backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sikap Tenggang Rasa dan Cara Melatihnya pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/02/2023

Sikap Tenggang Rasa dan Cara Melatihnya pada Anak

Sebagian besar dari Anda tentu tak asing dengan istilah tenggang rasa. Istilah ini mungkin pertama kali Anda dengar saat di bangku sekolah sebagai salah satu materi pembelajaran.

Meski begitu, tenggang rasa sebenarnya tak hanya dipahami lewat teks buku semata. Sikap ini juga perlu dipupuk sejak masih kecil agar menjadi kebiasaan baik hingga dewasa nantinya.

Jadi, bagaimana peran orangtua mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak? Apa saja contoh sikap tenggang rasa yang bisa anak lakukan? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa yang dimaksud dengan sikap tenggang rasa?

perkembangan anak 6-9 tahun

Tenggang rasa adalah sikap menghormati, menghargai, dan memperlakukan orang lain secara setara serta dengan penuh perhatian.

Sikap ini mirip dengan toleransi di mana Anda menerima orang lain apa adanya, meski mereka berbeda dari Anda atau bahkan Anda tidak setuju dengannya.

Meski begitu, sikap tenggang rasa sebenarnya lebih dalam dari itu. Sikap tenggang rasa berarti Anda menjunjung tinggi sesuatu.

Dengan sikap ini, Anda bisa menghargai perasaan orang lain, mendengarkan mereka, memberi mereka perhatian penuh, bahkan memperlakukan seseorang dengan martabat.

Ini juga bisa berarti memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.

Adapun sikap menghargai perbedaan tersebut tak datang secara alami. Anda perlu memupuk serta mengembangkannya sejak masih kecil.

Oleh karena itu, bagi Anda para orangtua, mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak sangat penting dilakukan sejak dini, bahkan ketika balita.

Menumbuhkannya sejak dini dapat membantu anak mengembangkan sikap baik sejak kini hingga dewasa nanti. Hal ini tentu baik untuk tumbuh kembang si Kecil dan kehidupannya.

Ciri-ciri orang yang punya tenggang rasa

Melansir Learn-Study-Work, berikut adalah empat ciri orang yang bertenggang rasa.
  • Toleransi: Menerima bahwa orang lain berbeda dan punya pendapat yang berbeda.
  • Sopan: Selalu bersikap sopan kepada orang lain.
  • Jujur: Jika punya pendapat yang berbeda, ia menyampaikannya langsung ke orang lain. Ia tidak berbohong kepada orang lain.
  • Patuh terhadap aturan sosial: dalam kehidupan sosial, ia tidak hanya menghomati orang-orangnya, tetapi juga aturan yang berlaku di dalamnya.

Manfaat anak memiliki sikap tenggang rasa

Bukan sekadar bersikap baik, faktanya, ada banyak manfaat memiliki sikap tenggang rasa yang bisa anak Anda peroleh. Berikut adalah beberapa manfaatnya.

1. Membangun hubungan yang baik

Bertenggang rasa merupakan langkah awal untuk membangun kepercayaan dengan orang lain. Sikap menghargai ini juga dapat membangun serta memperbaiki suatu hubungan.

Jika sikap ini dipupuk sejak kecil, anak Anda dapat membangun hubungan baik dan rukun dengan teman, pasangannya nanti, atau bahkan Anda sebagai orangtua.

2. Diterima di masyarakat

Seseorang yang menghargai dan menghormati perbedaan dalam bermasyarakat lebih mungkin untuk diterima, dihargai, dan dihormati oleh masyarakat itu sendiri.

Bahkan, keberadaannya bisa membawa perdamaian atau hal-hal positif lainnya dalam bermasyarakat. Adapun hal ini tentu dapat mendukung perkembangan sosial anak.

3. Mengembangkan sikap sopan santun

Anak yang mengembangkan sikap tenggang rasa cenderung untuk menerapkan sopan santun kepada siapa pun.

Dengan demikian, membantu si Kecil mengembangkan sikap tenggang rasa berarti sekaligus menjadi cara mengajarkan sopan santun pada anak.

4. Menjadi orang yang peduli terhadap sesama

Kepedulian dan perhatian menjadi kunci dari menjalankan sikap tenggang rasa ini.

Ini berarti bertenggang rasa sejak dini dapat menjadi cara untuk menumbuhkan sikap peduli anak terhadap sesama.

5. Bersikap terbuka

Seseorang yang bertenggang rasa berarti menerima bahwa orang lain berbeda.

Hal ini tentu membuat anak lebih memiliki sikap terbuka untuk menerima perbedaan lainnya yang mungkin akan ia alami pada masa depan.

Apa contoh sikap tenggang rasa?

indikator tumbuh kembang anak

Ada banyak contoh sikap tenggang rasa yang bisa anak lakukan, baik di rumah, sekolah, maupun komponen sosial lainnya. Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Mengucapkan kata “tolong” ketika membutuhkan bantuan orang lain.
  • Mengucapkan kata “terima kasih” setelah dibantu atau diberikan sesuatu oleh orang lain.
  • Mengangkat tangan saat akan bicara di kelas.
  • Tetap tenang saat membaca buku di perpustakaan.
  • Menolong orang lain, misal teman.
  • Bergaul dengan siapa pun tanpa memandang bulu.
  • Datang tepat waktu ke kelas atau jika janji bertemu dengan orang lain.
  • Minta izin jika ingin meminjam barang orang lain dan menjaganya dengan baik selama digunakan.

Cara mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak

Pada dasarnya, cara menumbuhkan dan mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak perlu dimulai dari diri orangtua sendiri.

Artinya, Anda sebagai orangtua perlu bertenggang rasa pada anak agar ia juga melakukan hal yang sama.

Apalagi, anak merupakan peniru yang ulung. Apa yang orangtua lakukan akan menjadi contoh baginya untuk bersikap.

Berikut adalah beberapa cara mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak yang bisa orangtua lakukan.

1. Memberi tahu soal perbedaan

Hal pertama yang perlu Anda lakukan agar anak bertenggang rasa, yaitu memberi tahu bahwa ada banyak orang yang berbeda dari dirinya yang perlu dihargai.

Cara ini bisa Anda lakukan dengan membaca buku bersama anak mengenai ragam etnis, agama, atau bahasa yang ada di dunia.

2. Hargai anak

Agar anak dapat menghargai orang lain, ia juga perlu dihargai. Mulailah menghargai anak dengan mendengarkan pendapatnya dan tidak memotong pembicaraannya.

Biarkan anak memahami bahwa pandangan dan pendapatnya dapat diterima. Dengan cara ini, anak dapat tahu bahwa ia juga perlu bersikap yang sama kepada orang lain.

3. Tunjukkan cara merespons dengan sopan

Ajarkan kepada anak untuk bersikap baik dan sopan dalam merespons orang lain. Misalnya, mengucapkan “tolong” saat ingin meminta bantuan atau “terima kasih” setelah dibantu.

Bukan cuma diberi tahu dan diajarkan, Anda juga harus melakukan hal tersebut saat merespons orang lain, termasuk kepada anak Anda sendiri.

4. Jangan bereaksi berlebihan

Wajar jika sesekali anak berkelakuan buruk atau melakukan kesalahan. Bila ini terjadi, jangan bereaksi berlebihan sebagai cara mengembangkan sikap tenggang rasa pada anak.

Meski sulit, coba tahan emosi Anda dan katakan dengan tenang dan tegas bagaimana ia harus bersikap. Tetap hormati dan jangan membentak anak yang membuat ia merasa malu.

Jadi, jika Anda ingin anak Anda bersikap baik hingga nanti dewasa, cobalah untuk menjadi contoh yang baik baginya. Ini juga termasuk dalam hal bertenggang rasa.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 22/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan