Mandi sangat penting dalam menjaga kulit si kecil tetap bersih dan menghilangkan kotoran serta iritan yang dapat memicu peradangan kulit.
Selain menggunakan produk yang aman, Anda juga sebaiknya memandikan bayi menggunakan air hangat yang ditambahkan dengan minyak emolien (pelembab nonkosmetik) untuk menjaga kelembapan kulitnya.
Selama membersihkan bagian kulit yang terdampak, jangan menggosoknya terlalu kencang. Anda bisa menggunakan sikat berbulu halus agar tidak menyebabkan iritasi.
Jangan juga mencoba untuk menggaruk atau melepaskan sisik kulit dengan menggunakan tangan karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit.
Untuk bayi yang terdampak dermatitis seboroik, oleskan baby oil atau petroleum jelly secara perlahan pada kulit kepalanya sebelum setidaknya satu jam sebelum mandi.
Batasi waktu mandi si kecil sekitar 5-10 menit saja. Sesaat setelah kering oleskan pelembab khusus untuk kulit dermatitis.
3. Pengobatan medis
Segera periksakan si kecil ke dokter spesialis kulit apabila mengalami gejala dermatitis yang lebih parah. Konsultasikan pada dokter apabila gejalanya bertambah buruk dari hari ke hari.
Jika diperlukan, dokter biasanya akan meresepkan krim antijamur, krim kortikosteroid dengan potensi steroid ringan, dan sampo untuk dermatitis yang mengandung ketoconazole, selenium sulfida, coal tar, atau seng pyrithione.
4. Hindari pemicu dermatitis
Dermatitis pada bayi dapat membaik atau memburuk seiring waktu dan ini sangat berpengaruh dengan adanya pemicu. Pemicu eksim pada bayi bisa berupa keringat, air liur, bulu hewan, atau bahan kimia yang ada pada beberapa produk.
Jika si kecil sering terpapar pemicu, dermatitis pada bayi akan jadi lebih parah gejalanya. Amati juga berbagai hal di sekitar bayi yang bisa Anda curigai sebagai pemicu dermatitis. Setelahnya, pastikan bayi terhindar dari pemicu tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar