Melihat ada panu di tubuh anak mungkin bikin Anda kesal sekaligus cemas. Apalagi jika bercak putih pada kulit ini menimbulkan rasa gatal atau tidak nyaman. Meskipun panu pada anak tidak menyakitkan atau berbahaya, munculnya bercak ini bisa membuat anak tidak nyaman dan Anda pun ingin segera mencari solusi terbaik. Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa gejala panu pada anak?
Panu disebut juga dengan tinea versicolor. Gejala yang paling umum dari panu pada anak adalah munculnya bercak putih pada kulit anak Anda.
Bercak tersebut mungkin terlihat sedikit bersisik, tetapi tidak terasa gatal atau sakit. Melansir Boston Children’s Hospital ada beberapa ciri panu pada anak yang lainnya, misalnya:
- bercak berwarna merah, putih, atau cokelat muda di kulit,
- bercak hanya terjadi pada lapisan atas kulit,
- panu mungkin jarang terjadi pada wajah anak,
- bercak dapat semakin parah karena terkena panas atau lembap,
- ruam hanya terjadi di dada atau punggung anak, dan
- bercak akan semakin terlihat pada musim panas.
Mungkin ada beberapa gejala panu yang tidak disebutkan di atas. Bahkan, beberapa gejala panu mungkin menyerupai penyakit kulit pada anak lainnya.
Oleh karena itu, konsultasikan kepada dokter bila si Kecil mengalami gejala pada kulit seperti panu untuk diagnosis yang tepat.
Apa penyebab panu pada anak?
Penyebab panu pada anak, termasuk di bagian wajah, yaitu pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia di permukaan kulit.
Jamur ini sebenarnya hidup secara alami pada kulit, tetapi dalam kondisi tertentu dapat berkembang biak secara berlebihan dan memicu munculnya bercak-bercak putih atau kecokelatan.
Berkembang biaknya jamur yang berlebihan dapat terjadi karena beberapa faktor, misalnya.
- Keringat berlebih. Anak-anak yang aktif atau sering berkeringat berisiko lebih tinggi terkena panu karena lingkungan yang lembap dapat mendukung pertumbuhan jamur.
- Cuaca panas dan lembap. Kondisi iklim yang panas dan lembap dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Anak-anak dengan imun yang lemah juga tidak dapat mengendalikan pertumbuhan jamur pada kulit.
- Pakaian yang terlalu ketat. Pakaian yang terlalu ketat dapat meningkatkan kelembapan kulit, sehingga memicu pertumbuhan jamur.
- Kurangnya kebersihan kulit. Tidak menjaga kebersihan kulit, seperti tidak mandi dan tidak mengganti pakaian terutama setelah berkeringat, dapat memicu pertumbuhan jamur.
Apakah panu pada anak dapat hilang?
Bagaimana dokter mendiagnosis panu pada anak?
Tinea versicolor biasanya dapat didiagnosis dokter hanya berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Ini karena bercak yang muncul biasanya terlihat unik, sehingga dokter dapat membuat diagnosis panu pada anak hanya dengan melihatnya.
Dokter juga mungkin akan menggunakan sinar ultraviolet, yang disebut dengan woods lamp untuk melihat bercak-bercak tersebut dengan lebih jelas.
Pada beberapa kasus, mungkin dokter akan mengambil sedikit sampel kulit yang terinfeksi untuk dilihat di bawah mikroskop.
Hasil tersebut dapat membantu dokter untuk memastikan diagnosis.
Bagaimana cara mengobati panu pada anak?
Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini mungkin akan membuat anak merasa tidak nyaman, terutama bila memicu rasa gatal pada kulit.
Nah, untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati dan menghilangkan panu pada anak.
1. Salep antijamur topikal
Meski tidak akan menimbulkan masalah serius bila tidak diobati, tinea versicolor dapat menimbulkan gejala gatal yang dapat mengganggu si Kecil.
Oleh karena itu, cara untuk menghilangkan panu, termasuk di wajah anak, adalah dengan menggunakan obat antijamur topikal yang dijual bebas di apotek.
Beberapa salep antijamur yang dapat digunakan, yaitu yang memiliki kandungan miconazole atau clotrimazole.
2. Sabun antijamur
Penggunaan sabun antijamur, seperti sabun dengan kandungan zinc pyrithione dan sampo sulfur salisilat atau selenium sulfide, juga dapat digunakan untuk mengobati kasus panu ringan.
Mengingat panu pada anak dapat terjadi secara berulang atau kambuh, maka mengganti sabun mandi anak dengan kandungan antijamur dapat mencegah kekambuhan.
Untuk menggunakan sabun ini sebagai cara menghilangkan panu di tubuh, Anda dapat menggunakannya di area yang terinfeksi guna mencegah pertumbuhan jamur.
3. Obat antijamur oral
Pada kasus jamur yang cukup parah atau luas, obat antijamur oral seperti fluconazole atau itraconazole dapat dikonsumsi untuk mengatasi panu pada anak.
Obat panu ini digunakan bila perawatan topikal seperti penggunaan salep antijamur atau sabun tidak cukup efektif sebagai cara menghilangkan panu, termasuk pada wajah anak.
Namun, obat ini memerlukan resep dari dokter. Oleh karena itu, bila panu cukup luas dan parah, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter untuk menemukan penanganan yang tepat.
4. Gunakan madu
Selain beberapa obatan medis di atas, ada cara menghilangkan panu, termasuk di wajah anak, secara alami, yaitu dengan menggunakan madu.
Melansir American Journal of Therapeutics, meski hanya dalam penelitian kecil, madu dipercaya dapat digunakan sebagai bahan alami dalam mengobati panu.
Bahkan dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa madu yang dicampur dengan minyak zaitun lebih efektif untuk mengatasi panu.
5. Gunakan lidah buaya
Penggunaan lidah buaya juga dipercaya dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab panu pada anak.
Satu penelitian dari Annals of Military and Health Science Research menemukan bahwa lidah buaya dapat secara efektif menghambat pertumbuhan jamur.
Bahkan efeknya bisa efektif pada jamur yang tidak dapat diobati dengan obat antijamur.
6. Gunakan sunscreen
Selain beberapa cara di atas, sebaiknya hindari anak terkena paparan sinar matahari secara langsung.
Meskipun sinar matahari dapat membantu mengurangi kelembapan pada tubuh, terlalu banyak paparan sinar matahari secara langsung justru dapat memperparah gejala panu.
Oleh karena itu, gunakan sunscreen yang cocok untuk anak agar kulitnya dapat terlindungi dari paparan sinar matahari.
7. Jaga kebersihan tubuh
Pastikan juga Anda menjaga kulit anak tetap bersih dan kering karena panu sering berkembang biak di area yang lembap.
Ajarkan padanya untuk mandi secara teratur terutama setelah berkeringat, kemudian keringkan tubuhnya dengan baik setelah mandi.
Selain itu, kenakan pada anak pakaian yang longgar dan berbahan katun agar kulit bisa “bernapas”.
Konsultasikan kepada dokter untuk mendapat diagnosis, pengobatan, serta saran yang tepat agar panu dapat mereda.
Kesimpulan
- Panu pada anak umumnya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia di permukaan kulit. Kondisi ini lebih mungkin terjadi akibat cuaca yang lembap, pakaian yang terlalu ketat, kurangnya menjaga kebersihan tubuh, hingga keringat berlebih.
- Gejalanya utamanya berupa muncul bercak putih, kemerahan, atau cokelat muda di kulit.
- Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengobati kondisi ini, misalnya menggunakan salep antijamur, sabun antijamur, obat antijamur oral, serta obat alami seperti madu dan lidah buaya.
- Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan tubuh serta menggunakan sunscreen agar kulit terlindungi dari sinar matahari.
[embed-health-tool-vaccination-tool]