Anak mungkin suka tidur di lantai karena terasa sejuk, terutama saat suhu udara sedang panas. Sebagai orangtua, mungkin Anda sering memarahi anak karena masalah ini. Namun sebenarnya, tidur di lantai berbahaya atau tidak sih bagi anak?
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Anak mungkin suka tidur di lantai karena terasa sejuk, terutama saat suhu udara sedang panas. Sebagai orangtua, mungkin Anda sering memarahi anak karena masalah ini. Namun sebenarnya, tidur di lantai berbahaya atau tidak sih bagi anak?
Dilansir dari New Health Advisor, sebenarnya tidak ada larangan terhadap anak tidur di lantai. Bahkan sebenarnya, kebiasaan posisi tidur di lantai sudah dilakukan secara turun temurun, terutama di negara-negara Asia.
Tidur di atas permukaan lantai yang keras dapat membantu menjaga posisi tulang belakang dan mengatasi skiatika.
Skiatika adalah rasa nyeri pada saraf di punggung yang menjalar hingga ke pinggul, bokong, betis, hingga jari kaki.
Meski begitu, menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal The Lancet, belum ditemukan adanya manfaat tidur di permukaan lantai terhadap kesehatan tulang belakang.
Adapun yang disarankan adalah menggunakan matras yang cenderung keras atau tidak terlalu empuk saat tidur. Jenis matras tersebut terbukti dapat mencegah sakit pada tulang belakang. Hal ini berdasarkan penelitian dari Harvard University.
Pada dasarnya tidak ada larangan khusus anak tidur di lantai. Keputusan tersebut kembali ke pertimbangan ibu sendiri dengan menyesuaikan kondisi anak.
Namun, jika memutuskan untuk membiarkan anak tidur di lantai, pastikan ibu memperhatikan hal-hal berikut ini.
Melansir Sleep Health Journal, sebenarnya tidak ada aturan suhu yang dianjurkan untuk alas tidur. Semuanya tergantung kepada kebiasaan dan adaptasi tubuh masing-masing.
Namun, peneliti dari jurnal tersebut menyarankan untuk menggunakan alas yang hangat saat tidur.
Anda dapat menggunakan matras semi keras, karpet bulu, karpet yoga, dan sejenisnya sebagai alas untuk menghindari dingin jika anak tidur di lantai.
Mengapa jika tidur di lantai sering kali terserang flu? Menurut jurnal Rhinoloy, suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah di hidung dan memicu infeksi virus yang menyebabkan influenza.
Perhatikan pula jika si kecil merasa ngilu setelah tidur di lantai. Mungkin tubuhnya rentan terhadap suhu dingin. Oleh karena itu, pastikan ia menggunakan alas agar tetap hangat.
Namun, hal ini dapat disesuaikan dengan kebiasaan anak dan ketahanannya terhadap cuaca yang dingin. Jika anak ibu baik-baik saja tanpa menggunakan alas, ibu tidak perlu khawatir.
Boleh-boleh saja anak tidur di lantai yang keras, tetapi terkadang badan terasa sakit saat bangun. Kenapa demikian? Hal ini karena rangka tubuh tidak tersangga dengan baik.
Jurnal Sleep menganjurkan penggunaan bantal untuk mencegah nyeri pada tulang akibat tidur di permukaan yang keras.
Letakkan bantal di bawah lutut jika anak tidur telentang. Jika tidur tengkurap, letakkan bantal di perut bagian bawah. Jika tidur menyamping, letakkan bantal di antara lutut.
Jangan lupa, gunakan bantal untuk menyangga leher dan kepala agar posisinya nyaman.
Anak Anda mungkin tahan dengan suhu yang dingin, tapi bisa jadi ia alergi debu sehingga menyebabkan dia batuk ketika menghirup debu.
Oleh karena itu, sebelum anak tidur di lantai, pastikan lantai tersebut bebas dari debu dan kotoran. Sapu dan pel lantai agar ibu dapat memastikan lantai bebas debu dan kuman.
Namun, jika anak alergi terhadap bulu sedangkan ibu memiliki hewan peliharaan. Sebaiknya hindari membiarkan si kecil tidur di lantai.
Ini karena ibu tidak bisa memastikan di mana bulu hewan itu berserakan dan mungkin saja mengenai lantai meskipun sudah dibersihkan.
Ketika anak sedang tidak enak badan maka imunitasnya sedang menurun. Pada situasi ini, sebaiknya larang ia tidur di lantai sebab lantai yang dingin bisa membuat kondisinya bertambah buruk.
Sebagaimana yang disebutkan pada poin sebelumnya, suhu dingin dapat membuat tubuh lebih rentan terinfeksi virus.
Bukan hanya memperhatikan alas tidur anak, yang lebih penting untuk ibu perhatikan adalah menjaga kenyamanan dan pola tidurnya.
Beberapa anak suka tidur di tempat yang hangat, ada pula yang suka tidur di tempat yang dingin. Maka sesuaikanlah dengan apa yang membuat anak ibu nyaman.
Kondisi fisik si kecil juga berbeda dengan orang dewasa. Bisa jadi anak merasa nyaman tidur di lantai sedangkan ibu tidak.
Selain memperhatikan kenyamanan anak, penting bagi ibu untuk menerapkan rutinitas tidur yang baik. Jangan biarkan ia begadang hingga larut malam dan biasakan anak tidur di tempat tidurnya.
Pola tidur yang benar turut memengaruhi kualitas tidur anak dan bisa terbawa sampai ia dewasa.
Namun, meski membiarkan anak tidur di lantai boleh-boleh saja, usahakan tidak setiap hari apalagi jika dilakukan terus menerus.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar