Banyak hal yang memengaruhi mengapa gairah seks wanita menurun, salah satunya adalah karena sedang menyusui. Menurut Susan Kellog, Ph.D. dari Healthy Women, ada benarnya bahwa menyusui menurunkan gairah seksual wanita. Ini disebabkan oleh perubahan hormon saat menyusui yang bisa meredam gairah seks wanita. Bagaimana bisa menyusui menurunkan gairah seksual dan mengubah keseimbangan hormon wanita? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Kenapa menyusui bisa menurunkan gairah seksual wanita?
Pada masa menyusui, hormon yang ada di dalam tubuh wanita akan berubah. Salah satunya adalah hormon estrogen, yang dikenal sebagai hormon untuk membangkitkan gairah seks. Hormon estrogen ini akan menyusut saat Anda berada di masa menyusui.
Selain memengaruhi hasrat berhubungan intim, hormon ini juga berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kelenturan vagina. Nah, saat hormon ini berkurang, vagina pun bisa jadi lebih kering. Tak jarang saat penis melakukan penetrasi, ini akan menyebabkan rasa sakit di vagina wanita. Inilah yang akhirnya membuat ibu menyusui cenderung enggan melakukan hubungan seks.
Perlu diketahui juga bahwa pada saat masa menyusui, hormon prolaktin bersifat sangat dominan dalam tubuh wanita. Hormon ini juga diperlukan dalam kadar yang lebih untuk memproduksi air susu sebanyak-banyaknya bagi bayi.
Selain hormon estrogen yang kalah dengan hormon prolaktin, zat dopamin di masa wanita sedang menyusui juga turun. Memangnya apa fungsi dopamin? Ya, dopamin adalah zat atau senyawa di dalam otak yang berperan juga untuk memunculkan hasrat ingin bercinta dengan pasangan dan menimbulkan rasa senang saat melakukannya. Kondisi menurunnya dopamin ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang menyusui atau baru saja melahirkan. Ini akan berlangsung sekitar 1-3 bulan lamanya.
Kadang rasa sakit di payudara juga menambah rasa enggan berhubungan intim bersama pasangan. Belum lagi aktivitas sebagai seorang ibu baru mungkin membuat Anda kewalahan, sehingga Anda mudah lelah. Berbagai macam faktor inilah yang akhirnya menurunkan gairah seksual ibu menyusui.
Mempertahankan gairah seks agar tetap panas di masa menyusui
Menurunnya gairah seksual saat menyusui ini wajar, bukan kehendak Anda secara sengaja, dan memang sudah sewajarnya terjadi.
Agar pasangan tidak kecewa dan kemesraan makin terjaga, ada baiknya Anda bicarakan dengan pasangan secara baik-baik. Jelaskan hingga pasangan Anda mengerti bagaimana kondisi tubuh Anda sekarang. Anda juga bisa membagikan artikel ini pada suami agar ia memahami apa yang terjadi pada tubuh wanita menyusui.
Lalu, jangan lupa juga untuk mencari solusi agar kehangatan dan keintiman Anda dengan pasangan di ranjang tetap terjaga. Anda bisa mengikuti beberapa tips agar tetap bergairah dan bisa berhubungan intim dengan nyaman saat menyusui lewat beberapa cara berikut ini.
1. Coba ganti dengan posisi baru
Posisi seks yang Anda pilih bersama pasangan ternyata bisa menjadi salah satu kunci agar seks tidak menyakitkan bagi wanita menyusui. Nah, berhubung saat menyusui payudara akan terasa sakit, cari posisi yang lebih aman. Biasanya posisi woman on top (wanita di atas) atau spooning (suami memeluk istri dari belakang) bisa menjadi alternatif bercinta yang nikmat.
Pada posisi ini, tangan, lutut, dan bagian samping tubuh (jika melakukan posisi spooning), akan menahan bagian tubuh, terutama payudara. Payudara pun tidak terlalu banyak menerima gesekan atau sentuhan saat bercinta.
2. Gunakan pelumas seks
Seperti yang telah disinggung di atas, pada masa menyusui, vagina tidak akan mengeluarkan cairan yang cukup sebagai pelumas alami. Tak jarang, wanita akan merasakan sakit saat penetrasi. Untuk mengakalinya, coba gunakan pelumas seks. Pelumas dirancang untuk melancarkan penetrasi pada vagina. Gunakan pelumas yang berbahan air agar lebih aman sekaligus nyaman.
3. Kurangi rangsangan di area payudara
Untuk menghindari makin turunnya gairah seks, lebih baik Anda hindari dulu atau sentuhan atau foreplay di area payudara secara keseluruhan. Payudara tidak hanya sakit, tapi biasanya akan basah juga saat masa menyusui.
Namun, bukan berarti ini tidak bisa memaksimalkan kepuasan bercinta Anda dengan pasangan. Anda bisa mencoba sentuhan, seks oral, atau bahkan berciuman yang lebih lama untuk memuaskan foreplay bersama pasangan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]