backup og meta

Perkembangan Anak Usia 9 Tahun, Apakah Sudah Sesuai?

Perkembangan Anak Usia 9 Tahun, Apakah Sudah Sesuai?

Memasuki usia 9 tahun, perkembangan anak telah berada pada tahap awal transisi dari masa kanak-kanak menuju remaja. Perkembangan ini bisa meliputi sisi fisik, psikologi, kognitif, hingga bahasa. Selain itu, apa saja tumbuh kembang yang dialami oleh anak berusia 9 tahun? Simak penjelasannya berikut ini, ya!

Tahapan perkembangan anak usia 9 tahun

Masa perkembangan anak usia 6-9 tahun memang selalu menarik untuk diketahui.

Melansir Center of Disease Control and Prevention (CDC), perkembangan di usia 9 tahun makin menunjukkan bahwa anak mulai perlahan melepaskan diri dari orangtua.

Tumbuh kembang anak di usia 9 tahun biasanya cenderung lebih tertarik untuk menghabiskan waktu bersama teman.

Pada usia 9 tahun, beberapa tahapan perkembangan yang dialami oleh anak adalah perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan perkembangan bahasa serta berbicara.

Berikut penjelasan lengkap mengenai perkembangan anak 9 tahun dari berbagai sisi:

Perkembangan fisik anak usia 9 tahun

anak perfeksionis

Sebagian besar anak-anak di usia ini mengalami perkembangan fisik berupa kenaikan tinggi dan berat badan.

Umumnya, anak akan mengalami kenaikan tinggi badan hingga 6 sentimeter (cm). Sementara itu, berat badan anak juga bertambah hingga 3 kilogram (kg).

Selain itu, perkembangan fisik yang dialami oleh anak usia 9 tahun adalah:

  • Masih mengalami pergantian gigi susu ke gigi permanen.
  • Sudah lebih baik mencapai target dalam aktivitas fisik yang dilakukan.
  • Anak perempuan biasanya lebih tinggi daripada anak laki-laki di usia ini.

Selain perkembangan fisik yang telah disebutkan di atas, anak usia ini juga mengalami perkembangan fisik sesuai dengan jenis kelamin.

Perkembangan ini juga berkaitan dengan ciri puber pada anak yang mulai dialaminya. Sebagai contoh, pada anak perempuan, di usia 9 tahun merupakan awal terjadinya pubertas.

Bahkan, sebagian anak mungkin telah mengalami menstruasi pada usia ini. Sementara itu, anak laki-laki baru akan mengalami gejala puber di usia 10-11 tahun.

Biasanya, pada anak perempuan, perkembangan di usia 9 tahun yang berkaitan dengan pubertas yakni pertumbuhan payudara.

Sementara itu, pada anak laki-laki akan terjadi pertumbuhan penis. Baru setelah itu, keduanya akan mengalami pertumbuhan bulu rambut di area genital dan ketiak.

Akan tetapi, baik bagi anak perempuan maupun laki-laki, di usia 9 tahun ini akan banyak sekali perkembangan fisik yang menantang.

Perkembangan ini khususunya dalam proses awal menuju remaja.

Anak bisa saja merasa ada yang salah dengan dirinya saat melihat ada teman sebaya yang memiliki tumbuh kembang lebih cepat darinya.

Perkembangan kognitif anak usia 9 tahun

melatih anak mengorganisasikan sesuatu

Selain tumbuh kembang dari segi fisik, anak di usia 9 tahun juga mengalami perkembangan kognitif.

Di usia ini, anak tentu mengalami tantangan yang lebih besar di sekolah dalam hal belajar.

Anak yang bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik dan mempertahankan nilai yang bagus mungkin akan merasa tantangan ini bukan hal yang berat.

Namun, pada anak yang merasa kesulitan, tentu tantangan baru ini justru membuatnya semakin frustasi dengan tuntutan yang diberikan oleh sekolah.

Meski begitu, anak akan mengalami perkembangan kognitif yang juga akan didapatkannya dari proses belajar di sekolah.

Berikut tumbuh kembang kognitif anak usia 9 tahun:

  • Belajar perkalian dan pembagian di sekolah.
  • Belajar membuat grafik menggunakan data yang diberikan.
  • Mulai bisa menjumlahkan dan mengurangkan angka yang terdiri dari dua digit.
  • Mulai bisa mengategorikan berbagai benda sesuai kelasnya, misalnya semangka termasuk ke dalam buah-buahan dan sebagainya.
  • Memahami kalimat-kalimat yang panjang, misalnya kalimat yang mengandung lebih dari 12 kata.
  • Suka mengatur dan membuat rencana dalam berbagai kesempatan.
  • Sudah memiliki kemampuan untuk membuat keputusan.
  • Bisa menyelesaikan berbagai tugas sekolah yang lebih rumit dari sebelumnya.
  • Rela meluangkan waktu berjam-jam untuk melakukan kegiatan yang disukainya disebabkan oleh kemampuan untuk fokus lebih lama.

Memasuki usia 9 tahun, anak akan cenderung memiliki banyak kegiatan kelompok di sekolah.

Sebagai contoh, anak mungkin mulai mendapatkan tugas yang harus dikerjakan per kelompok.

Namun, hal ini justru bagus untuk melatih berbagai kemampuannya, misalnya dalam hal bekerja sama untuk menyelesaikan tugas.

Sebagai orangtua, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan berbagai sumber informasi yang mungkin dibutuhkan anak.

Sediakan berbagai buku bacaan yang bermanfaat untuk anak atau ajak anak membaca berbagai informasi dari banyaknya buku di perpustakaan kota.

Perkembangan psikologi (emosional dan sosial) anak usia 9 tahun

membentuk jiwa sosial anak

Perkembangan emosi dan sosial yang dialami anak di umur 9 tahun tentu lebih kompleks.

Sama halnya dengan perkembangan fisik, pada di usia 9 tahun ini, tumbuh kembang anak juga akan mengalami banyak tantangan baru yang berkaitan dengan pubertas.

Di usia ini, anak biasanya akan mengalami beberapa hal berikut:

  • Mulai menyadari norma-norma sosial dan bisa menjaga sikap.
  • Hampir selalu bisa mengontrol amarah.
  • Mulai memiliki rasa peduli yang besar kepada temannya.
  • Rasa empati yang dimiliki anak kepada orang lain menjadi semakin besar.
  • Emosi yang lebih stabil dibanding sebelumnya.
  • Mood swing atau perubahan suasana hati yang tak tentu.
  • Sudah bisa berpikir lebih rasional.
  • Mulai memiliki rasa cemas terhadap tekanan yang dialami, misalnya di sekolah.
  • Mulai memiliki rasa penasaran antara hubungan anak laki-laki dan perempuan, bahkan anak mungkin akan mengaku naksir teman lawan jenisnya.

Salah satu aktivitas yang mungkin dipengaruhi oleh perkembangan psikologi anak di usia 9 tahun adalah anak mulai berani untuk meminta izin menginap di rumah teman.

Hal ini bisa menjadi hal yang amat penting bagi anak Anda. Pasalnya, di usia ini anak memiliki keinginan yang besar untuk diterima oleh teman-teman sebayanya.

Maka, kegiatan menginap di rumah salah satu teman, atau pergi bermain bersama di luar rumah adalah kegiatan ‘penentu’ dari eksistensi anak di antara teman-teman sebayanya.

Jika tidak bisa ikut bergabung dalam kegiatan tersebut, anak mungkin akan merasa tidak bisa ‘masuk’ ke dalam pertemanan itu.

Dalam sisi perkembangan sosial anak, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anak akan semakin lekat dengan teman.

Anak juga bisa mulai bisa mengelompokkan pertemanan yang dimilikinya, misalnya mana teman yang hanya teman biasa, teman dekat, dan sahabat.

Perkembangan bahasa dan berbicara usia 9 tahun

pola asuh orangtua memengaruhi anak

Sebenarnya, pada usia 9 tahun, perkembangan bahasa dan berbicara anak tidak terlalu signifikan.

Artinya, anak sudah mulai bisa berbicara, membaca, dan menggunakan bahasa ibu dengan baik.

Pada usia ini, tumbuh kembang dari segi bahasa yang akan dialami oleh anak Anda usia 9 tahun yakni:

  • Anak lebih sering membaca buku, biasanya buku yang menarik untuknya.
  • Sudah memiliki kemampuan berbicara layaknya orang dewasa.
  • Bisa menulis dengan amat baik, bahkan bisa membuat kalimat yang kompleks dengan kosakata yang tergolong rumit.
  • Bisa membaca beragam genre buku, mulai dari fiksi hingga non fiksi
  • Mampu membuat karya dari tulisannya, bisa berupa esai, cerita pendek.

Menariknya lagi, menurut Mott Children’s Hospital, pola bicara anak sudah hampir menyamai cara bicara orang dewasa.

Tips untuk orangtua membantu perkembangan anak

gizi baik

Meski anak Anda sudah beranjak besar, bukan berarti Anda bisa “melepaskan pandangan” Anda kepada anak.

Artinya, justru semakin besar usianya, anak semakin membutuhkan dukungan dari orangtua.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mendukung perkembangan saat anak memasuki usia 9 tahun, misalnya:

  • Ajak diskusi anak tentang ia dan teman-temannya.
  • Dukung anak untuk mengikuti berbagai kegiatan di sekolah.
  • Tanyakan kepada anak apa yang dilakukannya di sekolah saat anak sudah pulang dari sekolah.
  • Dampingi anak mengerjakan pekerjaan rumah, bantu saat anak membutuhkan bantuan.
  • Ajari anak bagaimana cara bersikap kepada orang dewasa dan teman-temannya.
  • Beri pujian kepada anak jika anak telah melakukan yang terbaik.
  • Beri anak tanggung jawab dengan memintanya membantu membersihkan rumah.
  • Atasi kecanduan gadget pada anak dengan membatasi penggunaannya misalnya 1-2 jam sehari.

Di usia ini, sebagian besar anak akan memiliki sahabat dan hal ini menimbulkan perasaan kesepian saat sahabat anak tidak ada di sampingnya.

Oleh karenanya, ini adalah waktu yang tepat bagi para orangtua untuk memberikan kesadaran sosial bagi anak.

Coba libatkan anak ke dalam berbagai kegiatan kemanusiaan atau kegiatan sosial lain yang bisa menunjukkan bahwa anak bisa memberikan kontribusi ke masyarakat.

Memasuki usia 9 tahun, penggunaan internet pada anak mungkin sudah tidak terelakkan, terlebih bila teman-teman sebayanya menggunakan media sosial.

Anda mungkin harus menentukan aturan kepada anak untuk punya media sosial.

Pastikan bahwa anak Anda tidak memberikan informasi pribadinya kepada siapa pun, termasuk informasi mengenai alamat rumah, foto, atau nomor telepon.

Sebagai orangtua, Anda perlu mengawasi dengan ketat penggunaan internet pada anak.

Jika perlu, gunakan internet bersama-sama dan tunjukkan website atau kegiatan positif yang bisa dilakukan anak dengan internet.

Beri tahu pula anak Anda bahwa segala informasi yang didapatkannya di internet tidak selalu benar.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Child Development: Middle Childhood (9-11 years old) | CDC. Retrieved 2 July 2020, from https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/middle2.html

Child and Development: Ages and Stages. Retrieved 2 July 2020, from https://www.choc.org/primary-care/ages-stages/#6-12-years 

The Growing Child: School-Age (6 to 12 Years). Retrieved 2 July 2020, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-growing-child-school-age-6-to-12-years-90-P02278

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Shylma Na'imah


Artikel Terkait

7 Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak yang Ortu Perlu Tahu

5 Manfaat Seni untuk Anak dan Cara Mengenalkannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan