Sebelum si Kecil lahir, Anda tentu sudah mempersiapkan yang terbaik baginya, termasuk perlengkapan bayi baru lahir. Salah satu perlengkapan yang mungkin Anda siapkan, yaitu anting untuk anak perempuan. Oleh karena itu, banyak orangtua berpikir untuk melakukan tindik telinga bayi secepatnya.
Namun, bagaimana dari sisi medis? Apakah menindik telinga bayi baru lahir aman dan bagaimana perawatannya? Ketahui selengkapnya di bawah ini.
Umur berapa boleh tindik telinga bayi?
Orangtua tak selalu harus melakukan tindik telinga bayi. Ada yang langsung melakukannya, ada pula yang menunggu sampai si Kecil sudah cukup umur.
Bahkan, ada orangtua yang tidak sama sekali menindik telinga si Kecil. Lalu, tindik telinga bayi bagusnya usia berapa?
Mengutip dari Riley Children’s Health, setidaknya orangtua perlu menunggu hingga bayi berusia 3–4 bulan untuk melakukan tindik telinga.
Ini karena hal yang paling ditakuti ketika menindik bayi baru lahir adalah terjadinya risiko infeksi, walaupun kemungkinannya tergolong kecil.
Jika infeksi terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 bulan, ia bisa mengalami komplikasi serius.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak terlalu terburu-buru melakukan tindik telinga bayi.
Anda sebagai orangtua juga perlu memastikan untuk melakukannya di rumah sakit agar tekniknya terjamin aman dan peralatannya pun steril.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Adakah manfaat tindik telinga bayi?
Tindik atau piercing telinga pada bayi sering dilakukan karena alasan budaya dan estetika.
Dalam banyak budaya, tindik telinga merupakan tradisi penting yang melambangkan identitas atau pencapaian tertentu.
Secara estetika, beberapa orangtua merasa bahwa anting-anting menambah daya tarik penampilan bayi.
Selain itu, melakukan tindik pada usia dini juga diketahui dapat mengurangi risiko pembentukan keloid, terutama pada orang yang rentan.
Ini karena penelitian dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa keloid lebih sering terjadi pada mereka yang ditindik setelah usia 11 tahun.
Hal yang harus diperhatikan sebelum tindik bayi
Sebelum memutuskan untuk menindik telinga bayi, sebaiknya pertimbangkan hal-hal berikut.
- Pemilihan profesional yang kompeten. Pastikan prosedur dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman dan menggunakan teknik aseptik yang tepat untuk mengurangi risiko infeksi.
- Pemilihan perhiasan yang tepat. Gunakan perhiasan yang terbuat dari bahan hypoallergenic seperti stainless steel bedah, emas 14 atau 18 karat, niobium, titanium, atau platinum untuk meminimalkan risiko reaksi alergi pada bayi.
- Perawatan pascatindik. Bersihkan area tindik dua kali sehari dengan larutan garam steril atau sabun dan air. Hindari penggunaan produk keras seperti hidrogen peroksida atau yodium yang dapat merusak jaringan.
- Hindari manipulasi berlebihan. Jangan memutar-mutar perhiasan secara berlebihan, karena dapat mengiritasi luka dan memperlambat proses penyembuhan.
- Pertimbangkan usia dan risiko keloid. Penelitian menunjukkan bahwa tindik telinga setelah usia 11 tahun dapat meningkatkan risiko pembentukan keloid. Tindik telinga bayi mungkin dapat mengurangi risiko tersebut.
- Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Selama masa penyembuhan, hindari berenang di kolam renang umum atau pemandian air panas karena dapat meningkatkan risiko infeksi pada si Kecil.
- Konsultasi kepada tenaga medis. Jika si Kecil memiliki kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi kepada profesional kesehatan sebelum melakukan tindik.
Memahami dan mematuhi panduan ini dapat membantu meminimalkan risiko dan memastikan cara tindik telinga bayi dilakukan secara aman serta efektif.
Cara merawat telinga bayi yang habis ditindik
Sama seperti orang dewasa, Anda perlu menjaga area telinga bayi dengan baik setelah melakukan tindik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Umumnya, setelah proses tindikan, area kulit telinga akan terlihat kemerahan atau menjadi lebih sensitif.
Berikut adalah cara merawat kulit bekas tindikan pada bayi.
- Hindari menyentuh tindikan kecuali saat membersihkannya.
- Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh area telinga si Kecil.
- Bersihkan seluruh area tindikan dengan alkohol 2–3 kali sehari.
- Pastikan bantalan anting sudah kencang dan putar saat membersihkan.
- Tidak menarik atau mendorong anting hingga lepas.
- Hindari kolam renang dan bak air panas agar tidak terjadi infeksi.
Saat merawat tindikan, Anda boleh untuk memutar anting yang sudah dipasang. Akan tetapi, jangan melepasnya setidaknya selama enam minggu agar lubang tidak tertutup.
Ketika sudah melewati enam minggu, tidak ada salahnya untuk melepas anting tindik bayi pada malam hari sebelum ia tidur.
Jangan lupa untuk membersihkan anting secara rutin dengan menggunakan alkohol serta jaga kelembapan telinga bayi dengan salep khusus.
Namun terkadang, kemungkinan infeksi tetap ada, meskipun Anda sudah merawat dan membersihkan telinga si Kecil dengan baik.
Selain karena tindik telinga bayi, ada pula penyebab atau faktor risiko lainnya sehingga si Kecil mengalami infeksi, di antaranya adalah:
- terdapat kuman atau bakteri,
- pemasangan anting terlalu ketat,
- alergi terhadap salah satu bahan metal dalam anting, dan
- ada bagian anting yang masuk ke dalam daun telinga.
Berikut adalah gejala atau tanda saat tindik telinga bayi mengalami infeksi, yaitu:
- kemerahan,
- pembengkakan area telinga,
- terasa hangat saat disentuh,
- bayi mengalami demam, dan
- keluar nanah pada luka.
Pertolongan pertama yang orangtua bisa lakukan untuk mengatasi infeksi akibat tindik telinga yaitu membersihkan area telinga dengan saline atau larutan garam.
Hindari membersihkan area infeksi dengan kapas yang mengandung alkohol karena akan meningkatkan sensitivitas.
Dokter juga kemungkinan akan memberikan rekomendasi obat untuk tetap menjaga kebersihan telinga serta mengoleskan salep antibakteri.
Jika setelah dua hari infeksi pada telinga bayi tidak juga membaik, segera bawa si Kecil kembali ke dokter.
Kemungkinan, perlu waktu 1–2 minggu sampai infeksi benar-benar sembuh sampai bayi bisa menggunakan anting kembali setelah tindik telinga.
Kesimpulan
- Menindik telinga bayi boleh saja dilakukan, tetapi orangtua disarankan untuk menunggu hingga bayi berusia 3—4 bulan sebelum melakukan tindik telinga guna mengurangi risiko infeksi serius.
- Prosedur ini juga sebaiknya dilakukan di fasilitas medis dengan peralatan steril.
- Setelah tindik, penting untuk menjaga kebersihan area telinga guna mencegah infeksi.
- Perawatan meliputi membersihkan area tindik secara rutin dan memantau tanda-tanda infeksi seperti kemerahan atau pembengkakan.