backup og meta

Anak Kelebihan Berat Badan (Overweight) Itu Tidak Sehat, Ini Penanganannya

Anak Kelebihan Berat Badan (Overweight) Itu Tidak Sehat, Ini Penanganannya

Memang benar bahwa orangtua harus memberikan asupan yang penuh akan nutrisi untuk anak. Namun, terkadang ada yang memberikannya terlalu berlebih hingga anak mengalami kelebihan berat badan (overweight).

Anak gemuk bukan berarti sehat karena overweight pada anak justru dapat menimbulkan berbagai penyakit. Yuk, pelajari lebih lanjut mengenai kelebihan berat badan pada anak di artikel berikut!

Apa itu overweight pada anak?

Overweight atau kelebihan berat badan adalah kondisi ketika bobot tubuh anak terlampau besar, akibat adanya penumpukan lemak pada tubuh.

Normalnya, setiap orang memang memiliki lemak di sekujur tubuhnya.

Namun, penyimpanan lemak di tubuh anak yang overweight cenderung berlebihan sehingga membuat postur tubuhnya kurang ideal.

Pasalnya, tinggi badan anak dengan kelebihan berat badan biasanya agak kurang setara dengan ukuran tubuhnya.

Akibatnya, perawakan anak akan terlihat gemuk atau lebih besar ketimbang anak seusianya.

Melansir dari laman WHO, kelebihan berat badan pada anak di usia dini termasuk ke dalam kasus gizi lebih. Sayangnya, rata-rata masalah ini akan terus terbawa hingga dewasa.

Kondisi ini bahkan berisiko membuat anak lebih mudah terserang penyakit kardiovaskular dan diabetes di usia muda.

Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir, karena selagi diberikan penanganan yang tepat, overweight pada anak bisa diatasi secara perlahan.

anak kegemukan

Kapan anak dikatakan mengalami kelebihan berat badan?

Untuk tahu apakah si kecil mengalami overweight atau tidak, maka Anda harus tahu dulu status gizinya.

Penilaian status gizi ini menggunakan dua indikator  yaitu, berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dan indeks massa tubuh menurut usia (IMT/U).

Pengukuran kelebihan berat badan pada anak berusia 0-60 bulan biasanya memakai grafik WHO 2006 (cut off z score) dengan indikator BB/TB.

Berdasarkan pengukuran tersebut, anak usia 0-60 bulan masuk ke dalam golongan overweight, ketika hasilnya menunjukkan angka > 2 sampai dengan 3 SD.

Pada anak yang usianya lebih dari 60 bulan alias 5 tahun, pengukuran bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran persentil). 

Dalam hal ini, kategori overweight (kelebihan berat badan) pada anak berada di rentang persentil 85 sampai dengan kurang dari 95.

Perhitungan status gizi pada anak memang rumit. Jangan cemas, Anda hanya perlu memeriksakan si kecil ke dokter supaya tim medis yang mengukurnya.

Nah, jika hasil pengukuran berat dan tinggi badan anak berada di kedua rentang tersebut, dokter dan ahli gizi dapat memberikan penanganan yang tepat.

Meski begitu, anak yang mengalami kelebihan berat badan belum tentu obesitas. Rentang pengukuran overweight masih berada satu tingkat di bawah obesitas.

Penanganan untuk kasus kelebihan berat badan pada anak biasanya melibatkan program pengaturan makanan harian.

Hal tersebut tentu disesuaikan kembali dengan berat badan, tinggi badan, usia, hingga kondisi kesehatan anak.

Apa penyebab kelebihan berat badan pada anak?

penyebab obesitas pada anak

Pada dasarnya, overweight pada anak disebabkan oleh asupan makanan hariannya yang melebihi kebutuhan.

Jadi, asupan makanan yang dimakan terlalu banyak jika dibandingkan dengan aktivitas harian yang ia lakukan.

Namun, secara lebih jelasnya, masih ada sejumlah hal lain yang turut menyebabkan kondisi ini, antara lain sebagai berikut.

1. Genetika

Gen yang dibawa oleh orangtua berperan salah satunya sebagai penentu bentuk tubuh, serta proses penyimpanan dan pembakaran lemak.

Lebih dari itu, faktor kebiasaan yang turun-temurun dari keluarga bisa jadi pemicu anak mengalami kelebihan berat badan.

Dalam banyak kasus, tidak jarang anak yang overweight memiliki orangtua yang juga mengalami kelebihan berat badan.

Di berbagai penelitian, disebutkan bahwa pola makan orangtua yang buruk hingga kebiasaan aktivitas fisik yang minim, nyatanya bisa ‘diturunkan’ ke anak.

2. Pola makan

Kebanyakan anak-anak umumnya menggemari makanan manis, berlemak, cepat saji, hingga kemasan.

Saking enaknya, tidak sedikit yang bisa menyantapnya dalam porsi banyak atau bahkan berlebih.

Padatnya jadwal sekolah, ekskul, atau les tambahan, kadang menjadi faktor lain yang membuat anak cenderung makan apa pun tanpa berpikir sehat atau tidaknya.

Ditambah lagi, beberapa anak-anak ada yang lebih senang menghabiskan waktu di rumah dengan bermain gadget. Alhasil, tubuhnya tidak aktif melakukan beragam kegiatan.

3. Aktivitas fisik

Setidaknya beberapa jam dalam sehari, setiap anak harus aktif beraktivitas secara fisik, dan menghindari terlalu banyak berdiam diri.

Pasalnya, terus-terusan asyik bersantai malah akan membuat energi dari makanan mengendap di dalam tubuh.

Minimnya aktivitas fisik inilah yang menyulitkan proses pembakaran energi yang berlebih pada tubuh anak.

Kondisi ini yang kemudian menyebabkan penumpukan lemak pada tubuh, hingga membuat anak kelebihan berat badan.

Apa saja risiko kesehatan pada anak yang kelebihan berat badan?

Seorang anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami beberapa kondisi berikut ini.

  • Masalah tulang dan sendi.
  • Mengalami masa puber lebih awal dibandingkan teman-teman seusianya.
  • Masalah pernapasan, termasuk kondisi asma parah, kesulitan bernapas saat tidur (obstructive sleep apnea) dan sesak napas saat berolahraga.
  • Jika tidak segera diatasi, anak yang kelebihan berat badan bisa membuatnya mengalami obesitas saat dewasa.
  • Memiliki masalah jantung dan hati saat dewasa.
  • Overweight pada anak remaja perempuan berpeluang membuat siklus menstruasinya tidak teratur, serta masalah kesuburan saat dewasa.

Selain itu, overweight dapat menimbulkan efek psikologis pada beberapa anak-anak. Hal ini mengakibatkan munculnya rasa kurang kepercayaan diri, terlebih ketika usia anak sudah memasuki remaja.

Apalagi di usia remaja, biasanya anak sudah mulai memiliki persepsi sendiri atas penilaian orang lain tentang dirinya.

Bahkan, bisa jadi anak menjadi korban bully karena berat badannya. Besar kemungkinannya, anak dapat menarik diri dan menghindari kontak sosial.

Hal ini dapat berujung ke suasana hati yang buruk dan, bahkan dalam kasus yang parah bisa berkembang menjadi depresi.

gemuk menyebabkan 13 jenis kanker

Bagaimana menangani kelebihan berat badan pada anak?

Penanganan overweight pada anak sejak dini dapat membantu lebih mengendalikan kondisinya, atau bahkan mengembalikannya ke berat badan normal.

Alhasil, risiko buruk yang mengintai kesehatan pun bisa dihindari. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

1. Bantu anak untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat

Mulailah dengan melakukan perubahan-perubahan kecil pada pola makan dan gaya hidup anak.

Misalnya dengan menyediakan pilihan makanan sehat terdiri dari beragam zat gizi, makan sesuai kebutuhan, dan perbanyak aktivitas fisik.

Alangkah lebih baik untuk mendiskusikan dengan dokter atau ahli gizi anak, guna mendapatkan aturan atau panduan yang efektif untuk mengendalikan kelebihan berat badan anak.

2. Berikan porsi makan secukupnya

Hindari memberikan anak makanan utama dengan porsi yang terlalu besar. Biasanya, dokter dah ahli gizi akan membantu memandu Anda untuk membatasi porsi makan harian anak.

Di sisi lain, sebisa mungkin hindari menggunakan piring yang berukuram besar. Pasalnya, anak kemungkinan tertarik untuk mengambil porsi makan yang lebih banyak, karena melihat masih ada sisa tempat di piringnya.

3. Makan di meja makan

Jika anak selama ini terbiasa makan di depan TV, kini ajak ia untuk makan bersama di meja makan setiap hari.

Ketimbang makan sambil menonton TV, makan di meja makan membantu anak untuk lebih teratur mengatur porsi dan waktu makannya.

Dengan begitu, porsi makan anak biasanya menjadi lebih terkontrol, serta waktu makan yang lebih terbatas sehingga tidak menambah porsi makannya.

4. Berikan sumber makanan sehat

Makanan olahan, junk food, serta gorengan merupakan beberapa contoh makanan yang sebaiknya tidak sering dimakan anak yang mengalami kelebihan berat badan.

Selain itu, batasi juga makanan dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi, seperti permen, kue, biskuit, sereal manis, serta minuman bersoda.

Pasalnya, jenis makanan dan minuman tersebut mengandung sejumlah kalori yang tinggi tapi rendah nutrisi.

Sebagai gantinya, sajikan makanan harian yang mencakup kebutuhan zat gizi makro dan mikro anak, meliputi karbohidrat, protein, sedikit lemak, serat, vitamin, dan mineral.

5. Perbanyak aktivitas fisik harian anak

Secara perlahan, tingkatkan aktivitas fisik anak setidaknya minimal selama satu jam setiap hari.

Mudahnya, biarkan anak aktif secara fisik, entah itu dengan bermain atau berolahraga.

Jika perlu, ketimbang menggunakan mobil atau motor, Anda bisa ajak anak berjalan kaki atau bersepeda saat hendak mengunjungi tempat dengan jarak dekat.

Cara ini membantu tubuh anak untuk membakar kalori berlebih yang didapat dari makanan harian.

Dengan begitu, asupan kalori yang masuk setara dengan yang dikeluarkan, sehingga overweight pada anak bisa dikendalikan.

6. Jadi contoh yang baik untuk anak

Salah satu cara untuk mulai menanamkan kebiasaan baik pada anak adalah dengan berusaha mnunjukkan contoh yang baik padanya.

Kebanyakan anak umumnya akan meniru semua perilaku orangtuanya, dan tanpa sadar menjadikannya sebagai panutan dalam hidup.

Itu sebabnya, ketika Anda meminta anak untuk melakukan berbagai perubahan demi mengatasi kondisinya, bisa saja anak menolak.

Mengapa? Karena melihat orangtuanya tidak menerapkan hal yang sama.

Ambil contoh begini, Anda meminta anak untuk lebih sering berolahraga ringan saja, seperti bermain sepeda di sekitar rumah.

Namun, pada kenyataannya, Anda sendiri tidak melakukan hal yang sama, atau justru asyik sendiri menonton TV.

anak makan terus

Contoh menu untuk anak yang kelebihan berat badan

Pengaturan menu makanan harian merupakan salah satu langkah untuk mengendalikan berat badan pada anak overweight.

Selain itu, pemberian menu yang tepat juga bertujuan untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan anak sampai sesuai dengan tinggi badannya.

Dokter atau ahli gizi anak dapat merekomendasikan diet energi rendah (1700 kkal). Namun, asupan energi harian anak biasanya akan disesuaikan kembali berdasarkan berat badan idealnya.

Tak perlu bingung, berikut contoh menu sehari yang bisa diberikan pada anak yang mengalami kelebihan berat badan.

Makan pagi (sarapan) 

  • 1/2 piring nasi putih (100 gram)
  • 1 mangkuk daging semur (20 gram)
  • 1 mangkuk sayur bayam (100 gram)
  • 1 gelas susu putih (200 ml)

Selingan (camilan)

  • 3 potong buah pepaya ukuran besar (300 gram)

Makan siang 

  • 1 piring nasi putih (200 gram)
  • 1 piring pepes ikan mas (40 gram)
  • 1 mangkuk oseng tempe (50 gram)
  • 1 mangkuk sayur asem (100 gram)

Selingan (camilan)

  • 1 buah mangga ukuran besar (300 gram)

Makan malam 

  • 1 piring nasi putih (100 gram)
  • 1 mangkuk daging ayam bumbu kecap tanpa kulit (40)
  • 1 mangkuk tumis tauge (100 gram)
  • 1 potong tempe (50 gram)

Dengan mengikuti anjuran makan yang tepat, kelebihan berat badan pada anak kembali ke berat badan yang ideal sesuai usianya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Help Children Maintain Healthy Weight. (2021). Retrieved 19 January 2022, from https://www.cdc.gov/healthyweight/children/index.html

What is the DASH eating plan?. Retrieved 19 January 2022, from https://kitchen.kidneyfund.org/national-heart-lung-and-blood-institute-nhlbi/

Healthy Cooking and Snacking, Eat Right, NHLBI, NIH. (2013). Retrieved 19 January 2022, from https://www.nhlbi.nih.gov/health/educational/wecan/eat-right/healthy-cooking.htm

What Can I Do If My Child is Overweight? Retrieved 19 January 2022, from https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/overweight-children-advice-for-parents/

Overweight and Obesity. Retrieved 19 January 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/overweight-obesity.html

Childhood Overweight and Obesity. Retrieved 19 January 2022, from https://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/

Childhood Obesity and Overweight Children. Retrieved 19 January 2022, from https://www.healthdirect.gov.au/childhood-obesity-and-overweight-children

Defining Childhood Obesity. Retrieved 19 January 2022, from https://www.cdc.gov/obesity/childhood/defining.html

Tips for Parents-Ideas to Help Children Maintain a Healthy Weight. Retrieved 19 January 2022, from https://www.cdc.gov/healthyweight/children/index.html 

Overweight and Obesity. Retrieved 19 January 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/overweight-obesity.html 

Versi Terbaru

24/01/2022

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Cara Menaikkan Berat Badan Anak agar Ideal

Sebaiknya Anak Makan Berapa Kali Sehari? Ini Jawaban dari Para Ahli


Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/01/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan