backup og meta

Purple Crying, Kondisi Saat Bayi yang Baru Lahir Terus-terusan Menangis

Pernahkah Anda mendengar istilah purple crying pada bayi? Istilah ini tidak merujuk pada kondisi tubuh bayi yang berubah menjadi ungu (purple) saat menangis karena pasokan udaranya tidak mencukupi. Lantas, apa itu purple crying dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu purple crying?

Sebagian besar orangtua mungkin merasa khawatir saat anaknya yang baru lahir menangis. Apalagi jika tangisan ini terjadi terus menerus selama beberapa jam misalnya.

Sebagai orangtua, Anda mungkin berpikir bahwa si bayi yang baru lahir ini mungkin merasakan sakit atau sedang dalam kondisi tidak sehat.

Namun, bayi yang menangis secara terus-menerus tidak selalu disebabkan oleh hal demikian. Bayi yang terus menangis bisa menandakan bahwa ia mengalami purple crying.

Purple crying adalah tahapan perkembangan normal bayi yang ditandai dengan menangis terus-menerus. Bayi mulai memasuki tahapan ini sebelum ia berusia 3 minggu dan berlanjut hingga ia berusia sekitar 3 atau 4 bulan.

Perlu diketahui bahwa bayi yang sehat biasanya lebih sering menangis. Ini adalah cara mereka berkomunikasi, bila mereka merasa lapar atau ingin buang air.

Jadi, purple crying yang terjadi pada bayi adalah kondisi normal dan tidak perlu Anda khawatirkan.

Nah, tahapan ini dinamakan purple crying karena merupakan singkatan dari beberapa kata. Menurut Cleveland Clinic, singkatan tersebut terdiri dari:

  • P singkatan dari kata peak of cryingSelama beberapa bulan bayi akan mengalami puncak tangisan di bulan kedua dan akan berkurang pada bulan ketiga hingga kelima.
  • U singkatan dari kata unexpected. Tangisan akan terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
  • R singkatan dari kata resist soothingAnda mungkin akan sulit menenangkannya seperti biasa.
  • P singkatan dari kata pain like-face. Pada tahap ini bayi akan terlihat kesakitan padahal ia tidak merasa sakit.
  • L singkatan dari kata long lasting. Durasi tangisan bisa berlangsung 30 menit bahkan berjam-jam dan terjadi selama beberapa hari.
  • E singkatan dari kata evening. Biasanya tangisan puncaknya terjadi di malam hari.

[embed-health-tool-baby-poop-tool]

Cara mengatasi purple crying pada bayi

Mengetahui tahapan menangis pada bayi ini memberi ketenangan pikiran bagi orangtua. Hal ini sekaligus membantu orangtua menemukan cara tepat untuk mengatasinya.

Sebenarnya, cara meredakan arti tangisan bayi tidaklah berbeda, hanya saja butuh waktu dalam menerapkannya.

Agar lebih jelas, beberapa teknik berikut ini bisa membantu mengatasi purple crying pada bayi, di antaranya:

1. Melakukan kontak antarkulit

Menempatkan bayi di pelukan Anda memberi peluang adanya kontak kulit Anda dan buah hati. Cara ini akan memberi perasaan nyaman sehingga bisa membantu menghentikan tangis bayi.

2. Menyelimuti si Kecil

Selain sentuhan, menyelimuti bayi dapat memberikan kehangatan dan menambah rasa aman. Hal ini diharapkan dapat menghentikan tangisnya untuk sementara.

3. Menggendong bayi Anda

Jika masih terus menangis, cobalah untuk menggendong bayi sambil berjalan atau menggoyangkan tubuh. Tindakan ini dimaksudkan untuk memberi tahu si Kecil bahwa sang ibu atau ayah berada di sisinya.

4. Memandikan bayi dengan air hangat

Jika ia menangis menjelang waktu mandi, segera mandikan bayi dengan air hangat. Ini akan membantu mengurangi stres pada bayi.

5. Mengajaknya keluar rumah

Mengajak bayi ke taman atau halaman rumah untuk menikmati udara segar bisa membantu menenangkan bayi saat ia menangis.

6. Memeriksa tubuh bayi

Jika cara mengatasi purple crying pada bayi sebelumnya tidak menunjukkan hasil, Anda perlu mengecek suhu tubuhnya.

Cobalah untuk mengganti popoknya atau memberinya makan jika memang sudah waktunya makan.

Jika berbagai cara di atas tidak juga mampu meredakan purple crying yang dialami si Kecil, segera periksakan ke dokter.

Dokter akan membantu Anda menemukan penyebab tangisan si Kecil sekaligus memberinya perawatan agar kondisinya jauh lebih baik.

Kesimpulan

  • Purple crying adalah fase normal dalam perkembangan bayi, ditandai dengan periode menangis intens yang sulit ditenangkan, biasanya terjadi pada usia 2 minggu hingga 3–4 bulan.
  • Meskipun membuat orangtua khawatir, kondisi ini bukan tanda penyakit atau gangguan emosional.
  • Beberapa cara yang dapat membantu menenangkan bayi selama fase ini meliputi kontak kulit langsung, membedong dengan lembut, menggendong sambil berjalan, memandikan dengan air hangat, atau mengajaknya keluar rumah untuk mendapatkan udara segar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (2025). The Period of PURPLE Crying. Retrieved 13 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/purple-crying

What Is The Period Of Purple Crying? (N.d.). Retrieved 13 May 2025, from https://preventionboard.wi.gov/Documents/WhatisPURPLE.pdf

PURPLE Crying. (n.d.). Retrieved 13 May 2025, from https://dontshake.org/purple-crying

“PURPLE Crying.” (n.d.). Retrieved 13 May 2025, from https://www.kidshealth.org.nz/crying-in-babies/purple-crying

Period of PURPLE Crying – Seattle Children’s. (n.d.). Retrieved 13 May 2025, from https://www.seattlechildrens.org/health-safety/parenting/purple-education-crying/

Versi Terbaru

14/05/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Bayi Susah Tidur dan Terus Rewel? Ini 4 Cara Menenangkannya

Milia pada Bayi, Wajarkah atau Harus Dihilangkan?


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Aprinda Puji · Diperbarui 14/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan