Salah satu manfaat menggendong bayi baru lahir adalah membangun ikatan emosional. Tidak cukup menggunakan tangan, Anda mungkin perlu bantuan agar bisa menopangnya dengan baik menggunakan gendongan. Agar tidak salah pilih, simak beberapa jenis gendongan yang tepat untuk bayi di bawah ini.
Apa manfaat menggunakan gendongan bayi?
Menggendong bayi adalah hal yang pasti perlu dilakukan orangtua. Hal ini dilakukan untuk membangun ikatan emosional sekaligus menenangkan bayi saat menangis.
Tidak hanya itu, menggendong bayi juga bermanfaat agar Anda bisa melakukan kegiatan lainnya di rumah sambil menjaga si Kecil atau bahkan berjalan-jalan di luar.
Maka dari itu, selain menggunakan tangan, Anda mungkin juga membutuhkan gendongan sebagai salah satu barang penting dalam perlengkapan bayi baru lahir.
Mengutip dari International Hip Dysplasia Institute, penggunaan gendongan bayi dalam jangka waktu lama dapat berpengaruh pada perkembangan pinggul si Kecil selama enam bulan pertama kehidupan. Apalagi, ketika anak digendong selama berjam-jam setiap harinya.
Dalam Natural Child Project, cukup menjelaskan bahwa sebagian besar dokter di Eropa merekomendasikan penggunaan gendongan ketimbang anak hanya berbaring telentang.
Penggunaan gendongan yang tepat dapat mengoptimalkan perkembangan emosional, intelektual, hingga pertumbuhan bayi.
Jenis-jenis gendongan bayi
Apabila dulu hanya terdapat gendongan kain, kini orangtua bisa memilih jenis gendongan sesuai dengan preferensi atau kebutuhan masing-masing.
Berikut jenis-jenis gendongan untuk si Kecil yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan membeli.
1. Baby wrap / wrap carrier
Ini merupakan jenis gendongan depan yang kini sering digunakan orangtua karena praktis dan nyaman. Hal ini karena bahan gendongan ini cenderung elastis, seperti lycra atau spandeks.
Maka dari itu, Anda bisa mencoba beberapa variasi cara menggendong bayi sesuai dengan instruksi yang ada. Sebagai contoh, posisi depan, pinggul, atau bahkan di belakang.
Tidak hanya itu, karena bahannya yang elastis, baby wrap dapat menutupi seluruh tubuh, menghangatkan bayi, sekaligus memaksimalkan proses skin to skin.
Walaupun dapat digunakan sejak bayi baru lahir, kemungkinan baby wrap hanya bisa digunakan pada anak dengan berat badan maksimal 10 kg.
2. Woven wrap
Woven wrap merupakan model gendongan bayi yang mirip dengan baby wrap. Akan tetapi, jenis bahan woven wrap biasanya tidak elastis.
Biasanya, bahan yang digunakan pada jenis gendongan ini, yaitu katun, linen, wol, hingga tenun.
Maka dari itu, karena bahannya lebih kokoh, gendongan ini memungkinkan Anda untuk menggendong bayi hingga balita yang lebih besar.
3. Ring sling
Berbeda dengan jenis sebelumnya, gendongan bayi model ring sling memiliki dua buah ring di bagian ujung sebagai simpul pengikat.
Maka dari itu, Anda bisa menyesuaikan seberapa kencang ikatan agar mendapatkan pelukan yang sempurna.
Tidak hanya itu, saat menemukan cara menggendong bayi yang tepat dengan ring sling, Anda juga bisa menggunakannya untuk menyusui.
Namun, Anda perlu berhati-hati dengan jenis gendongan ini karena bisa mengakibatkan sakit bahu hingga sakit pinggang karena pemakaiannya hanya di satu sisi bahu.
4. Pouch sling
Berbeda dengan ring sling, gendongan bayi pouch sling tidak mempunyai ring untuk menyesuaikan panjang kain. Anda bisa melihat kedua sisi kain sudah dijahit.
Maka dari itu, biasanya jenis gendongan ini mempunyai varian ukuran agar Anda bisa memilih panjang kain sesuai kondisi tubuh Anda.
Bentuknya seperti selempang dari bahu hingga pinggul. Ini memungkinkan Anda untuk menggendong bayi di sekitar area pinggul ataupun bagian depan.
5. Soft structure carrier
Selain baby wrap, jenis gendongan bayi ini juga menjadi andalan bagi para orangtua karena mempunyai strap serta sabuk tambahan sehingga lebih aman.
Tidak hanya itu, beberapa merek gendongan tertentu juga terdapat bantalan khusus di bagian bawah sehingga mampu menopang tubuh bayi.
Lalu, orangtua yang menggunakan gendongan ini juga merasa lebih nyaman dan tidak pegal. Bayi yang menggunakan soft structure carrier dapat menghadap depan ataupun belakang.
Namun, sebaiknya orangtua sudah memastikan bahwa anak Anda telah mampu menopang kepala serta leher saat menggunakan gendongan ini.
Gendongan ini cocok digunakan apabila akan bepergian atau ketika anak sedang sakit yang membuat Anda perlu menggendong terus menerus.
6. Meh dai carrier
Meh dai carrier juga merupakan jenis gendongan bayi yang hampir mirip dengan soft structured carrier.
Walaupun bentuknya mirip, tetapi pengikat yang melingkar di bagian pinggang dan bahu berupa tali.
Maka dari itu, Anda perlu belajar cara mengikat tali yang benar demi keamanan si Kecil. Gendongan ini dapat digunakan pada bayi baru lahir, lebih dari usia 6 bulan, hingga balita.
7. Backpack carrier
Ketika Anda mempunyai rencana untuk melakukan hiking atau bepergian, tidak ada salahnya untuk menggunakan jenis gendongan jenis backpack carrier karena desainnya mirip seperti tas punggung.
Tidak hanya bantalan empuk di bagian bahu, ada pula strap yang menjadi pelindung agar anak tidak jatuh.
Namun, gendongan ini hanya bisa digunakan pada anak yang sudah bisa duduk sempurna serta kontrol leher yang baik.
Prinsip dalam menggunakan gendongan bayi
Agar Anda melakukan cara menggendong bayi yang aman, coba lakukan prinsip-prinsip yang dikenal sebagai TICKS, yaitu sebagai berikut.
- Tight atau erat, bayi terasa dipeluk sehingga Anda dan bayi merasa nyaman.
- In view at all times, Anda dapat selalu melihat wajah bayi.
- Close enough to kiss, kepala bayi dekat dengan Anda sehingga mudah mencium si Kecil.
- Keep chin off the chest, dagu bayi tidak menekuk ke arah dada, sehingga tidak mengganggu pernapasan.
- Support back, gendongan yang dipakai bisa menyangga punggung bayi.
Kesimpulan
Saat menggendong bayi, Anda bisa menggunakan gendongan untuk menopang tubuh bayi dengan lebih baik. Tersedia beberapa jenis gendongan bayi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan Anda, yang meliputi baby wrap, woven wrap, ring sling, pouch sling, soft structure carrier, meh dai carrier, dan backpack carrier.
[embed-health-tool-vaccination-tool]