Apakah anak Anda suka tidur di lantai? Anak Anda mungkin suka tidur di lantai karena terasa sejuk, terutama saat suhu udara sedang panas. Sebagai orangtua, mungkin Anda sering memarahi anak karena masalah ini. Namun sebenarnya, tidur di lantai berbahaya atau tidak sih bagi anak? Intip faktanya di bawah ini.
Anak suka tidur di lantai, berbahayakah?
Dilansir dari New Health Advisor, sebenarnya tidak ada larangan terhadap anak suka tidur di lantai. Bahkan sebenarnya, kebiasaan posisi tidur di lantai sudah dilakukan secara turun temurun, terutama di negara-negara Asia.
Tidur di atas permukaan lantai yang keras disebut dapat membantu menjaga posisi tulang belakang dan mengatasi skiatika.
Skiatika adalah rasa nyeri pada saraf di punggung yang menjalar hingga ke pinggul, bokong, betis, hingga jari kaki.
Meski begitu, menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal The Lancet, belum ditemukan adanya manfaat tidur di permukaan lantai terhadap kesehatan tulang belakang.
Adapun yang disarankan adalah menggunakan matras yang cenderung keras atau tidak terlalu empuk saat tidur.
Jenis matras tersebut terbukti dapat mencegah sakit pada tulang belakang. Hal ini berdasarkan penelitian dari Harvard University.
Tips aman saat anak suka tidur di lantai
Pada dasarnya tidak ada larangan khusus untuk anak yang suka tidur di lantai. Keputusan tersebut kembali ke pertimbangan Anda sebagai orangtua dengan menyesuaikan kondisi anak.
Namun, jika memutuskan untuk membiarkan anak tidur di lantai, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Gunakan alas untuk mencegah dingin
Melansir Sleep Health Journal, sebenarnya tidak ada aturan suhu yang dianjurkan untuk alas tidur. Semuanya tergantung kepada kebiasaan dan adaptasi tubuh masing-masing.
Namun, peneliti dari jurnal tersebut menyarankan untuk menggunakan alas yang hangat saat tidur.
Anda dapat menggunakan matras semi keras, karpet bulu, karpet yoga, dan sejenisnya sebagai alas untuk menghindari dingin jika anak suka tidur di lantai.
Mengapa jika tidur di lantai sering kali terserang flu? Menurut jurnal Rhinoloy, suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah di hidung dan memicu infeksi virus yang menyebabkan flu pada anak.
Perhatikan jika si Kecil merasa ngilu setelah tidur di lantai. Mungkin tubuhnya rentan terhadap suhu dingin. Oleh karena itu, pastikan ia menggunakan alas agar tetap hangat.
Namun, hal ini dapat disesuaikan dengan kebiasaan anak dan ketahanannya terhadap cuaca yang dingin. Jika anak Anda baik-baik saja tanpa menggunakan alas, Anda tidak perlu khawatir.
2. Gunakan bantal
Boleh-boleh saja jika anak suka tidur di lantai yang keras, tetapi terkadang badan bisa terasa sakit saat bangun. Kenapa demikian? Hal ini karena rangka tubuh tidak tersangga dengan baik.
Jurnal Sleep menganjurkan penggunaan bantal untuk mencegah nyeri pada tulang akibat tidur di permukaan yang keras.
Letakkan bantal di bawah lutut jika anak tidur telentang. Jika tidur tengkurap, letakkan bantal di perut bagian bawah. Jika tidur menyamping, letakkan bantal di antara lutut.
Jangan lupa, gunakan bantal untuk menyangga leher dan kepala agar posisinya nyaman.