backup og meta

Terapi Sensori Integrasi untuk Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Terapi Sensori Integrasi untuk Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Selain terapi okupasi, terapi sensori integrasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan pengolahan sensorik pada anak. Dalam terapi ini, anak akan dilatih untuk mengatasi rangsangan sensorik yang diterima oleh tubuh. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu terapi sensori integrasi, simak penjelasan di bawah ini.   

Apa yang dimaksud dengan terapi sensori integrasi?

Terapi sensori integrasi adalah jenis terapi yang bertujuan membantu seseorang yang memiliki kesulitan dalam memproses dan merespons stimulasi atau rangsangan sensorik yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.

Sensori integrasi merupakan proses neurologis di mana otak menerima, mengatur, dan menafsirkan informasi yang diperoleh melalui indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, serta sentuhan) dan kemudian menghasilkan respons yang sesuai.

Ini adalah dasar dari cara manusia memahami dan berinteraksi dengan dunia sekitar.

Namun, beberapa orang dapat memiliki gangguan pengolahan sensorik (sensory processing disorder) yang membuat mereka kesulitan untuk merespons dengan tepat terhadap rangsangan sensorik.

Kondisi ini bisa menyebabkan orang yang mengalaminya terlalu sensitif atau kurang sensitif terhadap rangsangan sensorik tertentu.

Terapi sensori integrasi biasanya dilakukan pada anak-anak, tetapi juga bisa diterapkan pada orang dewasa yang memiliki gangguan dalam pengolahan sensorik.

Tujuan dari terapi ini untuk membantu mereka mengembangkan respons adaptif yang lebih tepat terhadap stimulasi sensorik, sehingga dapat berfungsi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Terapi ini fokus pada bagaimana otak mengatur dan mengolah stimulasi dari berbagai indra seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa, serta persepsi gerak dan keseimbangan.

Apa manfaat terapi sensori integrasi?

sensorik dan motorik 

Dalam pelaksanaannya, terapi sensori integrasi sering digunakan untuk membantu anak-anak dengan autisme dan speech delay.

Namun, jenis terapi ini bisa digunakan pada anak dengan kondisi berikut.

  • ADHD (attention dficit hyperactivity disorder).
  • OCD (obsessive-compulsive disorder).
  • Kesulitan belajar.
  • Gangguan perkembangan koordinasi.
  • Cerebral Palsy.
  • Sindrom Down.
  • Trauma atau stres.

Pada anak-anak dengan kondisi di atas, terapi ini bisa membantu meningkatkan perhatian, koordinasi motorik, keterampilan sosial, dan kemampuan belajar.

Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat terapi integrasi sensori.

  • Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, seperti keseimbangan, koordinasi, dan manipulasi objek.
  • Meningkatkan kemampuan fokus dan perhatian melalui latihan sensorik yang terstruktur.
  • Mengelola dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang lebih tepat, mengurangi perilaku agresif atau cemas.
  • Meningkatkan kemampuan sosial anak dengan peningkatan regulasi diri dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan.
  • Meningkatkan kemampuan akademik.
  • Mendorong diri menghadapi dan mengelola pengalaman sensori dengan lebih baik.
  • Meningkatkan kesadaran diri dan kontrol diri.
  • Meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Apa saja persiapan sebelum terapi sensori integrasi?

Terapi sensori integrasi diawali dengan melakukan penilaian mendalam untuk mengidentifikasi masalah sensori dan memahami kebutuhan sensori anak.

Ini mungkin termasuk tanya jawab dengan orangtua dan anak serta observasi langsung kondisi anak.

Informasi tentang riwayat medis anak, termasuk diagnosis yang sudah ada, sangat penting untuk merancang program terapi yang sesuai.

Bersama dengan orangtua dan, jika mungkin anak, terapis akan menetapkan tujuan terapi yang spesifik dan realistis sesuai dengan kondisi masing-masing anak.

Orangtua diharapkan terlibat aktif dalam proses terapi, baik melalui observasi, mengikuti saran terapis untuk aktivitas di rumah, maupun berpartisipasi dalam sesi terapi jika diperlukan.

Dengan persiapan yang baik, terapi integrasi sensori dapat menjadi lebih efektif dalam membantu anak mengatasi gangguan sensori dan mencapai potensi penuh yang dimiliki.

Seperti apa prosedur terapi sensori integrasi?

kisah terapi anak autisme

Dilansir dari Child Mind Institute, terapi sensori integrasi umumnya dilakukan di gym sensori oleh terapis yang terlatih dalam pendekatan sensori integrasi.

Aktivitas terapi sering dilakukan melalui permainan dan kegiatan yang menyenangkan untuk membuat anak merasa nyaman dan terlibat.

Terapis biasanya menggunakan berbagai metode yang dirancang untuk menstimulasi berbagai sistem sensori, di antaranya sebagai berikut.

  • Terapi berbasis permainan (play-based therapy). Menggunakan permainan sebagai alat utama untuk memberikan stimulasi sensorik.
  • Terapi dengan peralatan khusus (specialized equipment therapy). Menggunakan peralatan khusus seperti bola terapi, trampolin, atau papan keseimbangan untuk memberikan stimulasi sensorik.
  • Metode diet sensorik (sensory diet). Mengembangkan rencana aktivitas sensorik yang dirancang khusus untuk kebutuhan anak dengan tujuan memberikan jenis dan jumlah input sensorik yang dibutuhkan sepanjang hari. Misalnya berayun, melompat, dan menggosok.
  • Metode relaksasi dan regulasi (relaxation and regulation techniques). Menggunakan teknik untuk membantu anak mengatur respons sensorik mereka, seperti latihan pernapasan, teknik relaksasi, atau penggunaan alat bantu seperti selimut berat.
  • Metode sensorik terpadu (integrated sensory approach). Menggabungkan berbagai bentuk stimulasi sensorik dalam satu sesi terapi. Misalnya, menggunakan ayunan sambil bermain dengan mainan taktil atau mendengarkan musik sambil melakukan aktivitas motorik.

Aktivitas disesuaikan berdasarkan respons anak untuk memastikan bahwa setiap sesi memberikan tantangan yang tepat dan mendukung perkembangan kemampuan sensori.

Secara rutin, terapis akan menilai kemajuan anak terhadap tujuan yang telah ditetapkan dan menyesuaikan rencana terapi sesuai kebutuhan.

Terapis juga mencatat perubahan dalam kemampuan sensori dan perilaku anak serta mengumpulkan hasil pengamatan dari orangtua.

Bagaimana cara terapi sensori integrasi di rumah?

belum bisa bicara gejala autisme

Selain dilakukan dengan terapis, terapi sensori integrasi juga bisa dilakukan sendiri di rumah oleh anak bersama orangtua.

Terapi sensori integrasi sendiri di rumah dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk merangsang dan mengatur sistem sensorik anak.

Berikut beberapa ide sensory play dan aktivitas yang bisa dicoba.

1. Aktivitas sentuhan

Aktivitas sentuhan dapat melibatkan berbagai bahan dan alat yang merangsang indra peraba anak, seperti berikut ini.

  • Bermain dengan pasir atau beras: Mengisi wadah dengan pasir atau beras dan menyembunyikan mainan kecil di dalamnya untuk ditemukan anak.
  • Lukisan jari: Menggunakan cat jari untuk melukis di atas kertas atau permukaan yang dapat dicuci.
  • Permainan playdough atau tanah liat: Membentuk playdough atau tanah liat untuk meningkatkan keterampilan motorik halus.

2. Aktivitas gerakan

Aktivitas gerakan dapat dilakukan dengan gerakan yang membantu anak mengembangkan keterampilan motorik, keseimbangan, dan koordinasi.

  • Melompat-lompat di trampolin: Melompat-lompat di trampolin kecil dapat membantu mengatur input vestibular.
  • Menari: Mengadakan sesi menari dengan musik yang anak sukai untuk merangsang gerakan dan koordinasi.
  • Bermain guling-guling: Membiarkan anak berguling-guling di lantai atau karpet.

3. Aktivitas proprioseptif

Aktivitas proprioseptif melibatkan penggunaan tekanan dan gerakan berat untuk membantu anak merasa lebih tenang dan terorganisir.

  • Pelukan: Memberikan pelukan erat atau menggunakan selimut berat untuk memberikan tekanan dalam.
  • Bermain dorong atau tarik: Bermain tarik tambang atau mendorong benda berat seperti kotak yang diisi mainan.
  • Menggunakan bola terapi: Anak bisa duduk atau berguling di atas bola terapi untuk memberikan input proprioseptif.

4. Aktivitas vestibular

Aktivitas vestibular sebagai terapi sensori integrasi di rumah melibatkan gerakan yang merangsang sistem saraf untuk mengembangkan respons keseimbangan dan koordinasi.

  • Berputar-putar: Membiarkan anak berputar di kursi yang bisa berputar atau bermain di komidi putar kecil.
  • Bermain di taman bermain: Menggunakan peralatan taman bermain seperti ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, dan monkey bars.

5. Aktivitas auditori

Aktivitas auditori berfokus pada stimulasi dan pemrosesan stimulasi pendengaran.

  • Mendengarkan musik: Memainkan musik yang menenangkan atau ritmis untuk merangsang pendengaran.
  • Main musik: Menggunakan mainan musik seperti drum, xylophone, atau marakas.
  • Cerita audio: Mendengarkan cerita audio atau buku audio.

6. Aktivitas visual

Aktivitas visual dilakukan dengan meningkatkan stimulasi untuk anak dan pengembangan keterampilan visualnya, seperti penglihatan, koordinasi mata-tangan, dan pemrosesan visual.

  • Cahaya berwarna: Menggunakan lampu berwarna atau mainan dengan lampu yang dapat berubah warna.
  • Mencocokkan bentuk dan warna: Bermain dengan permainan yang melibatkan mencocokkan bentuk dan warna.
  • Papan cahaya: Menggunakan papan cahaya untuk bermain dengan bayangan dan bentuk.

7. Aktivitas oral-motorik

Aktivitas oral-motorik dalam terapi sensori integrasi berfungsi menstimulasi otot-otot yang digunakan berbicara untuk melatih anak dengan speech delay.

  • Mengunyah makanan bertekstur. Memberikan makanan dengan berbagai tekstur untuk dikunyah, seperti wortel mentah, apel, atau pretzel.
  • Mengisap dan menyedot. Menggunakan sedotan untuk minum berbagai jenis cairan dengan konsistensi yang berbeda (misalnya air, jus, dan puding).
  • Meniup dan mengembus. Meniup balon, meniup gelembung, atau meniup kapas dengan sedotan.

Itulah informasi seputar terapi sensori integrasi untuk anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang seperti di atas.

Anda bisa berkonsultasi kepada dokter anak atau terapis secara langsung untuk mendapatkan terapi oleh terapis yang sudah ahli di bidang ini.

Kesimpulan

  • Terapi sensori integrasi adalah jenis terapi yang biasanya digunakan untuk anak yang mengalami kesulitan dalam memproses dan merespons stimulasi sensorik dari lingkungan mereka.
  • Tujuan dari terapi ini yaitu untuk membantu anak memproses stimulasi sensorik dengan lebih baik, sehingga mereka dapat berfungsi dengan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
  • Terapi ini biasanya dilakukan oleh terapis okupasi yang memiliki pelatihan khusus dalam terapi sensori integrasi. Terapis akan menggunakan berbagai teknik dan alat untuk membantu anak mengembangkan respons sensorik yang lebih teratur dan efektif.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sensory Integration Therapy. (2023). Retrieved 2 August 2024, from https://tdcc.ae/therapy/sensory-integration-therapy/

Treating Sensory Processing Issues. (2023). Retrieved 2 August 2024, from https://childmind.org/article/treating-sensory-processing-issues/

About ASI: Ayres Sensory Integration®. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.cl-asi.org/about-ayres-sensory-integration

Guardado, K. E. (2023). Sensory Integration. Retrieved 2 August 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559155/

Sensory integration therapy. (2024). Retrieved 2 August 2024, from https://raisingchildren.net.au/autism/therapies-guide/sensory-integration

Sensory Integration Therapy. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/developmental-disabilities/Pages/Sensory-Integration-Therapy.aspx

Randell, E. (n.d.). Introduction. Retrieved 2 August 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK581602/

Private Occupational Therapy and Sensory Integration: The OT Centre – FAQ’s Sensory Integration. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.theotcentre.co.uk/home/faq-si

Sensory Integration / Ayres Sensory Integration®As originated by Dr. A. Jean Ayres. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://chan.usc.edu/about-us/sensory-integration

Sensory. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.cerebralpalsy.org/information/sensory

Speech and Language Therapy for Sensory Processing Disorder. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.asdclinic.co.uk/conditions/sensory-processing-disorder/speech-and-language-therapy-for-sensory-processing-disorder.php

Sensory Integration Therapy: Sensory Processing Disorders. (2024). Retrieved 2 August 2024, from https://pmtherapy.org/therapy-services/sensory-therapy/

Sensory Integration in Autism Spectrum Disorders. (2022). Retrieved 2 August 2024, from https://autism.org/sensory-integration/

Sensory Integration Theory and Ayres Sensory Integration®. (2022). Retrieved 2 August 2024, from https://asatonline.org/for-parents/learn-more-about-specific-treatments/sensory-integrative-therapy-sensory-integration-si-or-sit/

Versi Terbaru

09/08/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Aktivitas Smell Sensory Play, Latih Si Kecil Bermain Sambil Belajar

Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Diperhatikan Orangtua


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 09/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan