backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

10 Cara Melatih Mental Anak agar Jadi Pribadi yang Kuat

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/11/2023

    10 Cara Melatih Mental Anak agar Jadi Pribadi yang Kuat

    Bukan hanya fisik, kemampuan dan kesehatan mental anak juga tidak kalah pentingnya untuk tumbuh kembangnya. Dengan mental yang sehat dan kuat, anak akan mampu belajar dan berkembang dengan lebih baik. Untuk membantu anak memiliki kondisi mental yang kuat, Anda bisa mencoba melatih mental anak sejak dini. 

    Cara melatih mental anak agar kuat

    Mental anak yang kuat mengacu pada kemampuannya untuk menghadapi dan mengatasi berbagai tantangan, tekanan, dan stres dengan cara yang positif dan produktif.

    Ini adalah aspek penting dalam perkembangan anak yang membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

    Anak dengan mental yang kuat memiliki beberapa ciri-ciri yang mencerminkan ketahanan emosional dan kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi.

    Berikut adalah beberapa ciri yang dimiliki anak dengan mental kuat.

    • Mampu mengatasi tantangan.
    • Memiliki sifat optimis.
    • Mampu mengatur emosi.
    • Memiliki sifat mandiri.
    • Mempunyai ketahanan terhadap kegagalan.
    • Memiliki empati yang tinggi.
    • Memiliki keterampilan sosial.
    • Mempunyai daya tahan fisik dan kesehatan yang baik.
    • Memiliki kemampuan menyusun rencana.
    • Percaya diri.
    • Memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan.
    • Memiliki kemampuan bertahan dalam tekanan.

    Agar anak memiliki ciri-ciri di atas, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu Anda melatih mental anak.

    1. Berikan dukungan emosional

    menakut-nakuti anak

    Dengarkan anak Anda dengan penuh perhatian saat anak berbicara tentang perasaan yang sedang dialami.

    Melansir Caring for Kids, Anda harus bisa memberikan dukungan tanpa menghakimi atau mengkritik. Jangan pula meremehkan perasaan anak, meski itu terdengar sepele bagi Anda.

    Sebaliknya, selalu utarakan rasa cinta Anda kepada anak. Misalnya dengan melakukan kontak mata, memberikan pelukan, atau tersenyum kepada anak.

    Anda juga bisa memberikan pujian dan perhatian pada anak saat berperilaku baik, dibandingkan dengan kemarahan saat anak berbuat salah.

    Dengan rasa cinta yang cukup dari keluarga, anak bisa merasa lebih aman karena telah dicintai dan diterima oleh orang-orang di sekitarnya.

    2. Ajarkan keterampilan mengatasi stres

    Bantu anak mengetahui sumber stres dan cari cara yang tepat untuk meredakan stres tersebut.

    Salah satu cara yang bisa dilakukan, yaitu mengajak anak Anda melakukan hobi atau aktivitas yang ia sukai.

    Sebagai contoh, jika anak Anda suka berenang, Anda bisa berenang bersama anak sambil bermain.

    Saat Anda ikut berpartisipasi dalam kegiatan anak, ia umumnya akan merasa lebih percaya diri serta memiliki harga diri yang lebih tinggi.

    Anda juga bisa ajarkan teknik pernapasan dalam (breathing exercises) untuk membantu mengendalikan emosi dan stres pada anak.

    3. Tingkatkan kemandirian

    Saat melatih mental anak, ajarkan ia untuk bisa mandiri dalam mengambil inisiatif dan membuat keputusan.

    Biarkan anak mencoba mengatasi sendiri masalah yang sedang dihadapi agar ia bisa belajar dari pengalaman dan terbentuk mental yang kuat.

    Meski demikian, Anda tetap bisa membantu dan membimbing anak untuk bisa menentukan apa yang benar dan salah saat mengatasi masalah tersebut.

    4. Ajarkan untuk disiplin

    Anak Anda akan memiliki mental yang lebih kuat dan sehat jika anak disiplin pada dirinya sendiri.

    Maka dari itu, penting bagi anak untuk belajar rasa tanggung jawab sejak dini serta memahami bahwa setiap hal yang ia lakukan memiliki konsekuensi atau dampak tertentu.

    Anda bisa mulai dengan memberikan tugas yang sesuai usia anak. Misalnya dengan meminta anak merapikan mainannya atau mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah.

    Namun, jangan memberikan terlalu banyak tugas hingga menyebabkan anak merasa tertekan. Jangan pula mengomeli, mengancam, atau menyogok anak agar mau melakukan tugas tersebut.

    Sebaliknya, Anda bisa memberikan pengertian kepada anak kenapa ia harus disiplin dan konsekuensi apa yang mungkin ia terima jika tidak melakukan tugasnya.

