Kulit bayi rentan bermasalah karena lebih sensitif daripada kulit orang dewasa. Salah satu masalah yang paling umum terjadi pada kulit bayi adalah cradle cap alias dermatitis seboroik atau eksim seboroik.
Masalah kulit ini ditandai dengan kemunculan kerak bersisik putih pada kepala bayi. Jika dilihat sekilas, tampilan kerak pada kepala bayi tampak seperti serpihan ketombe.
Apakah si Kecil sedang mengalami kondisi ini? Yuk, kenali lebih dalam mengenai gejala, penyebab, sekaligus cara mengatasi cradle cap pada ulasan berikut!
Gejala cradle cap pada bayi
Gejala dermatitis seboroik menyebabkan kulit kepala bayi sangat berminyak serta timbul kerak bersisik yang kering dan dapat mengelupas seperti berketombe.
Masalah kulit ini juga menjadi penyebab bayi menangis dan rewel karena rasa gatal yang ditimbulkan, sehingga mengganggu jam tidur bayi.
Gejala craddle cap biasanya baru muncul pada 6 minggu pertama usia bayi.
Kerak pada kulit kepala bayi biasanya berupa bercak tambalan yang menyebar di beberapa area kulit.
Namun pada kasus tertentu, gejala eksim seboroik bisa muncul menutupi keseluruhan area kulit bayi yang terdampak, seperti seluruh kulit kepala.
Jika masalahnya masih dalam tahap ringan, biasanya bayi tidak akan terlalu terganggu.
Berikut ini adalah gejala yang umumnya ditunjukkan akibat dermatitis seboroik pada bayi.
- Terdapat sisik putih kekuningan yang mudah mengelupas pada kulit di bagian tubuh bayi yang berminyak, misalnya belakang telinga, sisi hidung, dan terutama kepala.
- Muncul bintik merah atau ruam kemerahan pada kulit di sekitar alis, dahi, hidung, leher, telinga, dan dada.
- Muncul gejala semacam ruam popok pada lipatan di pangkal paha bayi karena tidak mengganti popok bayi secara rutin.
- Muncul rasa gatal pada kulit kepala, terlihat dari reaksi bayi menggosok atau menyentuh bagian kulitnya yang gatal.
- Kulit bayi yang terdampak juga bisa mengeluarkan cairan dan berbau.
- Kerak mungkin juga bernanah, pada kasus yang parah.
Kondisi kerak yang bernanah menandakan kulit sudah terinfeksi sebagai komplikasi. Gejala dermatitis seboroik pada bayi dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Segera periksakan si Kecil ke dokter spesialis kulit apabila mengalami gejala eksim seboroik pada bayi yang lebih parah.
Konsultasikan pada dokter apabila gejalanya bertambah buruk dari hari ke hari.
Penyebab cradle cap (dermatitis seboroik) pada bayi
Dermatitis seboroik alias cradle cap adalah jenis dermatitis yang dipicu oleh peradangan dan menyebabkan produksi minyak berlebih pada kulit kepala bayi.
Peradangan kulit akibat eksim seboroik di kulit kepala juga dapat dipengaruhi oleh infeksi jamur Malassezia atau dikenal dengan Pityrosporum.
Jamur jenis ini normalnya memang hidup di kulit manusia, tapi sebagian bayi bereaksi berlebihan terhadapnya sehingga mengalami infeksi.
Bayi lebih rentan mengalami cradle cap karena sistem imun tubuh mereka yang belum sekuat orang dewasa. Maka itu, bayi lebih mudah mengalami peradangan atau infeksi.
Cradle cap biasanya dialami oleh bayi usai di bawah 3 bulan dan akan menghilang saat usia 6 bulan ke atas.
Dermatitis seboroik dapat dipicu oleh kebersihan tubuh yang buruk atau reaksi alergi.
Namun, cradle cap bukan penyakit kulit yang serius dan dermatitis seboroik bukan penyakit kulit yang ditularkan dari orang lain.
Cara mengatasi cradle cap pada bayi
Eksim atau dermatitis seboroik pada bayi dapat menimbulkan rasa gatal yang membuat tidak nyaman.
Namun. pada kebanyakan kasus, kerak pada kulit kepala bayi akibat cradle cap dapat hilang dengan sendirinya.
Jika tidak, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan rasa gatal yang membuat bayi tidak nyaman sekaligus menjaga kesehatan kulitnya.
1. Gunakan produk khusus kulit bayi sensitif
Bersihkan kulit kepala bayi atau bagian kulit lainnya secara rutin menggunakan sampo antiketombe atau bahan pembersih yang aman untuk kulit sensitif.
Anda juga bisa menggunakan sampo dan sabun khusus untuk dermatitis seboroik pada bayi.
Sampo dan sabun jenis ini umumnya tidak mengandung detergen dan pewangi, sehingga cenderung ringan dan tidak perih di kulit bayi.
Hindari menggunakan pembersih jenis kosmetik untuk membersihkan sisik kulit akibat dermatitis seboroik pada bayi karena lebih rentan menimbulkan iritasi.
Selain menggunakan produk yang tidak menimbulkan iritasi, Anda juga sebaiknya memandikan bayi menggunakan air hangat.
Tambahkan krim emolien atau dexpanthenol yang biasa digunakan untuk melunakkan kulit atau melemaskan kulit yang tegang.
Beberapa orang mungkin menyarankan untuk menggunakan baby oil atau petroleum jelly untuk menghilangkan kerak di kepala bayi. Namun, keduanya tidak terlalu berpengaruh.
Mengutip dari Healthy Children, kedua produk perawatan bayi tersebut justru menambah minyak menumpuk di kulit kepala dan membuat kerak di kepala bayi semakin parah.
Agar lebih praktis, Anda bisa memilih menggunakan produk pembersih yang mengandung emolien untuk mengatasi dermatitis seboroik pada bayi.
2. Bersihkan dengan lembut
Tidak perlu ragu untuk membersihkan kulit kepala bayi dengan sampo untuk menghilangkan kerak atau cradle cap.
Selama membersihkan bagian kulit yang terdampak cradle cap, hindari menggosoknya terlalu kencang.
Anda bisa menggunakan sikat berbulu halus untuk membantu mengangkat bagian sisik kulit yang menempel.
Usapkan sikat perlahan sambil pijat bayi dengan lembut untuk mengeluarkan kerak.
Jangan mencoba untuk menggaruk atau melepaskan sisik kulit dengan menggunakan tangan karena dapat meningkatkan risiko infeksi kulit.
Selain itu, sebelum mencuci kepala bayi setidaknya satu jam sebelumnya, oleskan baby oil atau krim emolien secara perlahan.
National Eczema Society tidak lagi merekomendasikan penggunaan minyak zaitun untuk mengatasi dermatitis seboroik karena dapat memperparah kerusakan pada kulit bayi.
Pijat lembut agar sisik di kulit kepala melunak dan perlahan terlepas. Kemudian, bilas lagi kepalanya dengan air hangat suam-suam kuku sampai bersih.
3. Pengobatan medis
Menggunakan sampo khusus saat memandikan bayi baru lahir sudah cukup untuk menjaga kebersihan kulit kepala si kecil.
Jika eksim pada kulit kepala bayi tidak juga hilang dan makin memburuk setelah melakukan langkah-langkah di atas, segera periksakan si kecil ke dokter.
Jika diperlukan, dokter akan meresepkan krim antijamur, seperti clotrimazole, econazole, atau miconazole.
Selain itu, dokter juga akan meresepkan pembersih rambut yang mengandung ketoconazole, selenium sulfida, tar batubara atau seng pyrithione.
Krim tersebut biasanya membantu membersihkan ruam dan kemerahan serta mengatasi kulit bayi berminyak yang sudah cukup parah.
Jika ada pembengkakan, Anda bisa menggunakan krim kortikosteroid dosis ringan untuk meredakannya.
Tips mencegah cradle cap pada bayi
Mengingat kulit bayi masih sangat sensitif, perawatan bayi baru lahir perlu benar-benar diperhatikan.
Kulit kepala yang kering dan mengelupas akibat cradle cap pada bayi bisa dicegah dengan mudah.
Anda hanya perlu rutin membersihkan rambut dan kulit kepalanya dengan sampo sebagai perlengkapan bayi baru lahir.
Bayi tidak perlu dikeramas setiap hari, cukup 2-3 hari sekali.
Di antara jadwal keramas, perhatikan kebersihan kulit kepalanya. Pilih produk perawatan, baik sampo maupun sabun yang diformulasikan untuk bayi.
Hindari kandungan pewangi, pewarna, maupun alkohol yang bisa mengiritasi kulit bayi yang sensitif.
Anda bisa memberikan hair lotion untuk menjaga kulit kepala bayi tetap lembap dan tidak mengelupas. N
amun jaga, kelembapannya jangan sampai terlalu berminyak karena itu bisa membuat minyak menumpuk.
Jangan lupa juga untuk menjaga kulit kepala bayi tetap kering. Pasalnya, kulit kepala yang lembap dapat mengundang jamur penyebab cradle cap.
[embed-health-tool-vaccination-tool]