backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Pilihan Obat Pilek yang Bisa Diberikan pada Anak dan Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    Pilihan Obat Pilek yang Bisa Diberikan pada Anak dan Bayi

    Saat bayi kena pilek, wajar jika orangtua panik. Bukan hanya sibuk menenangkan si kecil yang rewel, orangtua juga mungkin kebingungan mencari obat yang aman. Apalagi umumnya bayi bisa terserang flu sekitar delapan sampai sepuluh kali dalam dua tahun pertama hidup mereka. Lantas, apa saja obat pilek yang ampuh dan aman untuk anak dan bayi?

    Pilihan obat pilek anak dan bayi dari dokter

    Pilek adalah infeksi akibat rhinovirus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas. Bayi dan anak-anak paling rentan kena pilek karena sistem imunnya masih belum sempurna.

    Anak yang kena pilek umumnya tidak mengalami gejala dalam 2—3 hari pertama. Gejala pilek baru akan muncul dan menetap selama 10—14 hari.

    Akan tetapi, tak menutup kemungkinan anak mengalami gejala yang lebih cepat dari itu.

    Berikut beberapa obat pilek yang bisa diberikan pada anak dan bayi dengan batasan usia tertentu.

    1. Cairan saline atau semprotan hidung

    Sumber: Firstcry Parenting

    Cairan saline adalah larutan air garam yang digunakan untuk melembapkan saluran pernapasan dan melunakkan lendir (ingus). Setelah ingus melunak, sedot cairan pada hidung anak dengan alat sedot ingus.

    Jika digunakan dengan tepat, semprotan hidung seringkali jadi obat flu bayi yang aman dan efektif. 

    Obat pilek anak ini bisa dibeli di toko obat atau apotek terdekat tanpa resep dokter. Namun, pastikan orangtua membaca dengan teliti cara penggunaannya.

    Jika tidak memahami cara pakainya atau ragu-ragu untuk menggunakannya, sebaiknya bertanya langsung pada apoteker.

    Bila perlu, Anda juga bisa konsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum menggunakan semprotan hidung.

    2. Paracetamol

    Demam dan sakit kepala merupakan gejala penyerta pilek yang paling sering dialami bayi dan anak-anak.

    Untuk meredakan demam pada anak, Anda bisa menggunakan paracetamol yang tersedia dalam banyak varian. Khusus untuk bayi dan anak-anak berikan yang versi sirup.

    Dosis paracetamol 10—15 mg per kg berat badan untuk sekali minum. Biasanya, dosis paracetamol juga disesuaikan dengan umur dan berat badan anak, misalnya:

    • Anak usia 4-5 tahun dengan BB sekitar 16,4-21,7 kg dosis umumnya 240 mg.
    • Anak usia 6-8 tahun dengan BB sekitar 21,8-27,2 kg dosisnya 320 mg.
    • Anak usia 9-10 tahun dengan BB sekitar 27,3-32,6 kg takaran dosisnya adalah 400 mg.

    Berikan satu dosis obat tiap 4-6 jam saat diperlukan. Jangan melebihi 5 dosis dalam 24 jam. Jika digunakan sesuai aturan pakai, paracetamol jarang menimbulkan efek samping.

    Paracetamol dijual bebas tanpa perlu menebus resep dokter. Namun, penting untuk dipahami bahwa paracetamol hanya boleh diberikan pada bayi usia tiga bulan ke atas.

    Selain itu, selalu perhatikan dosis yang akan diberikan untuk si kecil. Sebab terlalu banyak minum paracetamol berisiko menyebabkan masalah pada hati.

    Oleh karena itu, jangan berikan pada bayi lebih dari dosis yang dianjurkan dokter atau dari aturan pakai yang ada di label kemasan.

    Secara umum, paracetamol bisa membahayakan jika diberikan pada kondisi berikut.

    • Anak di bawah usia dua bulan.
    • Anak yang punya masalah hati atau ginjal.
    • Anak yang sedang minum obat epilepsi.
    • Anak yang sedang minum obat TBC.

    Paracetamol jarang sekali menimbulkan efek samping jika diberikan dalam dosis yang tepat. Meski begitu, obat pereda nyeri ini bisa bereaksi negatif dengan obat-obatan lain.

    Jadi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum memberikannya pada bayi.

    3. Ibuprofen

    mengi pada bayi

    Ibuprofen juga masuk dalam daftar obat pilek untuk anak dan bayi. Jika digunakan dalam dosis yang tepat, obat ini dapat membantu mengurangi gejala demam, pilek, dan nyeri pada tubuh anak.

    Selain meredakan nyeri dan menurunkan demam, ibuprofen mampu mengatasi peradangan di dalam tubuh.

    Ibuprofen memiliki kekuatan yang berbeda sesuai dengan dosisnya. Itu sebabnya, dokter umumnya akan meresepkan dosis obat sesuai dengan usia anak.

    Dosis obat ibuprofen untuk anak pilek yang demam adalah 5—10 mg/kg berat badan jika usianya lebih dari 6 bulan hingga 12 tahun.

    Berikan satu dosis setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan. Diskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk takaran dosis yang lebih akurat sesuai kondisi anak.

    Sayangnya, obat pilek ini hanya boleh diberikan pada anak atau bayi usia enam bulan ke atas. Pasalnya, ibuprofen termasuk obat yang lebih kuat dari paracetamol.

    Ibuprofen bisa menyebabkan efek samping ringan seperti sakit perut, gangguan pencernaan, dan mulas. Biasanya, efek ibuprofen bisa dirasakan 20 sampai 30 menit setelah diminum.

    Sebaiknya orangtua tidak memberikan obat ini apabila bayi memiliki kondisi berikut.

    • Alergi terhadap ibuprofen.
    • Mengalami cacar hati.
    • Punya riwayat penyakit asma.
    • Masalah hati atau ginjal.

    Serta penyakit radang usus seperti Crohn atau kolitis ulseratif.

    Hindari sembarangan memberi obat pilek pada anak dan bayi

    Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak bisa terkena pilek hingga 6-8 kali dalam satu tahun.

    Pilek memang butuh diobati agar tidak berlarut-larut, tapi hati-hati. Faktanya, pada anak bayi, tidak terlalu perlu diberikan obat pilek.

    Menurut U.S Food and Drug Administration (FDA), obat pilek sebenarnya tidak diperlukan untuk anak bayi di pada usia dua bulan atau lebih kecil dari itu.

    Berikut aturan pemberian obat pilek untuk bayi dan anak.

    • Obat pilek nonresep yang dijual tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 2 tahun
    • Hindari menggunakan obat pilek yang mengandung banyak kombinasi zat karena berisiko overdosis bila dikonsumsi anak.
    • Orangtua wajib teliti membaca aturan pakai obat pilek, terutama untuk obat tanpa resep.
    • Pilihlah obat pilek yang ditandai khusus untuk bayi atau anak-anak.
    • Selalu gunakan sendok obat yang tersedia dalam paket obat.
    • Obat herbal tidak selalu aman untuk menyembuhkan pilek anak, konsultasi dengan dokter.
    • Segera konsultasi ke dokter apabila kondisi si kecil tidak membaik atau malah semakin memburuk meski sudah minum obat.

    Mengutip dari Mayo Clinic, obat batuk resep yang mengandung kodein atau hidrokodon tidak diboleh digunakan pada anak di bawah usia 18 tahun.

    Kodein dan hidrokodon adalah obat golongan opioid memiliki potensi efek samping serius buat anak.

    Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut efektif mengobati pilek dan batuk pada anak dan bayi yang berusia di bawah dua bulan.

    Selalu berhati-hati sebelum memberikan obat jenis apa pun untuk si kecil. Pastikan anak Anda mendapatkan manfaat yang lebih banyak ketimbang risikonya.

    Maka dari itu, obat batuk dan pilek anak tanpa resep hanya boleh digunakan pada anak usia 4 tahun ke atas dengan persetujuan dokter.

    Obat pilek anak dan bayi ala rumahan

    Selain dengan obat dari dokter, ada pula sejumlah obat pilek ala rumahan yang bisa Anda coba pada anak dan bayi.

    Berikut pilihan obat pilek bayi ala rumahan yang aman dan manjur.

    1. Beri banyak ASI

    obat pilek anak bayi

    ASI merupakan obat pilek yang paling baik buat anak bayi.

    ASI mengandung antibodi dan zat gizi lengkap lainnya yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh si kecil, termasuk untuk menangkal virus flu penyebab pilek.

    Asupan ASI yang cukup juga membantu memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh bayi. Pemenuhan zat gizi dapat membuat bayi yang sakit cepat pulih.

    Selain itu, seperti yang kita tahu, bayi rewel dan terus menangis biasanya sedang merasa sakit dan tidak enak badan.

    Dengan menyusuinya, bayi akan merasa lebih hangat dan nyaman karena merasa aman di dalam dekapan ibu.

    Kadang-kadang, sakit bisa sangat melemahkan kondisi si kecil sehingga ia tidak bernafsu untuk menyusu. Jika sudah begini, jangan sampai kehabisan akal untuk tetap memberikan bayi ASI.

    Anda bisa memompa ASI dan kemudian menyimpannya di dalam botol. Ketimbang dari puting langsung, mengisap dari botol cenderung lebih mudah.

    Apabila bayi tidak mau sama sekali menyusu, sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter anak.

    2. Gunakan humidifier atau pelembap udara

    Pilek biasanya akan membuat bayi kesulitan untuk bernapas. Guna melegakan kembali pernapasannya, Anda bisa pakai humidifier.

    Humidifier bermanfaat untuk menjaga kelembapan udara dalam rumah sehingga si kecil dapat bernapas lebih lancar dan leluasa.

    Hindari menempatkan bayi di dalam ruangan ber-AC untuk sementara waktu atau sampai kondisinya benar-benar pulih.

    Hal ini karena suhu dingin dan udara kering di ruangan ber-AC dapat memperparah gejala pilek karena menyebabkan tenggorokan dan hitung gatal, serta mulut kering.

    3. Perbanyak makan buah dan sayur

    Asupan nutrisi yang tepat merupakan obat pilek anak dan bayi yang harus orangtua penuhi. Seperti yang kita tahu, anak yang sedang sakit biasanya cenderung susah makan dan rewel.

    Sementara supaya cepat pulih, anak membutuhkan asupan nutrisi sesuai gizi anak yang tepat.

    Buah dan sayur mengandung vitamin A dan vitamin C yang berperan sebagai antioksidan untuk menangkal berbagai macam penyakit.

    Bila bayi berusia 12 bulan ke atas, orangtua bisa memberikannya buah jeruk atau mangga yang mengandung vitamin A dan vitamin C yang baik untuk menjaga daya tahan tubuhnya supaya cepat pulih dari sakit.

    4. Madu sebagai obat pilek anak

    Madu adalah salah satu obat pilek alami yang dapat membantu meredakan batuk dan pilek pada anak.

    Sifat antimikroba yang dimiliki madu diyakini dapat membantu tubuh untuk melawan penyakit, termasuk virus penyebab pilek.

    Namun, madu hanya boleh diberikan pada anak usia 12 bulan ke atas. Memberikan madu pada bayi di bawah usia kurang dari 1 tahun malah meningkatkan risiko terkena infeksi botulisme.

    Berikan setengah sendok teh madu setiap kali anak batuk atau pilek untuk mempercepat penyembuhannya.

    Anda juga bisa melarutkan 2 sendok madu dalam segelas air hangat untuk diminum setiap pagi dan malam hari.

    5. Berikan air dan makanan hangat

    Bila bayi berusia enam bulan ke atas, Anda boleh memberikan air putih hangat untuk membantu melegakan tenggorokannya.

    Obat pilek alami ini mampu membantu melonggarkan saluran napas si kecil. Memastikan anak banyak minum selama sakit juga membantu mencegah mereka mengalami dehidrasi.

    Bila anak tidak suka air putih, bisa membuat secangkir teh hangat. Tambahkan satu sendok teh madu dan sedikit perasan lemon untuk memperkaya citarasa sekaligus membantu melegakan pernapasannya.

    Namun, hindari memberikan madu pada anak di bawah usia 1 tahun.

    Selain itu, makanan hangat seperti bubur sereal juga dapat menjadi obat pilek anak dan bayi yang alami.

    Makanan bersuhu hangat bermanfaat untuk melegakan sakit tenggorokan, mengurangi batuk dan iritasi akibat hidung meler pada bayi.

    6. Tepuk-tepuk punggung bayi

    Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut dan perlahan juga bisa jadi salah satu obat pilek alami untuk anak bayi. Cara ini membantu melegakan hidung bayi yang tersumbat karena pilek.

    Caranya pun mudah. Pertama, baringkan buah hati di atas paha dengan posisi tengkurap. Setelah itu, tepuk-tepuk punggungnya secara perlahan.

    Apabila bayi sudah berumur lebih dari satu tahun, Anda bisa menepuk punggungnya ketika ia duduk atau pada saat menggendongnya.

    7. Rutin bersihkan kerak ingus bayi

    obat pilek bayi dan anak

    Lendir atau ingus akan mengering dan mengeras di sekitar hidung bayi. Hal ini tentu akan membuat bayi merasa risih dan tidak nyaman karena hidungnya seperti terganjal sesuatu.

    Nah, untuk menyiasatinya, Anda bisa membantu membersihkan bekas kerak di sekitar hidung bayi pakai cotton bud atau kapas yang sudah dibasahi dengan air hangat. Usap area yang terdapat kerak dengan lembut secara perlahan.

    8. Pakai bantal tambahan

    Memosisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi dari badannya dapat membantu melegakan pernapasannya. Hal ini membuat si kecil bisa tidur lebih nyenyak ketika mereka tidur.

    Pastikan tidak memilih bantal yang terlalu tinggi dan keras karena itu malah membuat si kecil jadi tidak nyaman.

    9. Mandi air hangat sebagai obat pilek anak

    Jika sudah minum obat, bujuk anak yang pilek berendam air hangat sebelum tidur.

    Selain untuk meredakan demam, anak bisa menghirup uap air hangat untuk mengencerkan lendir dalam tenggorokan dan hidungnya. Setelah selesai mandi, si kecil pun bisa bernapas lebih lega.

    Jika anak sudah berusia di atas 6 tahun, Anda bisa memintanya untuk menghirup uap air panas yang ditampung dalam sebuah baskom.

    Kapan harus ke dokter?

    Biasanya gejala pilek akan mereda dengan sendirinya dalam waktu 10 sampai 14 hari.

    Meski bukan penyakit yang berbahaya, pilek yang tidak ditangani dengan tepat bisa sangat melemahkan si kecil.

    Anda perlu segera membawanya ke dokter jika kondisinya sebagai berikut:

    • Berusia kurang dari 2 atau 3 bulan. Ini karena anak baru lahir berisiko tinggi terkena komplikasi akibat pilek.
    • Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.
    • Mengalami demam di atas 38 derajat Celsius.
    • Anak rewel terus-terusan.
    • Mengeluhkan sakit pada telinga.
    • Mata memerah dengan kotoran mata yang berwarna kuning atau kehijauan.
    • Sesak napas.
    • Batuk yang terus-menerus.
    • Batuk sampai mau muntah.
    • Ingus tebal berwarna hijau selama beberapa hari.
    • Menolak untuk minum ASI atau susu botol.
    • Adanya darah pada dahaknya.
    • Sulit bernapas hingga bibir berwarna kebiruan.

    Biasanya dokter akan memberikan obat pilek yang disesuaikan untuk anak agar kondisinya segera membaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan