Fenomena fatherless memang telah marak di Indonesia, tapi banyak orang yang belum menyadari.
Hal ini dipengaruhi salah satunya oleh budaya lokal dan stigma yang keliru di tengah masyarakat. Misalnya, seorang ayah yang tidak pantas mengasuh anak dan tidak bisa mengurus rumah tangga.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, fenomena fatherless ini mungkin justru akan semakin sulit ditangani. Hal itu dikarenakan, prioritas dan kebutuhan materiil masyarakat yang telah bertambah.
Selain itu, faktor kesibukan demi mengejar target untuk kebutuhan sehari-hari juga dapat berdampak pada berkurangnya waktu dan kualitas kebersamaan di antara ayah dan anak.
Kenapa peran ayah penting?

Peran ayah itu sangat penting karena salah satu faktor negara yang hebat juga bergantung pada ayah yang hebat.
Sebab, selain ibu, adanya sosok ayah yang hebat akan menghasilkan anak-anak yang hebat pula.
Melansir Association of Child Psychotherapy, sosok ayah memberikan kontribusi vital bagi perkembangan emosional anak.
Jika dibandingkan dengan ibu, cara berinteraksi ayah kepada anaknya akan lebih komunikatif dengan penggunaan kosakata yang beragam.
Selain itu, pola pertanyaan 5W+1H yang biasanya dilontarkan sang ayah dapat membuat anak memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih bertanggung jawab dan logis.
Meskipun ibu menunjukkan keterlibatan yang lebih besar daripada ayah, terdapat banyak bukti yang cukup bahwa peran ayah memiliki pengaruh positif terhadap keterampilan akademis anak.
Jadi, pada dasarnya peran ayah dan ibu di dalam keluarga itu berbeda.
Bukan hanya sosok ibu yang perannya dibutuhkan, tetapi kehadiran seorang ayah dalam kehidupan anak juga sangat penting agar terhindar dari kondisi fatherless.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar