Anda mungkin setuju jika rambut merupakan mahkota para kaum hawa. Inilah mengapa banyak wanita merasa panik bila mengalami rambut rontok, termasuk saat memasuki masa menyusui.
Lantas, perlukah khawatir bila rambut rontok ketika menyusui? Apa penyebab dan cara mengatasinya? Ketahui jawabannya pada ulasan berikut.
Normalkah rambut rontok saat menyusui?
Jika rambut Anda rontok ketika memasuki masa menyusui, Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Rambut rontok saat menyusui normal terjadi dan umumnya hanya sementara.
Bahkan, melansir laman Lancaster General Health, sekitar setengah dari semua ibu baru mengalami kondisi ini. Jadi, jika rambut Anda rontok saat menyusui, Anda tidak sendirian.
Biasanya, rambut rontok mulai terjadi antara bulan pertama hingga keenam setelah melahirkan. Kerontokan rambut sering kali mencapai puncaknya pada bulan keempat dan kelima, kemudian mulai berkurang setelahnya.
Lalu, sampai kapan rambut rontok saat menyusui? Sering kali, rambut yang rontok ini akan terjadi hingga bayi Anda berusia 18 bulan.
Namun, sebagian besar ibu menyusui menemukan rambut mereka kembali normal lebih cepat dari waktu tersebut.
Kerontokan rambut pada ibu menyusui biasanya akan mereda secara signifikan saat ulang tahun pertama bayinya.
Nantinya, pada usia bayi 15 bulan, rambut Anda akan tumbuh kembali dan perlahan menjadi seperti tepat sebelum Anda hamil.
Meski begitu, beberapa wanita menyusui merasa rambutnya tidak lebih lebat seperti saat sebelum masa kehamilannya.
Fakta menarik tentang rambut rontok
Rambut yang rontok ini kemudian digantikan oleh rambut baru. Biasanya, rata-rata wanita menyusui mengalami kerontokan rambut sekitar 100 helai dalam sehari.
Apa penyebab rambut rontok saat menyusui?
Banyak yang mengatakan jika menyusui itulah yang menjadi penyebab dari rambut rontok. Lantas, benarkah demikian?
Faktanya, menyusui bukan penyebab dari kerontokan rambut. Beberapa ibu memang akan mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan, tetapi ini sebenarnya tidak terkait dengan menyusui.
Lalu, apa penyebabnya? Penyebab rambut rontok saat menyusui adalah perubahan hormon yang terjadi pada wanita sejak kehamilan hingga setelah melahirkan.
Begini kira-kira penjelasannya. Saat masa kehamilan, hormon estrogen Anda terus meningkat hingga mencapai puncaknya saat Anda melahirkan.
Peningkatan kadar hormon ini menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh wanita saat hamil. Ini termasuk perubahan rambut saat kehamilan.
Akibat perubahan hormon tersebut, rambut yang semula melalui fase tumbuh, istirahat, dan rontok secara berulang justru sebagian besarnya tetap dalam fase pertumbuhan.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan Anda rambut lebih tebal dan subur saat sedang hamil.
Namun, setelah Anda melahirkan atau memasuki masa menyusui, kadar hormon estrogen Anda merosot sehingga lebih banyak folikel rambut yang memasuki tahap istirahat dan rontok.
Akibatnya, kerontokan rambut akan terjadi signifikan. Bahkan, kerontokan ini bisa menjadi sangat drastis hingga Anda merasa panik, terutama bila rambut yang bertumbuh saat hamil lebih banyak dari biasanya.
Sementara itu, wanita yang memiliki rambut panjang pun umumnya akan lebih rontok ketimbang yang berambut pendek.
Di sisi lain, meski normal dan umumnya tidak berbahaya, kerontokan rambut saat menyusui juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis di bawah ini.
- Kekurangan protein atau nutrisi.
- Anemia.
- Gangguan tiroid.
Oleh karena itu, tak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke dokter bila kondisi rambut yang rontok terlihat begitu mengkhawatirkan.
Bagaimana cara mengatasi rambut rontok pada ibu menyusui?
Sebenarnya, tak ada cara atau pengobatan khusus untuk menghentikan kerontokan rambut saat menyusui.
Kondisi ini umumnya akan terus terjadi dan berhenti dengan sendirinya secara perlahan sampai bayi Anda berusia sekitar 1 tahun.
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga rambut tetap sehat guna mencegah kerontokan semakin parah.
Berikut beberapa cara untuk mengatasi rambut rontok saat menyusui yang bisa Anda lakukan.
- Memenuhi kebutuhan nutrisi saat menyusui dengan mengonsumsi makanan bergizi lengkap, terutama yang mengandung folat dan vitamin D.
- Cobalah potong rambut Anda. Selain karena rambut panjang menyebabkan kerontokan lebih banyak, berambut pendek juga mengurangi kemungkinan rambut ditarik oleh bayi saat waktunya menyusui.
- Berupaya ekstra lembut saat membersihkan, menyisir, atau menata rambut agar kemungkinan rambut tertarik berkurang.
- Hindari mengikat rambut terlalu kencang atau menerapkan gaya rambut yang membuat kulit kepala menegang, seperti kepang rambut yang ketat.
- Gunakan sampo penambah volume rambut dan kondisioner ringan yang tidak membebani rambut Anda.
- Hindari penggunaan pengering rambut (hair dryer) serta catokan.
- Hindari penggunaan bahan kimia pada rambut, misal pewarna atau perawatan untuk meluruskan rambut.
Selain cara di atas, Anda pun sebaiknya tidak sembarang mengonsumsi obat saat menyusui, termasuk suplemen herbal yang dijual di pasaran. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter jika perlu mengonsumsi suplemen tertentu.