    Sebagai contoh, Anda bisa menjelaskan dengan baik kepada anak bahwa jika ia tidak mau mengerjakan PR, maka ia akan mendapat nilai yang buruk di sekolah.

    5. Ajarkan untuk menerima kesalahan dan kegagalan

    Ajarkan anak Anda tentang pentingnya ketahanan mental dalam menghadapi kesalahan atau kegagalan.

    Untuk melatih mental anak, bantu ia melihat kesalahan dan kegagalan sebagai peluang untuk belajar.

    Jika anak berbuat salah, jelaskan bahwa apa yang ia lakukan merupakan hal yang salah atau buruk, bukan langsung menyalahkan anak, seperti “kamu anak yang nakal” atau “kamu bukan anak yang cerdas.”

    Sementara saat anak mengalami kegagalan, yakinkan ia bahwa itu merupakan hal yang wajar.

    Dengan begitu, anak pun akan memiliki keyakinan pada dirinya sendiri dan tidak takut untuk mencoba kembali pada kemudian hari.

    Selain itu, Anda juga bisa memberikan nasihat yang membangun. Sampaikan pula nasihat tersebut secara perlahan dan dengan kata-kata yang baik.

    6. Ajak anak berinteraksi sosial

    kartu identitas anak

    Saat melatih mental anak, dorong ia untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-temannya.

    Contohnya, Anda bisa mengajak anak untuk ikut program atau komunitas tertentu di sekitar rumah, sekolah, atau tempat lainnya, di mana ia bisa berkumpul dan bermain dengan teman-teman seusianya.

    Dengan bermain bersama teman, anak dapat membangun kemampuan sosial dan empati yang bisa membentuk mental yang kuat.

    Anak juga bisa belajar untuk lebih memahami dirinya sendiri, sehingga ia dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ia miliki.

    7. Pastikan kesehatan fisik yang baik

    Aktivitas fisik yang teratur juga penting untuk kesehatan mental. Untuk menjaga kondisi fisiknya, Anda bisa ajarkan anak untuk menerapkan kebiasaan sehat setiap hari.

    Berikut ini adalah beberapa kebiasaan sehat yang bisa dilakukan oleh anak.

    8. Jadikan pendidikan sebagai prioritas

    Dukung pendidikan anak dengan membantunya dalam belajar dan mengatasi kesulitan belajar.

    Anda bisa tanyakan langsung kepada anak apa saja kesulitan yang mungkin ia hadapi selama belajar.

    Selain itu, dorong minat dan bakat anak. Setiap anak memiliki minat dan bakat masing-masing yang bisa menjadi cita-citanya.

    Untuk itu, Anda juga bisa membantu anak mencapai cita-citanya dengan mengetahui dan mengembangkan minat dan bakat yang anak miliki.

    Misalnya dengan melakukan berbagai kegiatan bersama dan menanyakan kepada anak kegiatan apa yang paling ia sukai.

    9. Hindari membandingkan dengan orang lain

    Agar si Kecil memiliki mental yang kuat, jangan membandingkan anak dengan orang lain saat Anda menerapkan cara melatih mentalnya.

    Pasalnya, hal ini justru dapat merusak kepercayaan diri anak.

    Anak mungkin akan merasa tidak berharga atau tertinggal jauh dari orang lain, sehingga timbul rasa ragu terhadap kemampuannya.

    Ini termasuk membandingkan anak dengan diri Anda sendiri di usia yang sama.

    Sebaliknya, tetap fokuskan pembicaraan pada diri anak dan pencapaian atau masalah yang sedang ia alami.

    10. Jadi contoh yang baik

    Ingatlah bahwa anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa, terlebih Anda sebagai orangtuanya.

    Untuk itu, Anda harus bisa menjadi contoh yang baik dalam menangani stres dan masalah agar mampu melatih mental anak.

    Sebagai contoh, jika mengalami kesulitan saat melakukan sesuatu, Anda bisa meyakinkan anak bahwa Anda pasti bisa melakukannya jika terus mencoba.

    Misalnya, “masak resep kue yang itu cukup sulit, tapi Ibu yakin Ibu pasti bisa jika mau mencoba. Bantu Ibu, ya, Nak?”

    Itu adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih mental anak agar kuat, sehingga anak mampu menghadapi segala masalah dan tantangan dengan baik.

    Jika Anda merasa anak Anda mengalami kesulitan yang serius dalam hal kesehatan mental, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog anak.

    Penting untuk diketahui

    Melatih mental anak memang memerlukan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Terlebih, setiap anak unik. Jadi, penting bagi Anda untuk memahami kebutuhan dan karakteristik masing-masing anak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan