Susu sapi merupakan salah satu sumber gizi penting untuk kesehatan anak. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memperbolehkan anak minum susu sapi.
Kapan anak boleh minum susu sapi?
Sebenarnya, anak boleh minum susu sapi sejak baru lahir jika dalam kondisi darurat atau atas dasar indikasi medis.
Meski begitu, Center for Disease Control and Prevention menyarankan sebaiknya Anda mengenalkan susu sapi pada anak pada usia di atas 12 bulan.
Pasalnya, pada bayi usia di bawah satu tahun, terutama sebelum 6 bulan, ASI memang menjadi makanan terbaik bagi tumbuh kembang bayi.
Selain karena kandungan gizinya, ASI merupakan satu-satunya makanan yang bisa dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan bayi yang belum optimal.
Itulah mengapa bayi tidak dianjurkan untuk makan apa pun selain ASI sebelum usianya mencapai 6 bulan, sekalipun itu susu sapi.
Susu sapi mengandung konsentrasi protein dan mineral yang cukup tinggi.
Bila memberikan susu sapi pada bayi sembarangan, tanpa indikasi medis, kandungan susu dapat membebani kerja ginjal bayi yang masih dalam perkembangan.
Susu sapi biasanya mulai sering dikonsumsi anak sejak usia 2 tahun ke atas, sebagai makanan selingan atau penambah asupan, setelah anak tidak lagi minum ASI.
Cara mengenalkan minum susu sapi pada anak
Jika si kecil berusia di bawah 5 tahun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah anak perlu minum susu sapi.
Berikut ini beberapa cara mengenalkan susu sapi pada anak yang bisa Anda coba.
1. Perkenalkan secara perlahan
Beberapa bayi mungkin mengalami gangguan pencernaan saat beralih ke susu balita.
Perut kecil mereka membutuhkan waktu untuk terbiasa dengan kandungan dalam susu sapi yang berbeda dari ASI.
Saat anak minum susu sapi, mereka mungkin akan mengalami sembelit atau menunjukkan gejala alergi susu sapi, terutama jika diberikan langsung dalam jumlah banyak.
Pasalnya, kandungan protein pada susu sapi tidak mudah dicerna dalam usus sebagaimana ASI.
Untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan tersebut, mulai dengan porsi yang lebih kecil di awal.
Kemudian, Anda bisa meningkatkannya pelan-pelan hingga batas yang dianjurkan saat anak mulai terlihat nyaman minum susu.
2. Hindari memberi susu mendekati jadwal makan utama
Bagi anak usia 1 tahun ke atas, susu sapi bukanlah makanan utama.
Oleh karena itu, menawarkan anak minum susu saat jadwal makan camilan mungkin bisa membantunya menerima dengan lebih mudah.
Hindari memberi anak susu sapi ini mendekati waktu makan, sebelum maupun sesudahnya. Pasalnya, ini dapat mengganggu jadwal makan utama rutin anak.
Selain di waktu makan camilan, Anda bisa membuat waktu rutin khusus minum susu sapi, misalnya sebelum tidur.
Dengan begitu, anak akan lebih mudah untuk terbiasa setiap harinya.
3. Gunakan peralatan minum yang lucu
Selain memperkenalkan secara perlahan, Anda dapat menggunakan peralatan minum yang lucu seperti gelas dengan gambar karakter yang anak sukai.
Pasalnya, tidak semua anak akan dengan mudah menerima makanan atau minuman yang sebelumnya tidak pernah mereka konsumsi seperti susu sapi.
Hindari memaksa anak atau membohonginya agar mau minum susu tersebut karena dapat membuat anak tertekan.
Anda juga dapat menanyakan preferensi anak saat minum susu, misalnya ingin minum dengan gelas tertentu maupun minum susu hangat atau dingin.