ASI umumnya identik dengan bayi. Namun, pernahkah Anda tahu bagaimana jadinya kalau orang dewasa minum ASI? Dilihat dari sisi kandungan gizinya, ada yang berpendapat bahwa ASI bisa dijadikan minuman energi untuk membangkitkan stamina.
ASI umumnya identik dengan bayi. Namun, pernahkah Anda tahu bagaimana jadinya kalau orang dewasa minum ASI? Dilihat dari sisi kandungan gizinya, ada yang berpendapat bahwa ASI bisa dijadikan minuman energi untuk membangkitkan stamina.
Di sisi lain, ada juga orang dewasa yang mungkin memiliki fetish untuk minum ASI pasangannya. Lantas, bolehkah jika orang dewasa minum ASI? Adakah efek minum ASI bagi mereka?
Faktanya, boleh saja jika Anda, orang dewasa, ingin mencoba minum ASI. Tidak ada larangan kesehatan terkait hal ini.
ASI juga terbukti mengandung sejumlah nutrisi baik yang meliputi protein, vitamin, lemak, dan karbohidrat.
Namun, terlepas dari segala kandungan gizi dan peluang manfaatnya yang menggoda, belum diketahui adanya efek tertentu bagi orang dewasa jika minum ASI secara sengaja.
Bahkan sebenarnya, Anda juga tidak perlu minum ASI untuk mendapat manfaat kesehatan.
Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, ASI dilaporkan mengandung senyawa bernama HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour Cells) yang berpotensi membunuh sel-sel kanker.
Setelah senyawa ini diekstrak dari ASI dan kemudian disuntikkan ke dalam tubuh pasien kanker, sel kanker tampak mati dan terbuang lewat urine dalam beberapa hari setelah penyuntikkan.
Menurut International Journal of Cancer, manfaat pemberian HAMLET yang terkandung dalam ASI dapat melindungi ibu menyusui dari beberapa jenis kanker, seperti kanker rahim dan kanker ovarium.
Meski ini merupakan temuan yang tergolong baru, nyatanya manfaat ASI telah diyakini mampu mengobati penyakit seganas kanker. Namun, efektivitasnya memang masih belum benar-benar terbukti.
Seorang peneliti asal Swedia berencana melakukan uji coba untuk membandingkan antara manfaat HAMLET dengan plasebo terhadap pasien kanker.
Sebab, mereka meyakini kalau senyawa tersebut juga akan berpotensi menyembuhkan jenis kanker lain, seperti kanker usus dan serviks.
Perlu diingat bahwa ASI merupakan salah satu bentuk cairan tubuh.
Oleh sebab itu, sebelum minum ASI, penting untuk memastikan bahwa ibu yang menghasilkan ASI tersebut tidak memiliki penyakit infeksi, seperti cytomegalovirus, hepatitis B dan C, human immunodeficiency virus, atau sifilis.
Agar pasti aman, sebaiknya hanya konsumsi ASI yang dihasilkan tubuh sendiri atau pasangan.
Anda bisa menyisihkan ASI berlebih setelah cukup memenuhi kebutuhan bayi untuk diminum sendiri atau diberikan kepada pasangan.
Jangan membeli ASI dari orang lain, terlebih dari orang yang tidak Anda kenal atau secara online.
ASI tersebut mungkin telah mengalami perubahan kandungan atau terkontaminasi penyebab infeksi.
Sebuah studi yang dilakukan pada beberapa sampel ASI yang dibeli secara online menunjukan bahwa 93% sampel ASI mengandung bakteri.
Salah satu bakteri tersebut, yaitu bakeri gram-negatif, bisa menyebabkan gangguan pernapasan (seperti, pneumonia) dan masalah pencernaan (seperti, diare).
ASI dapat terkontaminasi bakteri akibat tidak dijaga kebersihannya saat memerah ASI, membersihkan alat pompa ASI, menyimpan ASI, dan mengirim ASI.
Adapun jika Anda mau membeli ASI dari orang lain karena alasan tertentu, misalnya Anda atau pasangan tidak bisa menghasilkan ASI, disarankan untuk membelinya dari orang atau tempat yang terpercaya.
Sebagai contoh, Anda bisa cari badan atau organisasi yang menyimpan ASI dari pendonor ASI secara resmi dan aman.
Melalui badan atau organisasi tersebut, ASI umumnya akan disaring dan dipasteurisasi terlebih dahulu agar terbebas dari zat-zat berbahaya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Steele, S., Foell, J., Martyn, J., & Freitag, A. (2015). More than a lucrative liquid: the risks for adult consumers of human breast milk bought from the online market. Journal Of The Royal Society Of Medicine, 108(6), 208-209. https://doi.org/10.1177/0141076815588539
Breastfeeding Without Giving Birth – La Leche League International. (2020). Retrieved 20 December 2022, from https://www.llli.org/breastfeeding-without-giving-birth-2/#:~:text=As%20stated%20above%2C%20the%20primary,support%20the%20production%20of%20milk.
Kim, J., & Unger, S. (2010). Human milk banking. Paediatrics & Child Health, 15(9), 595. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3009567/
Mossberg, A., Puchades, M., Halskau, Ø., Baumann, A., Lanekoff, I., & Chao, Y. et al. (2010). HAMLET Interacts with Lipid Membranes and Perturbs Their Structure and Integrity. Plos ONE, 5(2), e9384. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0009384
Mitson, L. (2012). What’s In Breast Milk?. Retrieved 20 December 2022, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/whats-in-breastmilk/
Versi Terbaru
22/06/2023
Ditulis oleh Reikha Pratiwi
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto
Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita