Sendawa mungkin terdengar sepele bagi orang dewasa. Namun bagi bayi, ini merupakan hal penting agar perutnya nyaman. Jika bayi susah sendawa, ia tentu akan merasa tidak nyaman, rewel, hingga kesulitan tidur. Tidak heran bila banyak orangtua yang panik saat menghadapi masalah ini.
Jadi, kenapa bayi susah sendawa? Bagaimana cara agar bayi bisa sendawa? Cari tahu penyebab dan solusinya di bawah ini.
Berbagai penyebab bayi susah sendawa
Bayi bisa susah sendawa karena berbagai alasan, mulai dari posisi menyusui yang kurang tepat hingga saluran pencernaan yang masih berkembang.
Udara yang terjebak di dalam perutnya bisa membuat perut terasa kembung dan tidak nyaman. Berikut ini beberapa penyebab mengapa terkadang bayi disendawakan tapi tidak sendawa.
1. Posisi pelekatan yang salah
Posisi dan pelekatan yang kurang tepat saat menyusui ternyata bisa menjadi penyebab bayi kesulitan sendawa.
Jika bayi tidak melekat dengan benar saat menyusu, mereka cenderung menelan lebih banyak udara bersama ASI atau susu formula.
Udara yang masuk ini terjebak di perut bayi, membuat mereka merasa tidak nyaman dan sulit mengeluarkannya.
Selain itu, posisi menyusui yang tidak tepat, seperti kepala bayi yang sejajar atau lebih rendah dari perut, bisa memperparah masalah ini. D
ilansir dari situs La Leche League GB, kepala bayi idealnya harus lebih tinggi dari perut. Hal ini bertujuan agar susu mengalir dengan lancar tanpa udara berlebih.
2. Pencernaan yang belum sempurna
Pada bayi baru lahir hingga usia 3 bulan, sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan.
Ini berarti otot-otot yang berfungsi mendorong udara keluar dari perut belum bekerja dengan sempurna. Akibatnya, udara yang tertelan saat menyusu atau menangis bisa tetap terjebak dalam perut.
Bayi yang mengalami kesulitan sendawa akibat pencernaan yang belum matang mungkin juga mengalami gejala lain.
Beberapa gejala mungkin terlihat sering gumoh, perut terasa keras, atau sering menangis tanpa alasan yang jelas.
Meskipun kondisi ini wajar, penting untuk membantu bayi mengeluarkan udara yang terjebak agar mereka lebih nyaman.
3. Minum terlalu cepat
Bayi yang minum susu terlalu cepat, baik dari payudara maupun botol, berisiko menelan lebih banyak udara.
Hal ini terjadi karena bayi tidak sempat mengatur napas di antara isapan, sehingga udara ikut masuk ke dalam perut.
Situasi ini sering terjadi pada bayi yang sangat lapar atau ketika aliran susu dari payudara atau dot terlalu deras.
Akibatnya, bayi bisa sulit sendawa dan bayi rewel setelah menyusu.
4. GERD pada bayi
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi.
Bayi dengan GERD sering mengalami kesulitan bersendawa. Pasalnya, otot di sekitar kerongkongan mereka tidak berfungsi dengan baik untuk mendorong udara keluar.
Selain susah bersendawa, bayi dengan GERD mungkin juga sering gumoh, menangis saat atau setelah menyusu, dan mengalami kesulitan tidur.
Jika bayi menunjukkan gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Kolik pada bayi
Kolik adalah kondisi yang ditandai dengan tangisan berlebihan tanpa sebab yang jelas, biasanya terjadi pada bayi berusia di bawah 3 bulan.
Salah satu penyebab kolik adalah penumpukan gas di dalam perut, yang bisa terjadi jika bayi mengalami bayi susah sendawa.
Bayi yang kolik sering menangis dengan keras, mengepalkan tangan, dan menarik kaki ke arah perut.
Kondisi ini tidak hanya membuat bayi merasa tidak nyaman tetapi juga bisa membuat orangtua merasa cemas dan kelelahan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Cara mengatasi bayi yang susah sendawa
Saat bayi sudah mengalami susah sendawa, penting untuk segera membantu mereka mengeluarkan udara dari perutnya.
Ada beberapa teknik yang bisa dicoba untuk membantu bayi bersendawa lebih mudah. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Gendong dalam posisi tegak di bahu
Salah satu metode paling efektif untuk menyendawakan bayi adalah dengan menggendongnya dalam posisi tegak.
Setelah itu, sandarkan kepalanya di bahu, lalu menepuk punggungnya dengan lembut. Posisi ini membantu udara naik ke atas dan keluar dengan lebih mudah.
Jika bayi sudah disendawakan tapi tidak sendawa, cobalah usap punggungnya dengan gerakan memutar.
Beberapa bayi membutuhkan waktu lebih lama, jadi jangan langsung menyerah jika ia belum sendawa dalam beberapa detik pertama.
2. Coba posisi duduk condong ke depan
Dudukkan bayi di pangkuan dengan posisi sedikit condong ke depan, lalu topang dadanya dengan satu tangan.
Dengan tangan lainnya, tepuk punggung bayi secara perlahan. Teknik ini membantu udara terdorong keluar secara alami.
Metode ini sangat efektif untuk bayi yang susah bersendawa karena membantu perut mereka tidak tertekan terlalu keras.
Namun, jangan lupa untuk tetap memberi tekanan yang cukup untuk mendorong udara keluar.
3. Pijat perut dan gerakan kaki ‘sepeda’
Jika sendawa belum juga keluar, pijatan lembut di area perut bayi bisa membantu. Lakukan pijatan searah jarum jam untuk membantu menggerakkan udara di dalam perut bayi.
Selain pijatan, coba gerakkan kaki bayi seperti gerakan mengayuh sepeda.
Gerakan ini bisa membantu mengurangi kembung pada bayi dan memperlancar pergerakan udara di dalam perutnya, sehingga ia bisa bersendawa lebih mudah.
Cara mencegah bayi susah sendawa
Lebih baik mencegah daripada mengatasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bayi tidak mengalami sulit bersendawa setelah menyusu.
1. Hindari gelembung udara di botol susu
Jika bayi minum susu dari botol, pastikan tidak ada gelembung udara yang ikut masuk. Beberapa cara yang bisa Anda ikuti antara lain sebagai berikut.
- Pastikan bibir bayi menempel rapat di pangkal dot, tidak hanya di ujungnya.
- Pakai dot dengan aliran yang lambat agar tidak menelan terlalu banyak udara.
- Miringkan botol saat menyusui agar dot selalu terisi penuh dengan susu.
- Jika menggunakan susu formula, biarkan susu yang sudah diaduk diam beberapa menit.
Saat ini, ada banyak merek botol susu bayi yang didesain khusus untuk mencegah udara masuk ke perut bayi. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba botol antikolik jika bayi sering sulit sendawa, ya.
2. Perhatikan makanan yang dikonsumsi ibu
Bagi ibu menyusui, makanan yang dikonsumsi ternyata bisa memengaruhi pencernaan bayi. Beberapa makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol dapat memicu gas berlebih.
Jika curiga ada makanan tertentu yang bisa membuat bayi menjadi lebih kembung, usahakan hindari makanan tersebut sementara waktu. Setelah itu, Anda bisa melihat apakah ada perubahan.
Walau begitu, jangan terlalu banyak menghindari makanan karena bisa memengaruhi kesehatan ibu sendiri.
Bila bingung, konsultasikan kepada dokter atau ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
Rangkuman
- Masalah bayi susah sendawa memang sering terjadi, tetapi bisa diatasi dengan cara yang tepat.
- Beberapa penyebab di antaranya pelekatan menyusui yang kurang tepat, sistem pencernaan yang belum sempurna, minum terlalu cepat, kolik, hingga GERD.
- Dengan memahami penyebab dan solusinya, orangtua bisa membantu bayi merasa lebih nyaman setelah menyusu.
- Posisi menyusui yang benar dan penggunaan botol yang sesuai bisa mengurangi risiko masalah ini.