Vitamin untuk anak sama pentingnya dengan vitamin untuk orang dewasa. Sebagai salah satu jenis vitamin yang penting untuk anak, vitamin K diketahui memiliki berbagai manfaat yang baik untuk tubuh. Inilah kenapa orangtua perlu memenuhi kebutuhan vitamin K untuk anak sesuai dengan usianya.
Manfaat vitamin K untuk anak
Vitamin K memiliki beberapa manfaat penting bagi anak-anak, terutama dalam mendukung kesehatan tubuh mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utama vitamin K untuk anak-anak.
1. Mencegah pembekuan darah
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ini membantu mencegah perdarahan berlebihan jika terjadi luka atau cedera.
Anak-anak yang kekurangan vitamin K mungkin mengalami masalah dalam pembekuan darah yang bisa menyebabkan perdarahan yang sulit berhenti.
2. Menjaga kesehatan tulang
Vitamin K membantu dalam pengaturan metabolisme kalsium, yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.
Ini sangat penting selama masa tumbuh kembang anak untuk mendukung perkembangan tulang yang sehat.
3. Mendukung kesehatan jantung
Vitamin K juga berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dengan mencegah penumpukan kalsium di dinding arteri.
Ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung anak di masa depan.
4. Mendukung sistem imun
Beberapa penelitian, salah satunya dalam Journal of Inflammation Research, menunjukkan bahwa vitamin K berpotensi berperan dalam mendukung sistem imun, meskipun ini masih perlu penelitian lebih lanjut.
Walaupun perannya dalam melawan infeksi masih belum dipastikan, fungsi vitamin K dalam menjaga kesehatan organ dan sistem tubuh (seperti tulang dan darah) membantu mengurangi risiko infeksi yang lebih parah.
Kebutuhan vitamin K untuk anak
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 dari Kementerian Kesehatan, kebutuhan vitamin K dalam mikrogram (mcg) untuk anak hingga remaja bervariasi tergantung pada usia.
Berikut adalah rincian dosis vitamin K harian yang disarankan untuk anak.
- Bayi 0—5 bulan: 5 mcg/hari.
- Bayi 6—11 bulan: 10 mcg/hari.
- Balita 1—3 tahun: 15 mcg/hari.
- Anak-anak 4—6 tahun: 20 mcg/hari.
- Anak-anak 7—9 tahun: 25 mcg/hari.
- Anak-anak 10—12 tahun (laki-laki): 35 mcg/hari.
- Anak-anak 10—12 tahun (perempuan): 35 mcg/hari.
- Remaja 13—15 tahun (laki-laki): 45 mcg/hari.
- Remaja 13—15 tahun (perempuan): 45 mcg/hari.
- Remaja 16—18 tahun (laki-laki): 55 mcg/hari.
- Remaja 16—18 tahun (perempuan): 55 mcg/hari.
Ini adalah dosis harian vitamin K yang disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sekaligus mendukung fungsi tubuh, terutama dalam proses pembekuan darah dan kesehatan tulang.
Sumber vitamin K yang baik untuk anak
Vitamin K terdiri dari dua bentuk utama, yaitu vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin K2 (menaquinone). Keduanya memiliki peran penting dalam kesehatan, tetapi sumbernya berbeda.
Berikut adalah sumber vitamin K untuk anak berdasarkan jenisnya.
1. Vitamin K1 (phylloquinone)
Vitamin K1 adalah bentuk vitamin K yang paling umum dan terutama ditemukan dalam sumber nabati, terutama sayuran berdaun hijau.
Berikut beberapa pilihan sumber vitamin K1.
- Sayuran berdaun hijau: Bayam, kale, brokoli, kangkung, selada, sawi hijau.
- Sayuran tanaman silangan: Kubis, kembang kol, kubis brussel.
- Herbal segar: Peterseli, daun kemangi.
- Minyak nabati: Minyak kedelai, minyak kanola, minyak zaitun.
- Buah-buahan: Alpukat, kiwi, anggur, blueberry.
Vitamin K1 berperan penting dalam pembekuan darah dan banyak ditemukan dalam makanan yang kaya klorofil.
2. Vitamin K2 (menaquinone)
Vitamin K2 lebih jarang ditemui dalam makanan dibandingkan K1, tetapi sangat penting untuk kesehatan tulang dan jantung.
Vitamin ini ditemukan dalam makanan hewani dan hasil fermentasi. Berikut adalah beberapa sumber vitamin K2 untuk anak.
- Produk fermentasi: Natto (kedelai fermentasi), tempe, kimchi.
- Keju: Beberapa jenis keju yang difermentasi seperti gouda dan edam.
- Daging: Hati sapi, ayam, dan daging dari hewan yang diberi makan rumput.
- Telur: Kuning telur, terutama dari ayam yang diberi makan rumput atau bebas kandang.
- Produk susu: Yoghurt dan mentega dari susu yang dihasilkan oleh hewan yang diberi makan rumput.
3. Injeksi vitamin K
Pemberian vitamin K untuk bayi yang baru lahir biasanya dilakukan secara injeksi atau suntik untuk mencegah kekurangan yang dapat menyebabkan masalah pembekuan darah yang disebut dengan vitamin K deficiency bleeding (VKDB).
Pasalnya, tubuh bayi memiliki sangat sedikit vitamin K ketika lahir. Ini karena vitamin K dalam tubuh ibu tidak bisa menembus plasenta untuk bisa masuk ke dalam tubuh bayi.
Saat masih di dalam kandungan, usus bayi juga belum memiliki bakteri yang bisa menghasilkan vitamin K secara alami.
Maka dari itu, seperti yang dilansir dari Better Health, sudah lebih dari 20 tahun, bayi baru lahir kini perlu diberikan injeksi vitamin K setelah persalinan.
Meski dapat diberikan sebagai obat minum (oral), vitamin K diketahui lebih efektif jika diberikan sebagai obat suntik.
Vitamin K1 lebih banyak terlibat dalam pembekuan darah, sedangkan vitamin K2 berperan dalam penyerapan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang.
Menggabungkan kedua jenis vitamin K dalam pola makan anak dapat memberikan manfaat yang lebih luas untuk pertumbuhan dan kesehatannya.
Kesimpulan
- Vitamin K termasuk jenis vitamin yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh anak, di antaranya mencegah pembekuan darah, menjaga kesehatan tulang, mendukung kesehatan jantung, dan mendukung sistem imun.
- Untuk mendapatkan manfaat tersebut, asupan vitamin K harian anak perlu dipenuhi sesuai dengan kebutuhan di setiap usianya.
- Berdasarkan jenisnya, ada makanan yang bisa menjadi sumber vitamin K untuk anak, mulai dari sayuran, buah-buahan, susu, dan daging. Namun, untuk bayi baru lahir, vitamin K bisa diperoleh melalui injeksi.
[embed-health-tool-vaccination-tool]