Bayi tidak merangkak setelah mencapai usia yang tepat memang sering kali membuat orangtua khawatir dan panik. Bagaimana tidak, merangkak menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan anak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Bayi tidak merangkak setelah mencapai usia yang tepat memang sering kali membuat orangtua khawatir dan panik. Bagaimana tidak, merangkak menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan anak.
Berikut ini akan dibahas alasan bayi tidak merangkak dan tips penting bagi orangtua untuk mengatasinya.
Selama bayi Anda menunjukkan kemajuan dan minat untuk mengetahui lingkungan di sekitarnya, maka tidak ada alasan bagi orangtua untuk khawatir terkait perkembangannya.
Anda harus yakin bahwa pertumbuhan bayi Anda berada di jalur yang benar.
Perlu Anda pahami, sebagian besar bayi belajar merangkak antara usia 7-10 bulan.
Namun, faktanya, beberapa bayi tidak merangkak dan memilih menggunakan metode penggerak lain, misal berguling-guling atau merayap dengan perut.
Bahkan, ada bayi lain yang tidak pernah merangkak sama sekali. Mereka langsung berdiri, kemudian berjalan.
Fakta tersebut diperkuat dengan pernyataan Brittany Ferri, PhD. selaku penasihat medis di Medical Solutions BCN.
Ia mengatakan bahwa sangat normal jika anak Anda tidak merangkak. Menurutnya, setiap anak akan berkembang pada usia yang berbeda.
Akan tetapi, jika bayi usia 9 bulan belum menunjukkan kecenderungan apa pun yang mengarah pada gerakan lengan, kaki, dan jari-jari kaki, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
Tentunya sebagai orangtua, Anda pasti menginginkan kepastian bahwa anak Anda dapat berkembang normal sesuai dengan usianya, kan?
Dalam proses perkembangan anak, memang tidak ada jalan yang sepenuhnya baik-baik saja. Sama halnya seperti tidak satu pun “cara yang benar” dalam mengasuh anak.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk selalu terlibat dalam perkembangan anak agar proses tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan optimal.
Merangkak adalah metode pertama bagi bayi untuk bergerak sendiri secara efisien. Mereka akan mulai dengan belajar menyeimbangkan tangan dan lututnya.
Lalu, mencari cara untuk bergerak maju dan mundur dengan mendorong dengan lutut mereka.
Namun, tidak semua bayi menjalani fase pertamanya untuk bergerak dengan cara merangkak.
Terdapat beberapa alasan bayi tidak merangkak yang perlu Anda ketahui, di antaranya sebagai berikut.
Jika anak Anda lahir prematur, perkembangannya cenderung lebih lambat daripada anak-anak pada umumnya.
Ini termasuk dengan perkembangan otot bayi prematur yang dibutuhkan untuk bergerak.
Beri kesempatan bayi Anda untuk melatih motorik kasar dan keterampilan merangkak. Hal itu dapat dilakukan dengan tummy time dan bermain di lantai atau tikar.
Namun, bayi yang menghabiskan banyak waktu di kereta dorong atau kursi akan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk bermain dan bergerak.
Padahal, keduanya sangat penting dalam mengembangkan keterampilan motorik kasar bayi Anda.
Dalam beberapa kasus, anak tidak merangkak mungkin merupakan tanda kelainan atau penyakit tertentu.
Salah satunya, yaitu sindrom Pitt-Hopkins atau gangguan perkembangan saraf.
Meski penyebab-penyebab di atas umum terjadi pada bayi yang tidak merangkak, pemeriksaan lebih lanjut, seperti konseling dan analisis genetik, mungkin diperlukan untuk memahami penyebabnya.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anak Anda, seperti kemampuan merangkak atau keterampilan lainnya, sebaiknya segera hubungi dokter.
Ketika bayi tidak merangkak dan membangun kekuatan tubuh bagian atas atau belajar mengoordinasikan gerakan tubuhnya, ada dampak yang bisa terjadi pada aktivitasnya kelak.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa terpengaruh bila anak tidak merangkak.
Meskipun Anda tidak dapat mengajari bayi cara merangkak, Anda dapat mendorongnya dengan beberapa cara berbeda.
Ada beberapa cara yang bisa Anda praktikkan untuk membantu Si Kecil belajar merangkak.
Tengkurap atau tummy time penting untuk perkembangan bayi karena membantu memperkuat otot-otot mereka.
Hal ini tentu akan membantu bayi mengembangkan kekuatan untuk merangkak dengan menggunakan lengan, kaki, dan kontrol kepala.
Oleh karena itu, beri kesempatan kepada bayi untuk tengkurap. Namun, tentunya, ini harus dilakukan dengan pengawasan Anda sebagai orangtua.
Latihan duduk adalah salah satu cara untuk membantu bayi meningkatkan keseimbangannya. Cara ini juga diyakini dapat membantunya untuk belajar merangkak.
Oleh karena itu, saat usia 4-6 bulan, coba dudukkan bayi Anda dengan tegak sambil disandarkan pada bantal.
Letakkan mainan yang menarik di dekat bayi Anda saat dia melakukan tummy time untuk mendorongnya meraih mainan tersebut.
Mainan yang bergerak dan mengeluarkan suara bisa digunakan untuk menarik perhatian Si kecil. Tujuannya supaya bayi bergerak dan terpicu untuk merangkak ke arah mainan itu.
Pengawasan anak sangat penting, terutama ketika Anda berpikir Si Kecil sedang bersiap-siap untuk mulai banyak bergerak.
Pastikan rumah Anda aman untuk anak bergerak, misal dengan mempersiapkan banyak ruang dan menghindari potensi bahaya, seperti meja kaca dan perabotan rumah tangga lainnya.
Bermain adalah hal yang menyenangkan sekaligus menjadi salah satu cara bayi untuk belajar merangkak.
Ajak anak Anda untuk melakukan gerakan-gerakan kecil, seperti memindahkan benda atau membalik halaman buku gambar.
Hal itu dilakukan untuk membantu membangun keterampilan fisik bayi.
Masalah anak tidak merangkak memang dapat diatasi. Namun, sebagai orangtua, Anda harus mewaspadai jika bayi Anda tidak memiliki kemajuan untuk menggerakkan anggota tubuhnya.
Terlebih lagi, bila terbukti ada kelemahan atau kontrol yang buruk pada satu sisi tubuh bayi Anda, di antaranya sebagai berikut.
Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada yang tidak normal pada anak.
Jika ada masalah, deteksi dini dapat membantu mengembalikan bayi Anda ke jalur tumbuh kembang yang benar.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar