrics/article/139/1/e20163436/51814/Nicotine-and-Tobacco-as-Substances-of-Abuse-in?autologincheck=redirected 

How to Protect Kids From Tobacco Product Use and Exposure. (n.d.). Retrieved 31 January 2024, from https://www.healthychildren.org/English/news/Pages/protecting-children-adolescents-and-their-families-from-tobacco-and-nicotine-use-and-tobacco-smoke-exposure.aspx 

Rokom. (2022). Perokok Anak Masih Banyak, Revisi PP Tembakau Diperlukan. Retrieved 31 January 2024, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220729/4940807/perokok-anak-masih-banyak-revisi-pp-tembakau-diperlukan/

Versi Terbaru

27/02/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Tips agar Anak Kecil Tidak Merokok demi Hindari Bahayanya

Jurus Efektif Berhenti Merokok untuk Remaja


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 27/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan