backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Milk Blister, Bintik Putih pada Puting yang Bisa Bikin Nyeri

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/12/2023

Milk Blister, Bintik Putih pada Puting yang Bisa Bikin Nyeri

Proses menyusui tidak semudah memberikan puting payudara pada bayi. Ada beberapa masalah menyusui yang bisa dialami wanita, salah satunya milk blister. Kondisi ini sering membuat ibu menyusui tidak nyaman karena nyeri bahkan sampai sakit kepala. Lalu, apa itu milk blister dan bagaimana cara mengobatinya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu milk blister?

Milk blister adalah luka lepuh yang berisi cairan berwarna putih di ujung puting, yang biasanya terletak pada saluran susu. Akan tetapi, luka ini bisa juga timbul di sekitar areola.

Bintik putih yang terletak di saluran susu menyumbat laju ASI dan sering membuat ibu nyeri saat menyusui bayi.

Permukaan bintik putih pada puting susu terlihat mengilap dan halus. Ukurannya sangat kecil, lebih kecil dari kepala jarum pentul.

Bintik putih di puting karena milk blister tidak sama dengan lecet dari gesekan saat menyusui atau setelah menggunakan pompa ASI

Gejala milk blister

pelekatan menyusui

Milk blister umumnya ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada puting. Namun selain bintik putih pada puting, berikut beberapa ciri lainnya.

  • Area sekitar payudara keras dan nyeri.
  • Payudara merah dan hangat saat disentuh.
  • Bayi menangis dan rewel karena saluran ASI tersumbat yang membuat aliran susu lebih lambat.
  • Penting untuk segera mengobati dan mengatasi luka lepuh pada puting karena bisa memicu mastitis.

    Penyebab milk blister

    Masalah menyusui yang satu ini terjadi karena ada kulit yang tumbuh di saluran susu. Berikut beberapa faktor yang menjadi penyebab milk blister.

    • Pelekatan menyusui yang kurang tepat.
    • Pasokan ASI berlebih.
    • Tekanan pada payudara.
    • Tumbuh jamur pada puting.

    Luka lepuh ini juga bisa disebabkan oleh reaksi kulit yang tidak cocok pada krim atau salep oles di puting susu.

    Saat ibu mengalami bintik putih pada puting dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, segera hubungi dokter.

    Cara mengobati milk blister

    implan payudara mempengaruhi asi

    Umumnya, mengobati milk blister bisa dilakukan sendiri di rumah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah menyusui ini yaitu sebagai berikut.

    1. Diamkan bila tidak ada rasa sakit

    Bila luka lepuh ini tidak menimbulkan rasa sakit, ibu tidak perlu melakukan perawatan apa pun. Diamkan saja sampai bintik putih menghilang dengan sendirinya.

    Biasanya, bintik putih bisa hilang seiring dengan isapan bayi saat sedang menyusu.

    2. Rutin bersihkan puting

    Bila ada rasa sakit pada puting, sebaiknya rutin membersihkan puting dan areola setelah menyusui si Kecil. 

    Membersihkan puting bermanfaat untuk menghilangkan sisa-sisa ASI yang menempel. Ibu bisa menggunakan kapas atau handuk lembut yang sudah direndam air hangat.

    Kemudian usap puting dan areola secara lembut dan halus untuk menghilangkan sisa susu yang menutup pori-pori.

    3. Kompres pakai air hangat

    Untuk mengatasi milk blister, ibu bisa mengompres puting dengan air hangat selama 3 menit sebelum menyusui si Kecil. 

    Air hangat membantu membuka saluran susu sehingga tidak menyumbat aliran ASI saat bayi sedang menyusu.

    Setelah selesai mengompres, langsung susui bayi karena isapannya bisa membantu melepaskan sumbatan dari bintik putih pada puting susu.

    4. Tetap menyusui bayi

    Munculnya luka lepuh di puting sering menimbulkan rasa sakit pada payudara bahkan bisa sampai sakit kepala. Meski begitu, ibu tetap disarankan untuk menyusui si Kecil.

    Dikutip dari NCT New Parent Support, tetap menyusui meski tidak nyaman bermanfaat untuk mengurangi risiko mastitis.

    Bila rasa sakit pada puting tidak bisa tertahan, ibu bisa memerah ASI untuk sementara. Namun, tetap bersihkan puting secara berkala untuk mengurangi penyumbatan pada saluran ASI.

    5. Konsumsi paracetamol

    Bila rasa sakit tidak tertahankan, ibu disarankan untuk mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai pereda rasa sakit.

    Paracetamol dan ibuprofen termasuk obat yang aman untuk ibu menyusui karena tidak berpengaruh pada bayi.

    Namun, hindari aspirin karena obat tersebut terlalu kuat dan bisa memengaruhi perkembangan si Kecil.

    Apakah milk blister bisa sembuh sendiri?

    Milk blister umumnya tidak terlalu sakit dan bisa sembuh sendiri dengan perawatan mandiri di rumah. Akan tetapi, pada beberapa kasus yang jarang, pengobatan medis perlu dilakukan untuk mengeluarkan cairan susu yang tersumbat.  

    Apakah milk blister bisa dicegah?

    kanker payudara ibu menyusui

    Ibu bisa mencegah milk blister dengan beberapa hal yang bisa ibu lakukan, yaitu sebagai berikut.

    1. Memakai bra yang pas

    Ukuran bra yang terlalu ketat atau longgar bisa berpengaruh pada saluran susu di payudara. 

    Memakai bra yang pas dengan ukuran payudara juga bisa membuat ibu lebih nyaman saat berkegiatan dan menyusui si Kecil.

    2. Perhatikan posisi menyusui

    Pastikan pelekatan puting dengan mulut bayi dalam keadaan benar. Mulut bayi harus menutupi sebagian besar areola, sehingga ia bisa mengisap dengan sempurna.

    Bila ragu tentang posisi menyusui, konsultasikan kepada konsultan ASI atau bidan. Nantinya, mereka akan memberikan arahan tentang posisi dan pelekatan saat menyusui bayi.

    3. Membersihkan puting setiap selesai menyusu

    Ini adalah salah satu cara mencegah milk blister di area puting susu dan areola. Terkadang, sisa susu yang menempel di puting bisa mengeras dan menyumbat aliran susu.

    Penyumbatan tersebut membuat rasa sakit pada payudara dan memicu milk blister bahkan mastitis.

    Menyusui memang bukan tugas mudah, tetapi sangat layak untuk diperjuangkan demi memberi gizi baik untuk si Kecil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/12/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan