Awali dengan mengajarkan anak nama-nama bagian tubuh, termasuk alat kelaminnya.
Ini bertujuan agar anak dapat menjelaskan secara lebih baik jika ia mengalami sesuatu pada bagian tubuh tersebut, seperti luka, cedera, atau pelecehan.
Pada usia ini, anak mungkin mulai mencoba memegangi alat kelaminnya sendiri. Jika anak melakukan hak tersebut, biarkan saja dan jangan dicegah.
Sebaliknya, bimbing anak dengan mengenalkan fungsi dari alat kelaminnya. Anak sebaiknya juga sudah mulai diajarkan bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin.
Bila perlu, beritahukan pada anak siapa saja yang boleh menyentuh bagian tertentu tubuhnya.
Usia 2-4 tahun
Jika anak sudah mulai tertarik dengan fungsi alat kelaminnya, Anda bisa jelaskan secara singkat bagaimana seorang bayi lahir dari seorang ibu.
Agar lebih mudah dimengerti, Anda mungkin bisa menceritakan kepada anak bagaimana ia dilahirkan.
Selain itu, mulai ajarkan anak untuk tidak telanjang di depan banyak orang. Beri penjelasan kepada anak bahwa ada juga bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain.
Usia 5-8 tahun
Pada usia ini, anak seharusnya sudah lebih paham tentang perbedaan dari masing-masing gender, baik secara sifat maupun fisik.
Oleh karena itu, Anda bisa mulai mengajarkan anak tentang apa saja perubahan yang mungkin dialami oleh masing-masing jenis kelamin setelah memasuki masa pubertas.
Dengan begitu, anak mengerti apa yang perlu ia lakukan saat mengalami perubahan tersebut, seperti cara membersihkan alat kelamin dengan baik setelah menstruasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar