Menghadapi anak malas atau susah belajar dapat membuat Anda sebagai orangtua merasa kebingungan. Tenang, Anda tidak sendiri karena ada banyak orangtua yang menghadapi masalah ini. Namun, jangan khawatir, Anda bisa coba cara mengatasi anak yang malas belajar di sini. Yuk, simak!
Apa penyebab anak malas belajar?

Pada umumnya, anak usia sekolah memiliki semangat belajar yang tinggi. Ini bisa terlihat dari rasa penasaran anak yang membuatnya sering bertanya tentang banyak hal.
Namun ternyata, masalah malas belajar kerap kali dialami oleh anak-anak.
Ada beragam penyebab munculnya rasa malas belajar pada anak, yaitu sebagai berikut.
1. Punya gangguan belajar
Dilansir dari Child Mind Institute, anak bisa mengalami gangguan belajar akibat kondisi tertentu dalam dirinya, seperti:
- ADHD,
- disgrafia,
- disleksia,
- gangguan kecemasan, atau
- ketidakmampuan belajar.
Kondisi tersebut bisa membuat anak lebih sulit untuk mencerna pelajar yang ia dapat. Akibatnya, anak mungkin akan merasa malas untuk belajar.
2. Cara mengajar yang buruk
Terkadang, Anda hanya menggunakan cara termudah bagi Anda untuk mengajarkan pelajaran kepada anak.
Padahal, materi belajar umumnya bisa dipelajari dengan banyak cara yang bisa disesuaikan untuk membantu setiap anak belajar dengan baik.
Cara mengajar yang buruk ini bisa menjadi faktor sebagian anak sulit memahami pelajaran dan menjadi malas belajar.
3. Cara belajar yang membosankan dan tidak menarik
Selain membuat anak sulit memahami pelajaran, cara mengajar yang selalu sama juga bisa membuat anak merasa bosan dan tidak tertarik untuk belajar.
Saat belajar dengan cara yang sama terus-menerus, anak mungkin akan lebih cepat jenuh dan menjadi malas untuk belajar lagi.
Maka itu, penting untuk bisa membuat anak merasa tertarik dan penasaran, sehingga ia terdorong untuk terus belajar.
Ada banyak cara yang bisa Anda coba untuk membuat waktu belajar lebih menyenangkan dan memicu anak agar mau belajar.
4. Lingkungan belajar yang tidak mendukung
Bukan hanya cara belajar, lingkungan belajar yang tidak mendukung juga bisa membuat anak malas belajar.
Saat anak merasa tidak diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya, ia cenderung akan kehilangan fokus dan mungkin saja anak tidak mau sekolah atau belajar.
Anak yang tidak fokus saat belajar pun kemudian akan mencari hal lain yang menurutnya lebih menarik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Bagaimana cara mengatasi anak malas belajar?

Jika anak Anda malas belajar dan seolah tidak memiliki motivasi untuk belajar di sekolah, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan demi mendukung proses pembelajaran anak, baik di rumah maupun di sekolah.
Berikut tips agar anak mau belajar.
1. Terlibat dalam proses belajar
Agar anak Anda tidak malas belajar, Anda bisa mengatasi dengan cara menunjukkan pada anak bahwa Anda peduli dengan aktivitas belajarnya di sekolah.
Melansir Child Mind Institute, dengan menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan sekolah anak, Anda bisa mencontohkan kepada anak bahwa sekolah dan belajar bisa menjadi hal yang menarik sekaligus menyenangkan.
Namun, strategi ini mungkin sudah tidak terlalu mempan bagi anak yang sudah beranjak remaja karena ia bisa merasa cukup terganggu saat ditanya terlalu banyak hal.
Meski begitu, bukan berarti Anda tidak melibatkan diri pada proses belajar anak saat ia telah beranjak remaja. Anda hanya perlu memberinya lebih banyak keleluasaan.
2. Jangan memaksa anak belajar
Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi anak yang sedang tidak mau belajar adalah jangan memaksa anak untuk belajar. Apalagi jika Anda memaksanya belajar agar mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.
Maka dari itu, alih-alih meminta anak belajar demi mendapatkan nilai yang bagus, Anda bisa mendorongnya untuk fokus pada materi pembelajaran.
Dari situ, Anda mungkin bisa membuat anak Anda bertanggung jawab dengan kegiatannya di sekolah melalui cara yang positif bagi anak Anda.
Dengan begitu, anak yang tadinya malas belajar karena merasa tidak bisa mendapatkan nilai yang baik mungkin menjadi lebih tenang dalam proses belajar.
3. Ciptakan suasana yang nyaman untuk belajar
Pastikan bahwa kebutuhan belajar anak di rumah juga tersedia agar motivasi belajar anak meningkat. Sebagai contoh, alat-alat tulis seperti kertas, pensil, dan pena tersedia agar memudahkan anak dalam belajar.
Di samping itu, Anda juga harus mengontrol suara-suara di rumah yang mungkin saja menjadi salah satu faktor yang mengganggunya belajar.
Maka dari itu, cara agar anak mau belajar salah satunya bisa dengan mengurangi suara-suara seperti televisi, musik, atau suara lain yang membuatnya terganggu atau terdistraksi.
Saat suasana tenang dan nyaman, anak yang tadinya tidak mau belajar mungkin menjadi lebih bersemangat.
4. Memberikan hadiah
Tidak ada salahnya memberikan penghargaan atau hadiah bagi anak Anda untuk mendorongnya belajar, yang terpenting tetap mengikuti aturan memberikan hadiah pada anak agar sesuai dengan porsinya.
Namun, Anda tidak perlu menyatakan bahwa hal tersebut adalah hadiah karena ia telah rajin belajar. Pasalnya, ditakutkan motivasi anak belajar jadi bergeser.
Hadiah yang Anda berikan tidak perlu berupa materi. Penghargaan untuk anak juga bisa berupa pujian, pelukan, atau tanda kasih sayang lain yang tidak bisa dinilai secara materi.
Di samping itu, sesekali mengajaknya makan enak atau sekedar membelikannya makanan yang disukainya juga bisa menjadi bentuk lain dari hadiah yang Anda berikan.
5. Hargai setiap usaha anak
Selain memberikan hadiah, tidak memarahi anak karena mendapat nilai yang jelek sudah menjadi salah satu bentuk “penghargaan”.
Anak biasanya merasa stres saat Anda marah karena ia tidak berhasil mendapatkan nilai yang baik dan rasa malas belajar pun muncul.
Alih-alih memarahinya, orangtua sebaiknya menunjukkan apresiasi atau rasa bangga terhadap upaya anak, meski berujung dengan nilai tidak sesuai harapan.
Cobalah untuk berkomunikasi dan tanyakan pada anak adakah kesulitan yang dihadapinya saat belajar. Biasanya, anak akan lebih mendengarkan orangtua bila Anda dinilai mampu memahaminya.
6. Mengikuti minat anak
Minat anak bisa menjadi motivasi yang kuat dab dapat mengarahkan jalur akademik bahkan hingga karier anak.
Dengan memanfaatkan minat yang sudah ada dan mendorong minat baru lainnya, Anda bisa meningkatkan keinginan anak untuk belajar, yang juga bisa memengaruhi hasil belajar anak.
Bahkan, penelitian dalam International Journal of Educational Research Open menunjukkan bahwa pembelajaran yang disesuaikan dengan minat anak dapat meningkatkan motivasi belajar mereka.
Dengan memberikan pilihan dalam proses pembelajaran, anak akan merasa lebih terlibat dan termotivasi.
7. Belajar kelompok
Belajar kelompok telah terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar pada anak-anak.
Selain manfaat akademis, belajar kelompok juga memiliki manfaat untuk perkembangan sosial dan psikologis anak.
Anak yang terlibat dalam belajar kelompok cenderung memiliki harga diri yang lebih tinggi, lebih tertarik pada tugas yang sulit, dan menunjukkan peningkatan dalam prestasi akademik.
Selain itu, belajar kelompok juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja tim yang penting.
Itu adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa malas belajar pada anak.
Belajar memang kewajiban seorang anak. Akan tetapi, peran Anda sebagai orangtua juga tidak kalah penting untuk membantunya belajar dengan baik.
Kesimpulan
- Untuk mengatasi anak yang malas belajar, penting bagi orang tua untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran mereka.
- Menunjukkan minat terhadap aktivitas sekolah anak dapat membuat mereka merasa didukung dan lebih termotivasi.
- Selain itu, hindari memaksa anak belajar demi nilai tinggi, tetapi fokuslah pada pemahaman materi untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan minat belajar.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, seperti menyediakan alat tulis yang lengkap dan mengurangi gangguan, juga tidak kalah penting. Suasana yang nyaman membantu anak lebih fokus dan semangat dalam belajar.