Di budaya masyarakat Indonesia, istilah gotong royong sudah lazim didengar. Gotong royong diyakini memberi banyak manfaat pada kehidupan sehingga patut dikembangkan sejak dini oleh anak.
Jadi sebenarnya, apa makna dari gotong royong? Apa saja manfaatnya untuk tumbuh kembang anak dan bagaimana cara mengajarkannya pada si Kecil? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut!
Apa arti dari gotong royong?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gotong royong memiliki arti bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu).
Secara lebih luas, gotong royong adalah melakukan kegiatan secara bersama-sama atau saling menolong antar individu yang bersifat sukarela.
Tujuannya agar kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan, baik untuk kepentingan individu maupun kelompok, terasa lebih ringan dan mudah serta dapat berjalan dengan lancar.
Melansir laman Greater Good Magazine, sebenarnya keinginan untuk menolong atau membantu orang lain ini sudah terbentuk dan bahkan konsisten dilakukan sejak masih balita.
Balita sejak usia 18 bulan sudah memahami kapan orang dewasa membutuhkan bantuan dan mereka akan berusaha untuk membantunya meski tanpa imbalan.
Namun, orangtua memiliki peran untuk mengajari dan mengembangkan sikap gotong royong ini karena terbukti memberikan banyak manfaat untuk perkembangan anak dan kehidupannya kelak.
Apa manfaat dari sikap gotong royong?
Ada banyak manfaat yang bisa anak Anda dapatkan jika ia mengembangkan sikap gotong royong sejak dini. Berikut adalah beberapa manfaat tersebut.
1. Mengembangkan sikap empati
Faktanya, membantu orang lain memang bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan sikap empati pada anak.
Anak akan belajar memahami pikiran atau perasaan orang lain, kemudian memberikan respons yang tepat, termasuk salah satunya dalam bentuk bantuan atau pertolongan.
2. Meningkatkan rasa percaya diri
Membantu orang lain secara sukarela dapat membuat anak merasa bangga karena telah berbuat baik untuk orang lain.
Hal ini tentu saja dapat mendorong rasa percaya diri anak. Adapun kepercayaan diri ini membuat anak memiliki pandangan yang positif terhadap masa depannya.
3. Menambah keterampilan si Kecil
Bergotong royong bisa dalam bentuk kegiatan apa pun. Sering bergotong royong dalam berbagai kegiatan yang berbeda membuat si Kecil mempelajari banyak hal yang berbeda pula.
Selain itu, gotong royong juga bisa membantu anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, berorganisasi, berkomunikasi, kepemimpinan, berpikir kreatif, dan lainnya.
Contoh sikap gotong royong yang bisa anak lakukan
- Membantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menyapu rumah atau menyiram tanaman.
- Ikut menjaga kebersihan sekolah, mulai dari membuang sampah pada tempatnya hingga ikut kerja bakti di sekolah.
- Merapikan ruangan kelas bersama setiap sebelum pulang sekolah.
- Membantu teman atau saudara yang sedang kesusahan.
4. Bermanfaat untuk kesehatan fisik
Jangan salah. Faktanya, mengembangkan sikap gotong royong sejak kecil juga memberi manfaat untuk kesehatan fisik anak.
Membantu orang lain secara sukarela membuat anak lebih aktif secara fisik. Fisik yang aktif tentu membantu menjaga berat badan si Kecil tetap sehat sehingga terhindar dari berbagai risiko penyakit kronis.
5. Lebih bahagia
Bukan cuma fisik, manfaat rajin bergotong royong juga bisa membantu menjaga kesehatan mental anak Anda. Si Kecil dapat terhindar dari stres, depresi, serta kecemasan pada anak.
Bukan cuma itu, melansir Intermountain Healthcare, membantu orang secara sukarela juga dapat membantu meningkatkan kadar kebahagiaan karena telah menolong orang lain.
6. Membangun hubungan yang positif
Bergotong royong berarti terhubung dengan orang lain. Jika sering dilakukan, manfaat dari sikap gotong royong ini bisa membantu menjaga hubungan positif antara anak dengan orang lain.
Bila dilakukan di lingkup rumah, bergotong royong juga bisa menjaga hubungan antara anak dan orangtua serta mempererat persaudaraan dengan adik atau kakak.
7. Meningkatkan perkembangan sosial
Bukan cuma dengan satu orang, saat gotong royong dilakukan, anak akan terhubung dengan banyak orang. Adapun hal ini tentu dapat mendukung perkembangan sosial anak.
Anak-anak akan lebih mudah untuk menjalin pertemanan. Ia pun memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai ras dan latar belakang.
Tips atau cara mengajarkan sikap gotong royong pada anak
Mengingat manfaat yang bisa si Kecil dapatkan, penting bagi orangtua untuk memulai mengajarkan atau membantu mengembangkan sikap gotong royong pada anak.
Adapun hal ini dapat dilakukan sedini mungkin. Ikuti tips atau cara bagi orangtua untuk mengajarkan sikap gotong royong pada anak.
1. Mulai dari lingkup keluarga
Mengembangkan sikap gotong royong bisa dimulai dari lingkup keluarga atau rumah. Anda bisa membiasakan anak untuk terlibat dalam pekerjaan rumahan secara rutin, seperti membersihkan rumah.
Berikan juga tanggung jawab untuk si Kecil sesuai usianya. Sebagai contoh, anak balita bisa diberi tanggung jawab untuk mengembalikan mainan ke tempat semula.
Jika sudah lebih besar, si Kecil bisa Anda beri tanggung jawab untuk menyiram tanaman, mengelap meja setelah makan, atau memandikan hewan peliharaan.
2. Bermain bersama
Menumbuhkan sikap menolong secara sukarela juga bisa dimulai dari aktivitas bermain. Pilihlah permainan yang membutuhkan kerja sama secara sukarela.
Sebagai contoh, membangun gedung atau jembatan dari balok susun (building blocks). Bekerja samalah dengan si Kecil bagaimana agar gedung atau jembatan tersebut tak jatuh.