Udang merupakan salah satu makanan laut yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk bayi. Maka dari itu, tak heran bila jenis seafood satu ini kerap dipilih orangtua sebagai bahan menu MPASI si Kecil.
Lantas, apa saja manfaat udang untuk MPASI bayi? Bagaimana tips mengolah atau menyajikannya? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini, yuk.
Kapan udang boleh diberikan pada bayi?
Mengingat udang kaya akan nutrisi, sebagai orangtua Anda mungkin bertanya-tanya, umur berapa bayi boleh makan udang? Bolehkah bayi 6 bulan makan udang?
Sebenarnya, saat memasuki usia sekitar 6 bulan, bayi sudah mulai bisa mengonsumsi makanan padat. Ini artinya, ibu dapat memberikan udang kepada bayi.
Meski demikian, pemberian udang sangat perlu dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, sama seperti makanan laut lainnya, udang bisa menjadi penyebab alergi pada beberapa bayi.
Bahkan, Australian Society of Clinical Immunology and Allergy menyatakan bahwa makanan yang dapat menyebabkan alergi pada anak sebaiknya diperkenalkan setelah usianya 12 bulan.
Hal ini karena saat sudah memasuki usia 12 bulan, sistem pencernaan bayi sudah lebih matang dan mampu mencerna protein kompleks yang terdapat dalam udang.
Namun, ini bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali memberikan udang kepada si Kecil saat ia sudah mulai mengonsumsi makanan padat.
Bila ingin memberikan udang untuk MPASI bayi, sebaiknya berikan dalam takaran atau jumlah yang sangat kecil pada awalnya.
Ini bertujuan untuk melihat apakah ada reaksi alergi udang pada bayi atau masalah pencernaan setelahnya.
Apalagi bila terdapat riwayat alergi makanan dalam keluarga, orangtua sangat perlu berhati-hati saat memberikan udang kepada si Kecil karena risiko alergi cenderung lebih tinggi.
Berbagai manfaat udang untuk bayi
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, per 100 gram udang terdapat kandungan zat gizi sebagai berikut ini.
- Air: 75 g
- Kalori: 91 Kal
- Protein: 21 gr
- Lemak: 0,2 gr
- Karbohidrat: 0,1 gr
- Kalsium: 136 mg
- Fosfor: 170 mg
- Zat besi: 8,0 mg
- Natrium 179 mg
- Zinc: 1.3 mg
Tidak hanya itu, udang diperkaya vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, hingga beta karoten.
Berkat beragam nutrisi tersebut, udang dapat memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh, termasuk untuk MPASI bayi, seperti di bawah ini.
1. Membantu pembentukan jaringan tubuh dan otot
Udang merupakan salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi si Kecil.
Pasalnya, protein adalah komponen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama dalam pembentukan jaringan tubuh dan otot.
2. Mendukung sistem kekebalan tubuh
Jenis seafood seperti udang untuk MPASI juga dapat memberikan manfaat guna mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Manfaat ini bisa didapat berkat kandungan zinc di dalam udang.
Zinc merupakan mineral penting untuk membantu perkembangan dan aktivasi sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi dan penyakit.
Tidak hanya itu, kandungan asam lemak omega-3 di dalam udang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan mengurangi terjadinya peradangan.
3. Mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat
Tahukah Anda bahwa udang mengandung kalsium, yaitu mineral penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang kuat?
Kalsium berperan dalam pembentukan struktur tulang dan menjaga kepadatannya, yang penting guna mencegah masalah tulang di masa depan.
Tidak hanya itu, udang mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.
4. Mendukung perkembangan otak dan sistem saraf
Manfaat udang untuk bayi satu ini berasal dari kandungan asam lemak omega 3 di dalamnya, terutama DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid).
DHA adalah komponen utama dari membran sel di otak dan retina mata. Melansir American Pregnancy, asupan DHA yang cukup sangat penting untuk perkembangan otak, fungsi kognitif, dan kesehatan mata bayi.
Omega-3 juga berperan dalam mendukung fungsi sistem saraf dan mengurangi peradangan.
5. Membantu bayi mengenal makanan padat
Udang memiliki rasa yang khas dan tekstur yang berbeda dari makanan lain.
Memperkenalkan udang dapat membantu bayi terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur yang penting untuk perkembangan selera makan yang sehat.
Menariknya, udang merupakan makanan rendah kalori dan lemak, sehingga sangat cocok untuk membantu bayi mengenal makanan padat.
6. Mendukung kesehatan jantung
Udang adalah sumber protein hewani yang rendah lemak jenuh, sehingga bisa menjadi pilihan makanan yang sehat untuk jantung.
Mengurangi asupan lemak jenuh sejak dini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit jantung di masa depan.
Udang juga mengandung selenium, yaitu mineral yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Bagaimana cara menyajikan udang bayi?
Agar ragam manfaat di atas dapat diperoleh secara maksimal, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyajikan udang untuk MPASI bayi.
- Pilih udang yang segar. Sebaiknya pastikan udang yang Anda pilih dalam kondisi segar, tidak berbau amis, dan teksturnya kenyal.
- Bersihkan udang dengan teliti. Kupas kulit udang dan bersihkan bagian dalamnya dengan hati-hati untuk menghilangkan kotoran atau bakteri yang mungkin ada. Buang kepala, kulit, dan ekor udang sebelum dimasak.
- Masak hingga matang sempurna. Agar manfaat udang untuk bayi diperoleh secara maksimal, sebaiknya pastikan udang telah dimasak hingga matang sempurna guna membunuh bakteri dan parasit yang ada.
- Perkenalkan secara bertahap. Mulailah memberikan udang secara perlahan dan perhatikan terlebih dahulu reaksi bayi selama 2–3 hari.
Untuk diberikan kepada si Kecil, udang dapat diolah menjadi berbagai resep MPASI. Campurkan udang dengan berbagai jenis makanan lain untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Jangan lupa pula untuk menyesuaikan tekstur MPASI si Kecil dengan usia dan kemampuan mengunyahnya.
Itulah beberapa manfaat udang untuk bayi dan tips sederhana mengolahnya. Selamat mencoba!
Kesimpulan
- Dalam MPASI, udang memberikan ragam manfaat, mulai dari mendukung pertumbuhan tulang, otak, dan sistem kekebalan tubuh hingga membantu bayi mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan padat.
- Namun, penting untuk memperhatikan kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkannya kepada bayi serta cara mengolahnya.
- Meskipun kaya akan nutrisi, risiko alergi harus tetap diwaspadai, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga. Pemberian udang sebaiknya dilakukan secara bertahap dan diawasi dengan memperhatikan reaksi bayi terhadap makanan baru.
[embed-health-tool-child-growth-chart]