backup og meta

Efek Teh Hijau untuk Ibu Menyusui, Aman atau Tidak?

Efek Teh Hijau untuk Ibu Menyusui, Aman atau Tidak?

Teh hijau sudah dipercaya sejak ratusan tahun memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Namun, mungkin tidak semua orang mendapati hal yang sama, salah satunya ibu menyusui. Pasalnya, jika ibu menyusui mengonsumsi teh hijaumanfaatnya mungkin berbeda atau justru menyebabkan efek samping tertentu. Ketahui faktanya di bawah ini.

Apakah ibu menyusui boleh minum teh hijau?

Normalnya, ibu menyusui boleh minum teh hijau setiap hari, tetapi harus dalam batas yang aman.

Teh hijau mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu, jika diminum dalam jumlah wajar, teh hijau bisa memberikan manfaat bagi ibu menyusui.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa teh hijau termasuk minuman yang mengandung kafein, dan sebagian kecil kafein dapat masuk ke dalam ASI.

Menurut American Academy of Pediatrics, ASI umumnya hanya mengandung kurang dari 1% kafein yang sudah dicerna oleh ibu.

Namun, sensitivitas bayi terhadap kafein bisa bervariasi. Jadi, jika bayi menunjukkan tanda-tanda rasa tidak nyaman, lebih baik mengurangi asupan kafein.

Pastikan juga untuk mengimbanginya dengan konsumsi cairan lain seperti air putih agar asupan cairan tetap tercukupi.

Efek samping teh hijau untuk ibu menyusui

perbedaan teh hijau dan teh hitam

Teh hijau termasuk minuman yang perlu dibatasi bagi ibu menyusui, karena bisa memunculkan efek samping jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Berikut adalah beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.

1. Masuknya kafein ke dalam ASI

Walaupun kandungan kafein dalam teh hijau lebih rendah dibandingkan kopi, konsumsi kafein yang berlebihan dapat membuat bayi rewel, sulit tidur, atau gelisah.

Menurut National Library of Medicine, rasa cemas dan gangguan tidur terjadi pada beberapa bayi dari ibu yang mengonsumsi kafein yang cukup tinggi. 

Pasalnya, kafein bisa berada di tubuh seseorang 5—20 jam. Terlebih lagi, durasi tersebut bisa lebih lama bila dipengaruhi oleh obat-obatan, tingginya lemak tubuh, dan gangguan kesehatan lainnya.

Bayi yang lebih muda biasanya lebih sensitif terhadap kafein dibandingkan bayi yang lebih besar.

2. Gangguan penyerapan zat besi

Teh hijau mengandung tanin yang dapat mengganggu penyerapan zat besi dari makanan.

Ini bisa menjadi perhatian bagi ibu menyusui yang membutuhkan cukup zat besi untuk mencegah anemia.

Jika mengonsumsi teh hijau, sebaiknya hindari minum bersama makanan yang kaya zat besi.

3. Dehidrasi

Meskipun teh hijau dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan, kafein dalam jumlah besar bisa memiliki efek diuretik ringan.

Efek tersebut dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan kehilangan cairan lebih banyak.

Adapun hal ini bisa berdampak pada hidrasi tubuh dan produksi ASI.

4. Gangguan pencernaan

Konsumsi teh hijau dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti mual, mulas, atau iritasi lambung pada beberapa orang.

Beberapa ibu menyusui mungkin juga lebih sensitif terhadap teh hijau.

Ini terutama karena kandungan kafein dan polifenolnya yang dalam dosis tinggi dapat menyebabkan diare atau sakit perut.

5. Mengganggu kualitas tidur ibu

Ibu menyusui sering kali membutuhkan istirahat yang cukup karena kelelahan mengurus si Kecil.

Adapun seperti halnya efek minum kopi saat menyusui, konsumsi kafein yang berlebihan bisa mengganggu tidur ibu.

Pada akhirnya, kondisi tersebut bisa memengaruhi kesehatan dan keseimbangan energi selama menyusui.

Dosis aman teh hijau dan alternatif teh untuk ibu menyusui

minum teh saat haid

Para ibu menyusui umumnya tidak direkomendasikan minum minuman berkafein lebih dari 200 mg per hari.

Teh hijau sendiri memiliki kandungan kafein yang sama dengan jenis teh lainnya, yaitu sekitar 75 mg per satu gelas.

Artinya, ibu masih dapat minum teh hijau, tetapi disarankan untuk mengonsumsinya 1—2 cangkir per hari saja. 

Jika ibu tidak minum lebih dari dua cangkir teh hijau pada hari itu, kemungkinan besar hanya akan ada sedikit hingga tidak ada kafein sama sekali pada urine bayi. 

Meskipun demikian, proses metabolisme setiap orang akan berbeda. Mungkin bagi beberapa ibu, tingkat toleransi kafein yang dimiliki jauh lebih tinggi dan hal ini juga memengaruhi bayinya. 

Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk melihat berapa banyak cangkir teh hijau yang sudah ibu konsumsi selama menyusui.

Jangan lupa juga untuk melihat apakah terdapat perubahan pada si Kecil ketika minum teh hijau. 

Namun, jika ibu khawatir kandungan kafein pada teh hijau bisa berdampak buruk pada bayi, ada baiknya untuk mencari pilihan minuman atau makanan saat menyusui lainnya. 

Misalnya, ibu bisa memilih teh yang kandungan kafeinnya rendah atau tidak ada sama sekali. 

Ada beberapa jenis teh lain yang kandungan kafeinnya jauh lebih rendah dibandingkan teh hijau, seperti:

  • teh hitam,
  • teh putih,
  • chamomile,
  • teh jahe, dan
  • teh peppermint.

Intinya, teh hijau masih terbilang aman untuk dikonsumsi saat menyusui, tetapi dalam batas yang wajar.

Ibu juga bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mendapat saran lainnya atau jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan setelah ibu minum teh saat menyusui.

Kesimpulan

  • Ibu menyusui umumnya boleh mengonsumsi teh hijau, tetapi dalam batas yang aman. Meski lebih rendah dari kandungan dalam kopi, teh hijau juga mengandung kafein yang bisa menimbulkan efek samping pada ibu dan bayi jika dikonsumsi berlebihan.
  • Agar bisa mengonsumsi teh hijau dengan aman saat menyusui, ketahui dosisnya yang dianjurkan. Namun, perlu diperhatikan juga tingkat toleransi kafein pada masing-masing ibu, yang juga bisa berpengaruh pada tingkat sensitivitas bayi terhadap kafein.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alcohol & Breast Milk. (2019). Retrieved 20 September 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Alcohol-Breast-Milk.aspx

Caffeine. (2024). Retrieved 20 September 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501467/

Breastfeeding and diet. (N.d.). Retrieved 20 September 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/baby/breastfeeding-and-bottle-feeding/breastfeeding-and-lifestyle/diet/

5 best and worst foods for breast milk supply. (n.d.). Retrieved 20 September 2024, from https://www.lebonheur.org/blogs/practical-parenting/5-best-and-worst-foods-for-breast-milk-supply

Hachul, A. C., Boldarine, V. T., Neto, N. I., Moreno, M. F., Ribeiro, E. B., O. do Nascimento, C. M., & Oyama, L. M. (2018). PLOS ONE13(7). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0199969

Herbal teas during pregnancy and breastfeeding. (n.d.). Retrieved 20 September 2024, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/herbal-teas-during-pregnancy-and-breastfeeding

Wetering, B. V. de. (2020). Should Pregnant Women Get the Green Light to Drink Green Tea? Retrieved 20 September 2024, from https://mothertobaby.org/baby-blog/should-pregnant-women-get-the-green-light-to-drink-green-tea/

Caffeine While Breastfeeding: What Amount Is Safe? (N.d.). Retrieved 20 September 2024, from https://integrishealth.org/resources/on-your-health/2024/august/caffeine-while-breastfeeding-what-amount-is-safe

Green Tea. (2024). Retrieved 20 September 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501847/

Versi Terbaru

01/10/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Ibu Menyusui Makan Pedas, Apakah Aman untuk Bayinya?

Kopi Decaf, Kopi Rendah Kafein yang Katanya Lebih Sehat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 01/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan