Menonton film dapat menjadi salah satu pilihan sarana hiburan bersama keluarga. Meski kini sudah bisa dilakukan di mana saja, menonton film di bioskop tetap memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi orangtua maupun anak.
Namun, apakah anak, terutama balita, sudah boleh menonton bioskop? Adakah dampak menonton bioskop pada kesehatan dan tumbuh kembang anak? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apakah anak boleh menonton bioskop?
Menonton film memang bisa menjadi pilihan hiburan tersendiri bagi anak-anak. Terlebih, semakin banyak film yang bukan hanya menarik, tetapi juga menawarkan ragam manfaat untuk anak.
Untuk mendapatkan manfaat itu, kini, ada banyak cara menonton film yang bisa Anda dan anak lakukan di rumah.
Akan tetapi, menonton film di bioskop tetap menjadi cara favorit bagi sebagian orang, sehingga memutuskan untuk melakukannya bersama anak.
Apalagi, menonton film di bioskop juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mengenalkan situasi baru kepada si Kecil, sehingga mereka bisa mempelajari secara langsung lingkungan di sekitar mereka.
Jadi, boleh saja jika Anda ingin membawa anak untuk menonton film ke bioskop. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua anak sudah siap untuk menonton film di bioskop, terutama balita.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan orangtua sebelum bisa mengajak anak ke bioskop.
Orangtua sebaiknya memastikan anak memang sudah benar-benar siap untuk menonton di bioskop sesuai dengan aturan yang ada, seperti berikut ini.
- Kemampuan sensorik anak sudah cukup berkembang untuk bisa beradaptasi dengan suasana di dalam bioskop.
- Anak sudah mampu fokus untuk menonton dalam waktu yang cukup lama.
- Anak bisa bersikap tenang dan diam selama menonton film agar tidak mengganggu penonton lain.
Selain itu, tidak semua bioskop memperbolehkan anak menonton film dengan kategori usia yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Sebagai contoh, beberapa bioskop mungkin tidak memperbolehkan balita menonton film untuk anak usia 12 tahun ke atas. Anak-anak juga tidak boleh ikut menonton film untuk orang dewasa.
Selain memengaruhi tumbuh kembangnya, kehadiran anak dikhawatirkan bisa mengganggu penonton lain jika mereka berisik atau tidak mau duduk diam selama film berlangsung.
Jika menonton film yang sesuai usia anak, maka penonton lain pun sudah mengetahui bahwa akan ada anak kecil di dalam bioskop tersebut.
Ini artinya, penonton lain tidak akan merasa terganggu jika ada anak yang berbicara atau berjalan-jalan di dalam bioskop.
Kapan anak boleh menonton bioskop?
Sebenarnya, tidak ada patokan usia anak yang pasti untuk mengajak mereka menonton film di bioskop.
Sebagai orangtua, Anda bisa mencoba menentukan sendiri apakah si Kecil sudah siap untuk diajak menonton di bioskop.
Namun, menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak menonton hingga lebih dari 1 jam per hari.
Melansir dari Southern Early Childhood, kebanyakan orangtua mengajak anak mereka menonton film di bioskop saat usia anak sudah lebih dari 4 tahun.
Meski demikian, ukuran usia tersebut tidak bisa disamakan untuk setiap anak.
Untuk anak yang masih sensitif terhadap suara keras atau takut gelap, Anda bisa mempertimbangkan kembali apakah anak sudah bisa berlama-lama di bioskop dengan suara yang keras dan lampu yang redup.
Adakah dampak menonton bioskop pada kesehatan dan tumbuh kembang anak?
Seperti yang sudah disebutkan, sebelum mengajak anak menonton di bioskop, sebaiknya pastikan kemampuan sensorik anak sudah cukup berkembang.
Jika tidak, akan ada dampak menonton di bioskop yang bisa terjadi pada anak, termasuk bayi dan balita, seperti berikut ini.
1. Membuat anak ketakutan
Dilansir dari Kids Health, pada sebagian besar bayi, otak baru akan mulai berkembang pada usia 2 tahun.
Oleh karena itu, pada usia tersebut, kemampuan sensorik anak, termasuk kemampuan melihat, mendengar, mengecap, dan meraba, pun baru akan berkembang.
Saat menonton film di bioskop, pasti akan ada suara yang keras, cahaya layar yang terang, bau ruangan tertutup yang beragam, tekstur kursi yang berbeda-beda, serta jumlah orang yang cukup ramai.
Jika kemampuan sensoriknya belum cukup berkembang, anak-anak, terutama bayi dan balita, bisa merasa tidak nyaman atau bahkan ketakutan dengan suasana di dalam bioskop.
Pada akhirnya, anak bisa menjadi rewel hingga menangis.
2. Mengganggu waktu tidur anak
Selain suasananya, menonton bioskop juga bisa menimbulkan dampak lain pada anak jika film yang ditonton tidak sesuai dengan usianya.
Imajinasi anak-anak masih sangat luas, terutama jika dibandingkan dengan orang dewasa. Pemahaman mereka akan hal yang nyata dan tidak juga masih sangat terbatas.
Maka dari itu, anak-anak cenderung mudah takut, terutama saat melihat gambar-gambar yang memang ditujukan untuk memberi sensasi menegangkan, seperti yang ada di film.
Jika merasa sangat takut, anak bahkan bisa mengalami mimpi buruk akibat menonton film tersebut, sehingga mungkin akan mengganggu waktu tidurnya.
3. Mengganggu pendengaran anak
Kemampuan pendengaran bayi dan balita masih dalam tahap perkembangan, sehingga suara yang terlalu keras dari film mungkin bisa memengaruhi kesehatan telinganya.
Telinga memiliki struktur dan fungsi pengaman dengan batas intensitas suara dan durasi tertentu.
Sebenarnya, anak-anak memiliki kemampuan mendengar yang sama dengan orang dewasa, dengan tingkat intensitas suara yang bisa ditolerir, yaitu sekitar 85 desibel (db).
Namun, bayi sebaiknya tidak mendengar suara lebih tinggi dari 60 db.
Meski memiliki kemampuan mendengar yang sama dengan orang dewasa, bayi dan anak-anak memiliki telinga yang lebih sensitif, sehingga gangguan pendengaran pada anak lebih rentan terjadi.
Ini termasuk dengan gangguan yang terjadi akibat suara keras.
Suara yang terlalu keras berisiko menyebabkan gangguan telinga bagian dalam, terutama pada saraf yang mengantarkan sinyal suara ke otak.
Salah satu kondisi yang mungkin dialami, yaitu gangguan pendengaran akibat bising atau noise-induced hearing loss (NIHL).
Kondisi ini terjadi ketika ada penurunan pendengaran atau tuli akibat mendengar suara yang terlalu keras untuk waktu yang cukup lama.
4. Gangguan tumbuh kembang dan kesehatan lainnya
Bukan hanya gangguan pendengaran, anak-anak juga berisiko mengalami gangguan pembelajaran atau gangguan perilaku akibat suara yang terlalu keras.
Berikut beberapa gangguan yang dimaksud.
- Penurunan kemampuan berbicara dan kemampuan lain terkait bahasa, seperti mendengar dan membaca.
- Kesulitan dalam belajar dan berkonsentrasi.
- Gangguan sistem kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi.
- Gangguan tidur atau pola tidur.
Persiapan sebelum anak menonton bioskop agar aman
Agar bisa mengajak anak menonton film di bioskop dengan aman, sebaiknya orangtua melakukan persiapan yang cukup.
Dengan begitu, ia pun bisa mendapat pengalaman yang menyenangkan saat menonton di bioskop.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk mempersiapkannya.
- Pilih film dengan kategori usia yang sesuai dengan usia anak. Dengan begitu, Anda dan anak Anda bisa menonton dengan lebih nyaman serta tidak akan membuat penonton lain merasa terganggu.
- Lewati bagian iklan sebelum film dimulai, misal dengan masuk ke dalam bioskop tepat sebelum film dimulai. Anak memiliki kemampuan fokus yang lebih pendek dari orang dewasa, sehingga mungkin akan lebih cepat bosan jika menonton iklan terlalu lama.
- Pilih jam yang sesuai untuk anak-anak. Jangan pilih jam yang terlalu malam.
- Hindari film yang tidak sesuai dengan kemampuan sensorik anak. Sebagai contoh, film 3D mungkin belum cocok untuk anak dengan kemampuan melihat yang sensitif.
- Bawa alat yang bisa membantu menyesuaikan kemampuan sensorik anak dengan suasana bioskop. Misalnya penutup telinga agar suara yang didengar anak lebih redup.
- Pilih tempat duduk yang nyaman untuk anak, misal di bagian pinggir lorong jika anak Anda tidak suka duduk di sebelah orang lain.
- Jika ada, pilih bioskop khusus anak-anak. Bioskop ini biasanya sudah disesuaikan untuk anak, sehingga suara dan gambar pada layar tidak terlalu keras atau terang seperti bioskop pada umumnya.
Dengan menerapkan tips tersebut, Anda bisa mengajak anak menonton film di bioskop dengan lebih aman dan nyaman.
Namun, bukan hanya untuk Anda dan anak Anda, penonton yang lain pun bisa menonton dengan lebih nyaman tanpa merasa terganggu dengan kehadiran anak Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]