Oleh karena itu, gendongan hipseat diketahui memiliki risiko bahaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan gendongan jenis lain.
Gendongan jenis ini umumnya digunakan untuk menggendong bayi dengan tubuh yang bisa menghadap ke dalam ataupun luar.
Mungkin Anda bertanya-tanya, pada usia bayi berapa bulan Anda bisa menggunakan gendongan bayi depan jenis hipseat dengan menghadap ke luar (depan)?
Bayi biasanya mulai suka mengamati sekitarnya saat memasuki usia 4 bulan. Untuk itu, Anda mungkin baru bisa menggendong bayi dengan posisi hadap luar.
Namun, ada juga jenis hip seat yang bisa digunakan untuk menggendong bayi di belakang atau samping.
Selain bantalan untuk menopang, hip seat juga memiliki tali dengan panjang yang bisa diatur dan gesper pengait sehingga tidak perlu diikat.
4. Soft-structured carrier
Soft-structured carrier (SSC) memiliki bentuk yang menyerupai hip seat. Bedanya, jenis ini tidak dilengkapi bantalan penopang.
SSC berupa gendongan kain yang dilengkapi dengan tali dengan bantalan dan gesper pengait di setiap ujungnya.
Kain berfungsi sebagai ‘kantung’ yang menahan beban bayi. Sementara setiap talinya dikaitkan pada pinggul dan punggung.
Gendongan ini digunakan sebagai gendongan bayi depan dengan tubuh bayi hadap ke dalam atau luar.
Jenis tertentu juga dilengkapi dengan bantalan tambahan untuk bayi baru lahir agar lebih aman saat digunakan.
5. Mei Tai
Sama seperti SSC, mei tai merupakan gendongan kain dengan tali di setiap sisinya.
Gendongan ini juga digunakan sebagai gendongan bayi depan dengan tubuh bayi bisa menghadap ke dalam atau luar.
Hanya saja, tali pada mei tai tidak dilengkapi dengan bantalan dan gesper pengait. Tali hanya berupa tali biasa yang perlu diikat sendiri atau secara manual.
Manfaat gendongan bayi depan
Dibandingkan dengan jenis gendongan bayi lainnya, gendongan bayi jenis ini memiliki beberapa manfaat tersendiri, seperti berikut ini.
1. Meningkatkan perkembangan fisik bayi
Gendongan bayi depan bisa menjaga tubuh bayi pada posisi yang benar dan nyaman selama digendong.
Ini karena posisi tersebut menyerupai posisi bayi saat masih berupa janin di dalam rahim.
Posisi tubuh bayi yang tegak selama digendong juga bisa membantu mencegah gangguan perkembangan yang mungkin terjadi jika bayi terlalu lama berbaring atau tengkurap.
Risiko gangguan perkembangan tersebut seperti kepala peyang pada bayi.
2. Mengoptimalkan komunikasi Anda dengan bayi
Saat berhadap-hadapan dengan bayi selama menggendongnya, Anda bisa mengamati ekspresi wajah dan tubuhnya dengan lebih baik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar