backup og meta

10 Ciri-Ciri Anak Introvert dan Tips Menghadapinya

10 Ciri-Ciri Anak Introvert dan Tips Menghadapinya

Introversion atau introvert merupakan salah satu tipe kepribadian. Anak introvert biasanya terlihat lebih senang menyendiri dan merasa harus mengeluarkan banyak energi saat bersosialisasi. Ada banyak hal yang perlu Anda pahami tentang anak introvert. Yuk pelajari lebih lanjut melalui pembahasan berikut.

Apa itu anak introvert?

Anak introvert cenderung fokus pada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar.

Kebalikan dari introvert adalah ekstrovert, sehingga dapat dikatakan introversion dan extraversion adalah dua karakter yang saling bertolak belakang.

Menurut Rosario Cabello, ahli psikologi dari University Castilla-La Mancha Spanyol, orang yang introvert memiliki kebutuhan sosial yang berbeda.

Ia mungkin terlihat kurang ceria atau kurang bahagia, padahal ia sebenarnya bahagia dengan caranya sendiri.

Melansir situs Simply Psychology, teori introvert dan ekstrovert diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung pada tahun 1910.

Teori ini menjadi salah satu teori kepribadian yang sering digunakan saat ini.

Meskipun sebenarnya seseorang bisa saja memiliki kedua kepribadian tersebut, yaitu introvert dan extrovert sekaligus, tetapi biasanya akan cenderung mengarah ke salah satunya.

Tahukah Anda?

Banyak orang sering menganggap anak introvert sebagai anak yang pendiam, pemalu, dan penyendiri. Padahal sebenarnya pendiam dan introvert adalah dua kondisi yang berbeda. Anak introvert bisa jadi akan banyak bicara jika ia sudah merasa nyaman dengan suasana di sekelilingnya. Ia hanya memilih diam jika bersama dengan orang yang belum akrab atau berada di lingkungan yang baru.

Ciri-ciri anak introvert

manfaat dan dampak les untuk anak sejak kecil

Merangkum dari Simply Psychology, berikut ini adalah beberapa ciri umum anak yang memiliki kepribadian introvert. 

1. Cenderung menyimpan perasaan sendiri

Dibanding menyampaikannya kepada orang lain, anak introvert lebih senang menyimpan isi hati sendiri atau berbicara kepada dirinya sendiri. 

Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir jika sering memperhatikan si Kecil berbicara sendiri atau kepada mainan anak yang dimilikinya.

Tindakan ini biasanya ia lakukan karena ingin mengekspresikan perasaan tanpa merasa dihakimi oleh orang lain.

2. Terlihat pendiam atau menarik diri saat berada di antara banyak orang

Jika anak Anda termasuk dalam kategori introvert, maka bisa jadi Anda sering menemukannya sedang menyendiri ketika berada di tengah banyak orang.

Apalagi bila orang-orang tersebut bukanlah sosok yang ia kenal baik.

Anak introvert sering kali merasa lelah jika harus berinteraksi dengan orang baru. Ia juga merasa tidak perlu memiliki teman yang terlalu banyak atau cukup dengan beberapa teman saja.

3. Sering rewel saat berada di pesta atau tempat asing

Jika Anda mendapati si Kecil rewel di tempat umum, pesta, atau tempat asing tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ia adalah anak yang introvert.

Anak yang introvert butuh waktu untuk menyendiri, di mana ia bisa mencerna pengalaman dan perasaan yang baru dialaminya. 

Oleh karena itu, ia akan merasa lebih tidak nyaman dan menjadi rewel bila harus berinteraksi dengan banyak orang baru. 

4. Anak introvert adalah pengamat yang baik

Daripada berinteraksi dengan orang lain, anak ini biasanya lebih memilih untuk diam dan memperhatikan orang lain.

Dalam diam, ia akan mempelajari situasi dan karakter orang-orang di sekelilingnya.

Inilah yang membuat ia menjadi sosok yang selalu waspada dan memikirkan segala sesuatu sebelum bertindak.

5. Tidak menyukai kontak mata

Anak introvert cenderung menghindari kontak mata, terutama dengan orang yang belum ia kenal. Inilah yang menjadikannya terkesan sebagai anak yang pemalu.

Padahal sebenarnya ia sedang mencoba melindungi dirinya sendiri dan tidak ingin merasa terintimidasi dengan keberadaan orang lain. 

6. Memiliki kelompok pertemanan yang lebih kecil 

Anak yang introvert memang biasanya lebih memilih memiliki kelompok pertemanan yang lebih kecil. 

Ketika memiliki kelompok pertemanan yang lebih kecil, ia cenderung merasa lebih nyaman dan dapat membentuk hubungan yang lebih kuat dengan teman-temannya.

Ia juga dapat merasa lebih mudah untuk berbagi minat, ide, dan perasaan dengan kelompok kecil ini, karena suasana yang lebih intim dan terasa lebih aman bagi mereka.

7. Lebih ekspresif saat berada di lingkungan yang nyaman 

Ketika berada di lingkungan yang ia anggap aman dan akrab, anak introvert dapat merasa lebih santai dan lebih mungkin untuk mengekspresikan dirinya dengan lebih bebas.

Ini karena lingkungan yang nyaman bagi anak introvert biasanya adalah tempat di mana ia merasa diterima, dimengerti, dan tidak dikejar untuk berinteraksi secara sosial secara terus-menerus.

Dalam lingkungan seperti itu, ia merasa lebih bebas untuk menunjukkan sisi-sisinya yang mungkin tidak terlihat ketika cemas atau tidak nyaman.

8. Menyukai waktu untuk sendirian 

Waktu yang dihabiskan sendirian memberikan ia kesempatan untuk merasa tenang, memproses pikiran dan perasaannya, dan menikmati aktivitas yang ia nikmati tanpa gangguan sosial.

Ini penting bagi anak introvert karena ia mendapatkan energi dari refleksi pribadi dan kegiatan yang lebih tenang. 

Waktu sendirian juga memberikan kesempatan bagi anak untuk mengejar minat pribadinya, menjelajahi kreativitas, dan menemukan kedalaman dalam pemikirannya sendiri. 

9. Mudah terganggu saat terlalu banyak stimulasi 

Stimulasi berlebihan, seperti kebisingan, cahaya yang terang, atau interaksi sosial yang intens, dapat menguras energi anak introvert dengan cepat dan membuat si Kecil merasa stres dan lelah.

Hal ini karena ia sering merespons lebih sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya, sehingga lebih rentan terhadap gangguan saat terlalu banyak stimulasi yang hadir sekaligus. 

10. Memiliki kesadaran diri yang tinggi 

Anak introvert sering kali memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi. Ia cenderung lebih sensitif terhadap pikiran, perasaan, dan persepsinya sendiri serta orang di sekitarnya.

Hal ini bisa terjadi karena ia cenderung menghabiskan banyak waktu untuk refleksi pribadi dan pemikiran mendalam.

Bagaimana cara menghadapi anak introvert?

peran orangtua body image

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi atau mengatasi anak dengan kepribadian introvert. Berikut di antaranya.

1. Pahami apa sebenarnya introvert itu

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengerti betul apa itu introvert. Dengan begini, Anda mengetahui kemungkinan yang dapat terjadi serta memperkirakan tantangan yang akan muncul pada kemudian hari. 

Misalnya ketika ia memilih untuk mengurung diri di kamar dan menolak untuk menyampaikan apa yang ia rasakan, sebaiknya jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. 

Sebab, belum tentu ia memiliki masalah, bisa saja ia hanya butuh waktu sendiri untuk mencerna kejadian-kejadian baru yang dialaminya.

2. Maklumi jika anak tidak memiliki banyak teman

Mungkin Anda mendapati si Kecil hanya memiliki satu atau dua teman dekat. Sebaiknya Anda tidak khawatir terhadap hal ini. Pasalnya ini termasuk salah satu ciri anak introvert.

Si Kecil yang introvert akan lebih nyaman dengan lingkaran pertemanan yang kecil, bukan berada di grup yang penuh dengan orang.

Jumlah teman yang sedikit belum tentu menandakan si Kecil mengalami masalah dalam kemampuan bersosialisasi.

3. Jangan paksa anak Anda untuk berubah

Sering disalahartikan sebagai pemalu dan penyendiri, anak introversion terkadang dianggap sebagai  anak yang bermasalah. Padahal ia hanya memiliki karakter yang berbeda.

Jika si Kecil memilih untuk menyendiri di kamar atau berbicara sendiri dengan mainannya, biarkan ia melakukan hal tersebut karena itulah yang membuatnya nyaman.

Sebaiknya Anda tidak memaksa anak untuk bersosialisasi terutama jika berada di lingkungan baru karena masih ada kecanggungan sosial

4. Libatkan dalam kegiatan yang tidak memerlukan banyak orang

Anda perlu berhati-hati saat memilih kegiatan ekstra untuk si Kecl yang introvert. Memaksanya mengikuti berbagai kegiatan kelompok bisa jadi pedang bermata dua. 

Misalnya saat Anda mengikutsertakannya di klub sepakbola. Kondisi ramai dan teriakan anak-anak lain dapat menyulitkannya untuk berkonsentrasi sehingga menampilkan performa yang buruk.

Hal ini berisiko membuatnya putus asa dan kehilangan kepercayaan diri. Sebagai cara mengatasi anak yang introvert, berikan ia kegiatan yang tidak memerlukan interaksi dengan terlalu banyak orang, seperti melukis, bermain puzzle, atau kerajinan tangan. 

Kesimpulan

  • Anak dengan kepribadian introvert cenderung fokus pada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar.
  • Biasanya, anak dengan kepribadian ini cenderung terlihat pendiam di antara banyak orang, memiliki lingkup pertemanan yang kecil, menyukai untuk sendirian, serta lebih ekspresif saat berada di lingkungan yang nyaman.
  • Untuk mengatasi kondisi ini dan mendukung perkembangan anak, pahami dan terima karakteristiknya serta jangan memaksakan ia untuk bersosialisai dengan banyak orang yang bisa membuatnya tak nyaman.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Shyness. (n.d.). Retrieved 28 March 2024, from https://www.apa.org/topics/shyness 

Cabello, R., & Fernandez-Berrocal, P. (2015). Under which conditions can introverts achieve happiness? Mediation and moderation effects of the quality of social relationships and emotion regulation ability on happiness. PeerJ, 3, e1300. Retrieved 28 March 2024, from  https://doi.org/10.7717/peerj.1300 

Child and Adolescent Mental Health. (n.d.). Retrieved 28 March 2024, from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/child-and-adolescent-mental-health 

Introverted Children 101. (n.d.). Retrieved 28 March 2024, from https://centerforparentingeducation.org/library-of-articles/child-development/introverted-children-101/ 

Admin. (2018). Is Your Child an Introvert? Retrieved 28 March 2024, from https://www.thechildrenstrust.org/content/your-child-introvert 

Evans, A. (2021). How to Nurture Your Child As An Introvert or Extrovert. Retrieved 28 March 2024, from https://www.childsavers.org/introvert-extrovert-child/ 

By, Guy-Evans, O., on, U., & 29, J. (2024). Introvert vs. Extrovert Personality: What’s The Difference? Retrieved 28 March 2024, from https://www.simplypsychology.org/introvert-extrovert.html 

Versi Terbaru

19/04/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Jangan Abaikan, Ini 7 Tanda Anak Kurang Kasih Sayang Orangtua

Ini Pentingnya Pendidikan Karakter untuk Membentuk Kepribadian Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 19/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan