Pernahkah Ibu merasa berat badan naik padahal sedang menyusui? Sebagian masyarakat menganggap menyusui bisa menurunkan berat badan. Namun, pada sebagian kondisi justru bisa bikin gemuk. Berikut penyebab ibu menyusui menjadi gemuk yang perlu diketahui.
Apa penyebab ibu menyusui menjadi gemuk?
Mengutip dari La Leche League International, kalori yang terbakar dari menyusui sekitar 500—700 kkal per hari.
Namun, anggapan menyusui bisa menurunkan berat badan tidak terjadi pada semua ibu.
Sebagian ibu menyusui masih harus menerima fakta menyusui bikin gemuk, meski banyak kalori terbakar saat tubuh memproduksi ASI.
Berikut penyebab yang melatarbelakangi ibu menjadi gemuk saat sedang menyusui.
1. Makan untuk dua porsi
Pernah mendengar anggapan kalau ibu menyusui harus makan dua porsi untuk memenuhi nutrisi ibu menyusui dan bayi? Sebenarnya, ini tidak sepenuhnya salah karena ibu butuh tambahan kalori.
Namun, bukan berarti penambahan kalori ibu menyusui harus dua kali lipat dari biasanya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, ibu menyusui membutuhkan kalori tambahan sebanyak 330 kkal saat 6 bulan pertama dan 400 kkal di 6 bulan kedua.
Kebutuhan kalori harian wanita usia 23—35 tahun sekitar 2.150—2.250 kkal per hari, bila dijumlah dengan kalori tambahan menjadi 2.480—2.650 kkal per hari.
Bila kalori yang Ibu konsumsi lebih dari jatah harian, makanan yang ibu konsumsi tidak akan sampai ke ASI, sehingga hanya bertahan di dalam lemak tubuh dan menjadi penyebab gemuk.
2. Kurang tidur
Merawat bayi baru lahir bukan perkara mudah karena Ibu dan Ayah harus menyesuaikan diri dengan adanya manusia baru di rumah.
Salah satu penyebab ibu menyusui menjadi gemuk adalah ibu kelelahan dan kurang tidur akibat begadang harus menyusui si Kecil.
Selain karena makanan ibu terserap oleh si Kecil lewat ASI, rasa lapar yang tidak tertahan juga bisa terjadi karena ibu kurang tidur.
Berdasarkan penelitian terbitan Canadian Medical Association Journal, kurang tidur meningkatkan hormon ghrelin yang bertugas sebagai hormon lapar.
Saat ghrelin meningkat, terjadi penurunan hormon leptin atau hormon kenyang yang menyebabkan nafsu makan ibu melonjak.
Peneliti dari University of California menjelaskan bahwa orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi daripada yang tidurnya cukup.
Memang sulit untuk membuat Ibu lebih banyak tidur saat punya bayi baru lahir.
Namun, bila Ibu merasa lelah, bisa minta bantuan pasangan atau keluarga untuk memberikan ASI perah pada si Kecil. Sementara itu, Ibu bisa istirahat lebih lama agar tubuh lebih segar.