Tidak seperti orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami cedera hingga timbul luka, salah satunya adalah luka bakar. Luka bakar pada anak dapat terjadi karena berbagai sebab. Bila tidak segera mendapatkan penanganan, luka ini dapat menimbulkan sakit berkepanjangan bahkan berisiko infeksi. Supaya Anda lebih sigap dalam melindungi si Kecil, ketahui cara mengatasinya yang tepat.
Berbagai jenis luka bakar pada anak
Dalam keseharian, anak-anak umumnya sangat aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, tak heran bila luka bakar pada si Kecil bisa terjadi tanpa sengaja, bahkan dari hal-hal yang sederhana.
Beberapa penyebab umum antara lain terkena air panas (ketumpahan air panas atau mandi dengan air terlalu panas), kontak langsung dengan benda panas (setrika atau knalpot), terpapar sinar matahari berlebihan (sunburn), atau terkena bahan kimia tertentu.
Mengingat kulit si Kecil lebih tipis dan sensitif ketimbang orang dewasa, luka bakar bisa terjadi lebih cepat dan lebih dalam meskipun hanya terkena panas dalam waktu singkat.
Untuk itu, mengetahui derajat luka bakar pada anak sangat penting untuk menentukan pertolongan pertama yang tepat.
Merangkum dari situs Kids Health, berikut adalah beberapa jenis tingkatan luka bakar pada anak yang perlu Anda pahami sebelum menentukan cara mengatasi luka bakar pada anak.
1. Luka bakar tingkat pertama (superficial)
Luka bakar tingkat pertama pada anak hanya mengenai lapisan terluar kulit.
Biasanya menyebabkan kulit tampak merah, terasa nyeri, dan sedikit bengkak, tanpa adanya lepuhan.
Kondisi ini umumnya dapat sembuh dalam waktu 3–6 hari dan kulit bisa mengelupas ringan dalam 1–2 hari setelah cedera.
2. Luka bakar tingkat kedua (partial thickness)
Pada luka bakar tingkat kedua, kerusakan kulit biasanya lebih dalam. Ini dapat melibatkan lapisan bawah kulit.
Anak yang mengalami luka bakar jenis ini akan menunjukkan kulit yang merah, melepuh, bengkak, dan terasa sangat nyeri.
Terkadang, lepuhan luka bakar dapat pecah dan permukaan kulit terlihat basah serta berwarna merah terang hingga merah ceri.
Waktu penyembuhan bisa bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga lebih lama tergantung tingkat keparahannya.
3. Luka bakar tingkat ketiga dan keempat (full thickness)
Ini adalah jenis luka bakar anak yang paling parah. Luka bakar tingkat ketiga dan keempat umumnya melibatkan semua lapisan kulit hingga ke jaringan di bawahnya, termasuk saraf.
Kulit bisa terlihat kering, putih pucat, seperti kulit lilin, atau bahkan berwarna cokelat dan hangus.
Mengingat luka bakar satu ini melibatkan kerusakan saraf, area yang terbakar bisa terasa mati rasa.
Proses penyembuhan luka bakar jenis ini umumnya memerlukan prosedur medis seperti cangkok kulit.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Pertolongan pertama luka bakar pada anak
Menangani luka bakar si Kecil dengan cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan kulit lebih lanjut dan risiko infeksi.
Melansir dari situs The Royal Children’s Hospital Melbourne, berikut cara mengatasi luka bakar pada anak yang bisa Anda lakukan.
1. Segera dinginkan area luka
Alirkan air mengalir dengan suhu sejuk (bukan air es) ke area yang terbakar selama sekitar 20 menit.
Jika tidak memungkinkan, Anda bisa mengompres area tersebut dengan handuk bersih yang dibasahi air dingin. Hindari mendinginkan seluruh tubuh anak agar tidak kedinginan.
2. Lepaskan pakaian atau perhiasan di sekitar luka
Jika ada pakaian atau aksesori di area luka, lepaskan dengan hati-hati.
Namun, hindari membuka pakaian atau perhiasan yang menempel di kulit secara paksa, karena bisa memperparah luka.
3. Lindungi luka dengan penutup bersih
Tutup luka bakar anak menggunakan kain bersih, kasa steril, atau plastik cling film. Pastikan pembungkusnya longgar dan tidak menekan area luka.
Namun, jangan membiarkan plastik cling film menempel lebih dari satu jam.
4. Berikan obat pereda nyeri
Jika anak merasa kesakitan atau nyeri, Anda boleh memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk anak sesuai dosis guna meredakan nyerinya.
Namun, pastikan obat diberikan sesuai anjuran usia dan berat badan anak.
5. Hindari penggunaan bahan rumahan
Banyak mitos yang menyebutkan bahwa penggunaan bahan rumahan, seperti odol atau pasta gigi dapat meringankan nyeri akibat luka bakar.
Padahal, hal ini keliru. Menggunakan pasta gigi untuk luka bakar justru bisa memperburuk luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari beberapa bahan yang kerap dipercaya meringankan luka bakar, seperti pasta gigi atau mentega.
6. Jangan pecahkan blister
Jika luka bakar membentuk lepuhan, biarkan tetap utuh.
Memecahkan lepuhan luka bakar justru bisa membuka jalan bagi kuman untuk masuk dan menyebabkan infeksi pada anak.
7. Segera cari bantuan medis dalam kondisi tertentu
Segera bawa si Kecil ke dokter bila luka bakar tampak dalam, lebih besar dari 3 cm, terdapat di wajah, tangan, kaki, atau area sensitif seperti saluran pernapasan.
Pasalnya, luka bakar di area ini memerlukan penanganan khusus untuk mencegah komplikasi serius.
Perlu dipahami bahwa menangani luka pada anak memang membutuhkan ketenangan dan langkah yang tepat, termasuk luka bakar.
Dengan memahami cara mengatasi luka bakar pada anak sejak awal, Anda bisa membantu meringankan rasa sakit anak sekaligus mencegah komplikasi luka yang lebih serius.
Kesimpulan
- Anak-anak rentan mengalami luka bakar akibat kecelakaan kecil di rumah, kontak dengan benda panas, sinar matahari, atau bahan kimia.
- Luka bakar pada anak dibedakan menjadi tiga tingkat keparahan: tingkat pertama (ringan), tingkat kedua (sedang), dan tingkat ketiga/keempat (parah dan mengenai jaringan dalam).
- Pertolongan pertama luka bakar meliputi mendinginkan area luka, melepas pakaian/perhiasan di sekitar luka, melindungi luka dengan penutup bersih, memberikan obat pereda nyeri, hindari menggunakan bahan rumahan seperti odol, dan jangan memecahkan lepuhan untuk mencegah infeksi.
- Segera cari bantuan medis jika luka bakar tampak parah, luas, atau berada di area sensitif seperti wajah, tangan, kaki, atau saluran pernapasan.