backup og meta

4 Tips Cerdas Mendidik Anak Supaya Mandiri dan Berani Sejak Kecil

4 Tips Cerdas Mendidik Anak Supaya Mandiri dan Berani Sejak Kecil

Anda mungkin sering kesal saat melihat si kecil yang enggan berkenalan dengan teman sebayanya tanpa didampingi oleh orang terdekat, atau anak tidak mau meminta maaf setelah tanpa sengaja melukai saudara kandungnya saat bermain bersama. Sebenarnya, masih banyak lagi contoh nyata lainnya yang kerap membuat Anda menggelengkan kepala saking gemasnya. Alasannya ternyata sederhana, yaitu karena anak tidak siap ketika harus berhadapan dengan kondisi yang tidak disukainya sehingga membuat mentalnya ciut.

Padahal, mandiri dan berani adalah dua poin karakteristik yang idealnya harus dimiliki setiap orang. Tak terkecuali pada anak-anak. Lantas, bagaimana cara mendidik anak agar mandiri?

Begini cara mendidik anak agar mandiri dan berani

Belum terlambat, kok, untuk mulai menanamkan keberanian dalam diri anak. Salah satunya dengan mendidik anak agar mandiri sehingga membuatnya merasa lebih percaya diri untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Berikut cara yang bisa dilakukan:

1. “Perkenalkan’ anak dengan dunia luar

susu untuk anak yang aktif

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa kebiasaan dan kepribadian seseorang mulai terbentuk sedari kecil. Nah, jangan sampai rasa takut dan tidak berani ini terus menyelimuti diri anak sampai ia dewasa kelak.

Bila salah satu permasalahan yang sering dihadapi anak adalah selalu malu, takut, bahkan menolak berbaur dengan orang-orang di sekitarnya, coba lebih sering membawanya untuk bertemu dengan banyak orang. Awalnya anak mungkin akan merasa sedikit risi dan tidak nyaman.

Maka itu, bawalah anak bertemu orang lain dalam lingkup yang kecil dulu baru kemudian bertambah banyak secara bertahap. Anda bisa mulai dari mengajaknya bermain di taman sore hari, di mana banyak terdapat anak-anak seusianya.

Secara tidak langsung, cara ini akan membantu anak agar tidak “kaget’ ketika dihadapkan dengan hal-hal baru yang mungkin belum pernah mereka temui sebelumnya.

2. Biarkan anak menentukan pilihannya sendiri

agar anak mau mendengarkan orang tua

Keputusan untuk melakukan sesuatu umumnya berasal dari dalam diri seseorang. Seorang anak yang mandiri biasanya tidak terlalu bergantung pada orang lain.

Sebagai orangtua, sebenarnya Anda tidak bisa terlalu memaksakan anak untuk mengambil pilihan tertentu. Jika Anda tetap melakukannya, yang ada si kecil malah merasa kurang nyaman atau bahkan tidak ikhlas dalam menjalani kewajibannya.

Ambil contoh ketika si kecil mengatakan “Aku nggak mau masuk les hari ini kalau temanku nggak masuk’. Itu tandanya ia belum mampu menghadapi kewajibannya tanpa bantuan orang lain. Ingat, jangan keburu naik darah dulu!

Sebagai gantinya, Anda bisa mendorong dan memberi masukkan mengenai keputusan yang akan dipilihnya sebagai cara mendidik anak agar mandiri dan tidak takut menentukan pilihannya sendiri. Beri penjelasan dari sisi positif dan negatif kalau ia melakukan hal tersebut.

3. Jadilah “pelindung’ untuk anak

Beberapa anak tampaknya mudah saja melakukan sesuatu maupun mencoba hal-hal baru dengan berbekal semangat yang membara. Namun berbanding terbalik dengan sebagian anak-anak lainnya yang lebih memilih untuk mundur karena merasa ragu, malu, dan takut gagal mencoba hal baru.

Dalam kasus ini, tahan emosi Anda untuk membentak anak karena ketidakberaniannya. Sebenarnya lumrah kalau anak merasa tidak yakin saat melakukan hal yang masih asing menurutnya. Misalnya saat berkenalan dengan orang baru, berkenalan dengan air saat berenang untuk pertama kalinya, atau sekadar mencoba bermain papan seluncur.

Tugas Anda di sini adalah sebagai tempat berlindung anak dan membuatnya nyaman. Sebaiknya temani anak sampai keberaniannya terkumpul untuk melakukan kegiatan tersebut.

Sembari menenangkannya, beri dukungan pada anak dengan mengatakan “Tuh lihat seru, kan? Kamu beneran nggak mau coba? Ayah temani, ya?’, atau lontarkan kalimat lain yang sekiranya dapat membangkitkan semangat anak.

4. Hargai setiap usahanya

rasa tanggung jawab pada anak

Setelah si kecil berhasil menumbuhkan sikap keberanian dan kemandiriannya sedikit demi sedikit, pastikan Anda dan keluarga senantiasa memberikannya pujian. Bahkan ketika gagal pun, jangan lantas menurunkan minatnya untuk berkembang.

Tunjukkan dan ungkapkan betapa bahaginya Anda atas usaha yang telah dilakukan si kecil. Meski tampak sepele, tapi memberikan apresiasi atas semua usaha anak dapat semakin membangkitkan semangat anak untuk terus maju dan mau mengembangkan sikap berani dan mandirinya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

15 Ways to Raise a Brave Child. https://www.romper.com/p/15-ways-to-raise-a-brave-child-9736 Diakses pada 16 November 2018.

A Psychologist Says Parents Should Do These 18 Things to Raise a More Confident Child. https://www.independent.co.uk/life-style/health-and-families/psychologist-says-parents-should-18-things-raise-more-confident-child-a7453631.html Diakses pada 16 November 2018.

Brace New Child: 8 Smart Ways to Teach Independence, Self-Confidence, and Resilience. https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/social/ways-to-teach-independence-self-confidence/ Diakses pada 16 November 2018.

Versi Terbaru

19/08/2020

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: nosiani


Artikel Terkait

5 Perubahan pada Pasutri setelah Punya Anak

Kapan Ortu Mesti Melatih Anak Makan Pakai Sendok dan Garpu?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 19/08/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan