Kulit bayi yang sensitif cukup rentan terkena biang keringat. Biang keringat atau yang dikenal dengan istilah medis miliaria biasanya dapat sembuh sendiri. Namun, gejala biang keringat yang terjadi pada kulit bayi mungkin membuatnya terus rewel karena gatal-gatal. Agar bisa ditangani dengan tepat, yuk pahami lebih dalam mengenai biang keringat pada bayi berikut ini.
Penyebab biang keringat pada bayi
Biang keringat adalah peradangan kulit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran keringat.
Seharusnya, keringat yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah kulit dapat mengalir ke atas permukaan melewati saluran tersebut dan keluar melalui pori-pori.
Di lapisan teratas kulit, keringat kemudian akan menguap sendiri. Namun karena saluran itu tersumbat, cairan keringat justru terperangkap di bawah kulit. Hal ini menyebabkan peradangan dan ruam berupa bintil lepuhan.
Apa yang menyebabkan saluran keringat tersumbat tidak selalu jelas. Namun melansir Mayo Clinic, kemunculan biang keringat pada bayi umumnya disebabkan oleh saluran keringat yang belum sempurna.
Semua orang berkeringat untuk mendinginkan tubuhnya sendiri. Namun, saluran keringat pada tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang. Keringat yang dihasilkan dapat terperangkap dalam saluran yang masih lemah, kemudian pecah dan bocor terperangkap di bawah kulit bayi.
Biang keringat umum menyerang bayi pada minggu pertama kehidupan. Ruam kemerahan akibat penyakit kulit ini terutama akan cenderung muncul dipengaruhi oleh peningkatan panas tubuh atau suhu lingkungan.
Berbagai hal yang bisa menimbulkan bayi berkeringat lebih banyak, antara lain:
- Tinggal di wilayah beriklim tropis
- Bayi sedang demam
- Menggunakan pakaian yang tebal saat cuaca panas
- Bayi dirawat dalam inkubator
Keluarnya keringat berkaitan erat dengan suhu panas. Nah, panas ini dapat memicu bayi mengeluarkan banyak keringat yang mungkin tidak semuanya dapat dikeluarkan.
Tanda dan gejala biang keringat pada bayi
Tubuh manusia dipenuhi oleh kelenjar keringat, sehingga biang dapat muncul di kulit bagian tubuh mana pun.
Meski begitu, bintil lepuhan khas biang keringat paling sering muncul pada lipatan kulit bayi, seperti ketiak, lipatan siku, paha, dan leher. Kadang, lepuhan biang keringat juga dapat ditemukan pada area kulit yang tertutup pakaian, seperti punggung, dada, dan selangkangan.
Selain dilihat dari lokasi ruamnya, tanda dan gejala lain dari biang keringat pada bayi adalah:
- Benjolan-benjolan berupa lenting merah berisi air yang berukuran sangat kecil pada kulit.
- Lepuhan muncul tidak hanya satu, tapi sekaligus banyak dan menyebar di satu area kulit.
- Pembengkakan kulit ringan.
Pada bayi yang berusia lebih tua, lepuhan dapat terasa sangat gatal dan cenderung terasa nyeri serta perih, seperti sensasi ditusuk-tusuk jarum.
Bayi mungkin belum bisa bicara untuk memberi tahu Anda bahwa ia merasa gatal-gatal dan perih. Namun, Anda dapat menyadari gejala biang keringat ketika mendapati banyak bintik merah di kulit bayi dan si kecil bertingkah sangat rewel maupun gelisah. Bayi mungkin juga lebih sulit tidur daripada biasanya ketika mengalami biang keringat.
Kapan harus ke dokter?
Bila bayi terus rewel dan membuat Anda khawatir, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang mengharuskan si kecil untuk dibawa ke dokter:
- Munculnya ruam disertai demam
- Lepuh kecil tidak berisi air tapi nanah
- Ruamnya menyebar, bila disentuh terasa hangat dan membengkak
- Ada pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau pangkal paha
Dokter akan mengevaluasi penyebab munculnya biang keringat pada bayi. Lalu, merekomendasikan pengobatan yang cocok untuk bayi. Ini bisa meliputi perawatan rumah saja atau kombinasi dengan obat yang diresepkan.
Cara mengobati biang keringat pada bayi secara alami
Biang keringat yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Terutama jika bayi sudah tidak lagi berkeringat dan Anda mengeringkan kulitnya dengan benar. Namun, bukan berarti Anda boleh menyepelekan kondisi ini.
Lepuhan khas biang keringat adalah gelembung keringat yang bisa pecah kapan saja. Bila tidak diobati dengan tepat, bintil biang keringat pun dapat bertambah parah dan menimbulkan infeksi hingga berisi nanah. Biang keringat yang berisi nanah dan bisa pecah disebut dengan miliaria pustulosa.
Nah, berikut adalah beberapa cara alami mengobati biang keringat yang bisa Anda coba pada bayi di rumah:
Mandi oatmeal
Mandi oatmeal sering digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk mengobati masalah kulit seperti biang keringat. Namun, oatmeal yang digunakan adalah oatmeal koloid bukan oatmeal yang biasa Anda makan. Oatmeal koloid diketahui dapat mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit.
Caranya, campurkan 1-2 cangkir gandum koloid mentah ke dalam bak mandi bayi yang berisi air hangat. Aduk rata air mandi tersebut dan kemudian biarkan bayi berendam tidak lebih dari 20 menit.
Anda juga bisa membuat pasta dari campuran oatmeal dan air dengan perbandingan 1:1. Kemudian, aduk rata dan oleskan pada kulit bayi. Diamkan beberapa saat dan setelahnya bilas tubuh bayi hingga bersih dan keringkan.
Melulurkan bubur oatmeal baiknya dilakukan beberapa menit sebelum bayi mandi.
Gel lidah buaya (aloe vera)
Lidah buaya (aloe vera) mengandung sifat antiradang yang dapat meredakan gejala biang keringat pada bayi. Lidah buaya juga dapat memberikan sensasi dingin pada kulit bayi sehingga rasa perihnya akan berkurang.
Selain itu, gel ini juga mengandung senyawa yang bersifat antiseptik sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi. Anda bisa mengoleskan gel ini langsung ke area kulit yang bermasalah.
Bubuk neem
Neem atau daun mimba adalah tanaman yang sering dijadikan sebagai obat herbal, karena kandungan senyawa antimikroba dan antiinflamasi. Anda bisa menggunakan bubuknya sebagai obat untuk biang keringat.
Caranya, campurkan bubuk neem dengan air hingga menjadi pasta. Kemudian, oleskan pasta tipis-tipis ke kulit bayi selama beberapa menit dan bilas hingga bersih. Lakukan hal ini beberapa menit sebelum mandi agar tidak lebih bersih.
Pengobatan ini ditunjukkan untuk menyembuhkan biang keringat ringan pada bayi. Bahan atau obat bisa Anda dapatkan tanpa perlu resep dokter. Namun, Anda harus melakukan pengobatan ini dengan hati-hati karena kondisi kulit bayi yang sensitif.
Selain itu, ada kemungkinan bayi juga memiliki alergi pada kandungan zat tertentu. Jadi, lakukan uji sensitivitas lebih dahulu pada kulitnya untuk menghindari reaksi alergi yang lebih parah. Cukup oleskan sedikit bahan alami yang dijadikan obat pada kulit bayi yang sehat dan tunggu hingga setidaknya 1 jam.
Bila muncul ruam kemerahan di kulit bayi, sebaiknya hentikan rencana Anda untuk melakukan pengobatan ini. Jika tidak, Anda boleh mengoleskan obat tipis-tipis ke sebagian kulit. Amati pengobatan yang Anda lakukan efektif mengatasi biang keringat pada bayi atau tidak. Agar lebih aman, jangan ragu untuk konsultasi pada dokter.
Beberapa obat tanpa resep yang umumnya digunakan untuk mengobati biang keringat, meliputi:
Cara mengobati biang keringat pada bayi dengan obat
Selain dengan pengobatan rumahan, obat-obat yang dijual di apotik juga bisa Anda gunakan untuk menyembuhkan biang keringat pada bayi. Tanyakan pada apoteker obat yang sesuai dengan usia bayi dan cara penggunaannya.
Mungkin ada beberapa obat yang tidak bisa digunakan secara bebas untuk bayi, sehingga Anda butuh persetujuan dokter lebih dahulu. Berikut ini beberapa obat yang bisa dibeli di apotek, antara lain:
Losion calamine
Di antara semua obat, losion calamine adalah obat yang paling sering digunakan. Losion ini mengandung zinc oxyde yang membantu meredakan gatal dan iritasi dengan membuat lapisan khusus di permukaan kulit.
Cara menggunakannya, tuangkan sedikit losion di atas kapas. Lalu, oleskan kapas tersebut ke kulit bayi yang bermasalah. Anda bisa menggunakan losion ini sesuai kebutuhan saat kulit bayi bersih.
Antihistamin oral atau topikal
Untuk mengurangi gatal, obat antihistamin bisa Anda gunakan. Obat ini tersedia dalam bentuk topikal (dioleskan ke kulit) maupun oral (diminum). Namun, sebelum digunakan konsultasikan lebih dahulu pada dokter. Dokter akan membantu mempertimbangkan manfaat sekaligus efek sampingnya.
Krim hydrocortisone
Selain antihistamin, krim hydrocortisone juga bisa digunakan untuk mengobati biang keringat. Akan tetapi, penggunaan obat harus diawasi oleh dokter. Pasalnya, penggunaan yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi kulit dan memperburuk biang keringat pada bayi.
Perawatan di rumah untuk meredakan gejala biang keringat
Supaya kulit cepat pulih dari masalah kulit ini, perawatan di rumah dibutuhkan. Selain itu, perawatan di rumah juga bisa mengurangi gejala sehingga bayi tidak rewel lagi dan tampilan kulitnya jadi lebih baik.
Berikut ini beberapa perawatan kulit bayi di rumah yang bisa Anda lakukan untuk mendukung pengobatan, antara lain:
Pastikan udara di rumah tidak panas
Udara panas bisa menyebabkan bayi banyak berkeringat. Keringat yang mengucur ini bisa memperparah biang keringat yang sudah ada, bahkan menimbulkan ruam baru. Atur pendingin di rumah, baik itu AC maupun kipas angin supaya bayi tidak kegerahan.
Bila Anda memakai kipas angin, jangan arahkan ke satu arah saja atau sengaja mendekatkan bayi pada kipas angin. Paparan angin yang besar bisa membuatnya susah bernapas dan kedinginan.
Pilih pakaian yang lembut dan longgar
Lepuhan biang keringat dapat pecah dan menimbulkan luka terbuka. Ini bisa terjadi karena gesekan dari pakaian yang mengenai kulit. Supaya gesekan kulit dan pakaian tidak terlalu besar, pilih pakaian yang berukuran longgar dan berbahan lembut.
Jika biang keringat juga menyerang area perut, Anda juga pelu melonggarkan pemasangan popok. Ukuran pakaian maupun popok yang longgar memungkinkan udara masuk dan membuat kulit bernapas.
Selain pakaian, Anda perlu memotong kuku bayi secara rutin. Tujuannya, agar sentuhan maupun gesekan kuku bayi tidak memecahkan lepuhan biang keringat.
Pakai bedak
Untuk mengurangi gesekan pada kulit yang bermasalah, pakaikan kulit si bayi dengan bedak. Namun, pilih bedak bebas pewangi yang aman untuk kulit bayi. Saat menggunakan bedak ini, Anda perlu berhati-hati.
Menggunakan bedak tabur sangat berisiko untuk bayi yang masih kecil, jadi lebih baik jika Anda memiliki bedak cair.
Cari produk yang bebas pewangi dan pengawet agar tidak menimbulkan iritasi. Oleskan tipis-tipis bedak ini di area kulit yang rawan berkeringat, seperti ketiak, punggung, dan lipatan tubuh.
Tips mencegah biang keringat pada bayi
Biang keringat umumnya dapat disembuhkan dengan mudah. Namun, dapat juga muncul kembali. Agar si kecil tidak lagi mengalami masalah kulit ini di kemudian hari, ikuti beberapa tips pencegahannya berikut ini.
Pakaikan baju tipis dan menyerap keringat saat cuaca panas
Pakaian tebal memang menutupi kulit bayi dari paparan kotoran yang ada di udara. Namun, bisa menimbulkan masalah jika digunakan pada waktu yang tidak tepat, contohnya saat cuaca panas.
Pilih pakaian yang setidaknya membuat kulit bernapas. Tidak hanya pakaian, selimut, topi, maupun sarung tangan juga sebaiknya dilepaskan agar tubuh bayi tidak berkeringat dan memicu tumbuhnya biang keringat.
Jaga bayi agar tidak banyak berkeringat
Biang keringat rentan terjadi ketika tubuhnya banyak mengeluarkan keringat. Untuk itu, menghindari paparan sinar matahari di siang hari atau berada di ruangan tanpa ventilasi udara yang baik adalah satu cara untuk mencegah tumbuhnya biang keringat pada bayi.
Anda bisa memakai payung jika mengajak si kecil keluar rumah di siang hari agar bayi tidak kepanasan. Bisa juga membawa bayi keluar dari ruangan yang menurut Anda panas ke area yang lebih sejuk.
Pilih produk bayi yang tepat dan benar pemakaiannya
Penyumbatan keringat juga bisa dicegah dengan memilih produk untuk kulit yang tepat. Hindari produk yang mengandung alkohol, pewangi, dan pewarna karena bisa menimbulkan iritasi pada kulit.
Selain itu, pakaikan produk tersebut tipis-tipis di kulit supaya tidak menyumbat pori-pori dan mengganggu keluarnya keringat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]