Bayi yang merasa terhibur tentu akan terlihat senang dan gembira. Namun, hati-hati dalam menghibur bayi, misalnya dengan mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas bersama. Sebab, bayi rentan mengalami overstimulasi atau stimulasi berlebihan yang bisa menimbulkan berbagai gejala. Ketahui selengkapnya tentang overstimulasi pada bayi di bawah ini.
Apa itu overstimulasi pada bayi?
Overstimulasi pada bayi adalah situasi ketika bayi menerima rangsangan atau stimulasi secara bersamaan atau berlebihan.
Rangsangan ini bisa berupa stimulasi sensorik, seperti suara, sentuhan, atau visual, atau bahkan aktivitas.
Adapun stimulasi yang berlebihan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kelelahan, atau stres pada bayi.
Pasalnya, sistem saraf bayi masih berkembang, sehingga ia mungkin belum dapat mengatur atau memproses sejumlah besar informasi sensorik dengan baik.
Apa penyebab overstimulasi pada bayi?
Overstimulasi pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Setiap bayi juga memiliki batas masing-masing terhadap stimulasi. Apa yang dianggap sebagai overstimulasi dapat bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya.
Beberapa penyebab umum stimulasi berlebihan pada bayi meliputi berikut ini.
- Terlalu banyak rangsangan sensorik. Cahaya yang terlalu terang, suara yang keras, atau benda-benda yang bergerak secara berlebihan dapat memberikan terlalu banyak rangsangan sensorik pada bayi.
- Durasi interaksi yang lama. Interaksi yang terlalu lama dengan orang dewasa atau anak-anak lain dapat meningkatkan stimulasi.
- Aktivitas fisik yang intens. Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti goyang-goyang atau melibatkan bayi dalam kegiatan yang terlalu banyak bergerak, dapat menyebabkan overstimulasi.
- Berlebihan dalam penggunaan mainan. Memberikan terlalu banyak mainan atau mainan yang berwarna-warni dapat menimbulkan stimulasi visual yang berlebihan pada bayi.
- Rutinitas yang terlalu padat. Jadwal harian yang terlalu padat atau terlalu banyak atau berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain dapat menyebabkan overstimulasi.
- Keramaian lingkungan. Suasana ramai atau bising dapat memberikan stimulasi yang berlebihan pada bayi, terutama jika mereka belum dapat mengatur atau memproses rangsangan tersebut dengan baik.
- Kurangnya waktu istirahat. Bayi yang tidak memiliki cukup waktu untuk tidur atau beristirahat lebih rentan terhadap overstimulasi.
Apa saja tanda overstimulasi pada bayi?
Overstimulasi dapat menimbulkan sejumlah dampak yang ditunjukkan dengan berbagai gejala pada bayi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa tanda dan gejala akibat overstimulasi pada bayi meliputi berikut ini.
- Menangis berlebihan.
- Terlihat tidak nyaman dan kelelahan.
- Kesulitan tidur.
- Kesulitan makan atau menyusu.
- Bayi rewel atau hiperaktif.
- Menarik diri, misalnya dengan cara berpaling atau menutup mata.
- Mudah terganggu terhadap suara, cahaya, atau aktivitas di sekitarnya.
- Kecemasan atau stres berlebihan.
Tanda dan gejala tersebut bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi.