Jika Anda membayangkan masa kecil dulu, apa contoh mainan tradisional yang sering Anda mainkan? Beda dengan sekarang, si Kecil cenderung lebih suka bermain permainan modern dengan gadget dibanding mainan anak tradisional. Sebenarnya, di antara permainan beda generasi tersebut manakah yang manfaatnya lebih baik untuk anak? Yuk, cari jawabannya berikut ini.
Apakah permainan tradisional lebih baik dibandingkan permainan modern?
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Contoh permainan tradisional
Permainan tradisional adalah jenis permainan yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi dalam suatu budaya.
Biasanya dimainkan secara langsung tanpa bantuan teknologi, permainan ini melibatkan aktivitas fisik, interaksi sosial, serta nilai-nilai budaya.
Maka dari itu, dilansir dari Alzam: Journal of Islamic Early Childhood Education, permainan tradisional tidak hanya membantu perkembangan motorik anak, tetapi juga membentuk kemampuan sosial, emosional, dan kognitif yang penting untuk masa tumbuh kembang mereka.
Berikut beberapa contoh dan manfaat permainan tradisional dan modern.
1. Lompat tali
Lompat tali merupakan permainan tradisional yang terbukti bermanfaat bagi perkembangan anak
Dalam perkembangan fisik anak, lompat tali efektif meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus.
Selain itu, permainan ini juga mendukung keterampilan sosial seperti kerja sama dan komunikasi, terutama pada anak usia dini.
2. Congklak
Congklak adalah permainan papan yang dimainkan dengan biji-bijian, dan membantu anak belajar berhitung, berpikir cepat, serta melatih gerakan tangan yang halus.
Anak-anak yang sering bermain congklak mengalami peningkatan kemampuan berpikir dan keterampilan tangan.
3. Halang rintang
Permainan halang rintang, seperti melompati benda atau merangkak melewati rintangan, membuat anak-anak jadi lebih aktif bergerak.
Permainan ini terbukti membantu meningkatkan kekuatan tubuh, keseimbangan, dan rasa percaya diri.
4. Chutilan
Chutilan adalah permainan tradisional Indonesia yang dimainkan dengan menggunakan beberapa tongkat kayu kecil.
Permainan chutilan secara langsung menaikkan kemampuan motorik halus pada anak usia 3–4 tahun dalam berpindah-pindah tongkat.
Ini karena permainan ini sederhana tetapi efektif dalam mendukung kekuatan tangan, koordinasi mata-tangan, dan kemampuan fokus anak sejak usia dini.
5. Permainan tepuk tangan
Permainan tepuk tangan adalah permainan tradisional yang biasanya dimainkan dua anak atau lebih dengan cara saling menepukkan tangan sambil menyanyikan lagu atau sajak berirama.
Bermain tepuk tangan dengan lagu tertentu (seperti ampar-ampar pisang) memerlukan ritme, koordinasi, dan komunikasi, membantu perkembangan bahasa dan sosialisasi anak.
Anak yang sering bermain tepuk tangan terbukti lebih cepat belajar menulis, lebih rapi, dan lebih fokus. Permainan ini juga melatih gerakan tangan, kerja sama mata dan tangan, serta kemampuan berbahasa dan konsentrasi.
6. Gobak sodor
Permainan Gobak Sodor adalah permainan tradisional anak Indonesia yang melibatkan dua tim, satu tim berusaha melewati barisan penjaga tanpa disentuh.
Bermain Gobak Sodor secara rutin membantu anak meningkatkan koordinasi fisik, ketahanan kardiorespirasi, serta kemampuan sosial seperti kerja sama, komunikasi, dan tanggung jawab bersama.
7. Engklek
Permainan engklek atau engklek tangan adalah permainan tradisional yang biasa dimainkan dengan cara melempar benda kecil ke kotak-kotak di tanah, lalu melompat dengan satu kaki mengikuti urutan kotak tersebut.
Permainan ini sangat baik untuk anak-anak karena dapat melatih keseimbangan, kekuatan kaki, dan koordinasi tubuh.
Selain itu, engklek juga bisa membantu anak belajar tentang bentuk, angka, dan arah secara alami.
Dengan berbagai pilihan permainan tradisional di atas, anak bisa memiliki permainan yang lebih beragam dan bisa mengasah lebih banyak potensi di dalam dirinya untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Kesimpulan
- Permainan tradisional dan modern sama-sama memiliki manfaat penting bagi perkembangan anak, namun dengan cara yang berbeda.
- Permainan anak tradisional membantu meningkatkan keterampilan fisik, sosial, dan emosional melalui interaksi langsung dan aktivitas gerak.
- Beberapa contoh permainan tradisional anak di antaranya yaitu lompat tali, congklak, halang rintang. chutilan, permainan tepuk tangan, gobak sodor, dan engklek.