Ikatan emosional atau bonding antara ibu dan anak terjalin sejak ia dilahirkan. Ini berbeda dengan ayah yang umumnya punya waktu terbatas di rumah. Padahal bonding yang kuat dengan ayah bisa membantu tumbuh kembang anak. Cari tahu pentingnya bonding ayah dan anak sekaligus cara membangun dan menguatkan ikatannya melalui ulasan berikut.
Pentingnya menguatkan bonding antara ayah dan anak
Ikatan emosional yang kuat antara orangtua dengan anak (bonding) sangatlah penting.
Ini termasuk pada sosok ayah yang mungkin jarang menghabiskan waktu bersama anaknya karena urusan pekerjaan. Sayangnya, tidak semua orangtua menyadari hal ini.
Padahal, bonding yang kuat antara ayah dan anak dapat memberikan banyak manfaat positif, seperti dilansir dari laman Association of Child Psychotherapists berikut ini.
- Membantu anak dalam mengatasi rasa kesepian, kecemasan, stres, dan depresi karena adanya ayah yang memperhatikan perasaan mereka.
- Membangun rasa percaya diri anak dan mendidik anak jadi lebih berani dalam mengeksplorasi dunia sekeliling mereka.
- Memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua.
- Bonding yang kuat antara ayah dan anak juga bisa membuat mereka lebih berprestasi di sekolah dan kecil kemungkinannya mendapat masalah di sekolah.
- Anak juga dapat menetapkan standar tentang bagaimana ia harus diperlakukan, apa yang harus ia harapkan, dan tahu batasan toleransi dalam suatu hubungan pada kemudian hari.
- Bisa menjauhkan anak dari penyalahgunaan narkoba, alkohol, atau pergaulan bebas yang merusak masa depan.
Tips membangun serta menguatkan bonding ayah dan anak
Peran ayah terus berubah seiring waktu. Saat anak masih kecil, ayah hadir sebagai pelindung yang tanggung jawab.
Namun ikatan ayah dan bayinya ini tidak hilang begitu saja ketika anak bertambah usia.
Anak mengalami berbagai transisi sehingga mengharuskan ayah juga berperan layaknya konsultan.
Agar ikatan antara ayah dan anak terjalin kuat seiring bertambahnya usia si Kecil, ikuti beberapa tips bonding berikut ini.
1. Jadilah pendengar yang baik
Ketika anak masih kecil, penting bagi ayah untuk memberikan mereka arahan, seperti “Jangan lari, ya, Nak, nanti jatuh!”
Namun seiring waktu, anak akan menjadi lebih mandiri dan lugas, sehingga apa yang perlu ayah lakukan pun tentu akan berubah.
Daripada mengekang dan menceramahi anak ini dan itu, cobalah untuk membangun bonding ayah dan anak dengan berlatih mendengarkan apa yang mereka inginkan.
Misalnya dengan bertanya, “Kamu kenapa, Nak, ada masalah? Ayo, coba cerita.” Cobalah bicarakan suatu masalah bersama-sama ketimbang langsung memberikan solusi instan.
Ini akan membantu anak menyampaikan keinginan atau keluh kesah yang mereka rasakan. Anak pun merasa lebih diperhatikan dan Anda juga lebih memahami apa yang mereka butuhkan.
2. Beri pujian
Ketika anak bertambah besar, ibu sering kali memulai percakapan pribadi dan menawarkan dukungan maupun bantuan.
Sementara kebanyakan ayah hanya melimpahkan urusan itu sepenuhnya pada ibu. Nah sebaiknya Anda jangan menjadi sosok ayah yang seperti itu.
Perlu Anda ketahui bahwa anak membutuhkan tanggapan positif dari kedua orangtuanya.
Jadi, tunjukkan rasa bangga Anda padanya lewat celotehan kecil sehari-hari, “Aduh, cantik sekali anak Ayah!” atau “Anak siapa ini, jago sekali main bolanya!”
Memuji anak karena kecerdasan, kreativitas, atau kebaikan yang dilakukannya akan membantu membangun dan mempertahankan kepercayaan diri anak.