- Nasi
- Mi
- Bihun
- Jagung
- Kentang
- Singkong
- Ubi
- Makanan bertepung
Sesuaikan dengan kesukaan si kecil agar ia belajar untuk mengenal jenis makanan dengan berbagai sajian.
Protein
Kandungan di dalam makanan ini berperan sebagai zat pembangun untuk membantu berat dan tinggi badan balita. Protein dibagi menjadi dua jenis, hewani dan nabati yang bisa dimasukkan ke dalam menu makan balita yang sesuai jadwal.
Beruntung, banyak pilihan sumber makanan yang mengandung protein nabati dan hewani. Beberapa jenis protein yang bisa dijadikan bahan dalam resep makanan anak yaitu:
- Ikan
- Telur
- Tempe
- Ayam
- Daging sapi
- Susu
- Keju
- Tahu
- Tempe
Kreasikan menu makanan sesuai dengan lidah si kecil.
Sayur dan buah
Kedua jenis makanan ini berperan sebagai zat pengatur. Anda bisa memilih sayur dan buah yang berwarna hijau atau kuning agar kebutuhan gizi si kecil tetap seimbang, misalnya, kangkung, bayam, wortel, brokoli.
Jangan lupa minum cukup air agar kebutuhan cairan harian si kecil bisa terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, proses metabolisme tubuh dan fungsi organ tidak terhambat.
Aturan pembuatan jadwal makan balita

Rentang usia 2-3 tahun, anak sedang senang mengeksplorasi banyak hal, termasuk kebiasaan makan. Mulai dari alat makan, menu, sampai rasa makanan yang ingin disesuaikan dengan selera si kecil.
Berikut aturan pembuatan jadwal makan sesuai gizi balita berdasarkan buku Penuntun Diet Anak yang diterbitkan Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
Jadwal
Untuk jadwal makan, sebaiknya Ibu membuat aturan sebagai berikut:
- Waktu makan teratur
- Waktu makan tidak lebih dari 30 menit
- Tidak memberikan makanan lain selain air di antara jadwal makan
Anda bisa sesuaikan dengan jadwal di atas
Lingkungan
Faktor lingkungan saat makan penting untuk diperhatikan, seperti:
- Tanpa paksaan
- Bersih
- Tidak sambil menonton TV dan bermain
- Tidak menjadikan makanan sebagai hadiah
Tidak hanya jenis makanan balita, faktor di atas juga penting untuk diperhatikan.
Tata cara
Untuk tata cara makan, berikut rekomendasi yang perlu dilakukan:
- Porsi makan kecil atau jumlahnya sedikit.
- Dimulai dari tekstur padat, baru kemudian yang cair.
- Memotivasi untuk menghabiskan makanan (tanpa memaksa).
- Angkat makanan ketika anak mulai bermain atau membuang makanan.
- Bersihkan mulut anak ketika sudah selesai makan, tidak selama proses makan.
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut aturan pemberian makan balita agar lebih fokus, mengutip dari Healthy Children.
Membuat jadwal makan balita yang teratur
Buatlah jadwal makan yang teratur untuk balita Anda agar ia memahami kapan waktunya makan dan kapan bukan. Selain itu, dengan jadwal yang teratur balita akan mulai belajar mengenali rasa lapar dan kenyang.
Jadi, Anda sebagai orangtua bisa menyajikan makanan sesuai dengan waktunya dan menghindari risiko obesitas pada anak akibat makan yang tidak terjadwal.
Jangan memaksa anak akan menghabiskan makanannya
Tidak sedikit orangtua yang memaksa anaknya untuk menghabiskan makanan yang disajikan di atas piring. Kalimat “nanti nasinya nangis,” sering dijadikan tameng agar anak menghabiskan makanannya. Namun, hal ini tidak baik untuk psikologis si kecil.
Memaksa balita untuk menghabiskan makanan bisa membuatnya trauma dan tidak ingin makan di kemudian hari. Ketika jadwal makan balita tiba, sajikan makanan sesuai dengan porsi si kecil.
Kalau masih tidak habis, biarkan menjadi sisa makanan. Di fase ini, anak sudah mulai memilih ukuran porsi makan sendiri dan belajar mengenal rasa kenyang.
Mungkin ada kondisi anak bosan dengan menu yang disajikan, ini saatnya Anda mengenalkan jenis makanan baru dengan cara:
- Menyajikan makanan baru ketika anak sedang lapar.
- Mencoba makanan baru satu per satu.
- Sajikan dalam jumlah sedikit.
- Buat beberapa jenis makanan baru agar si kecil bisa memilih.
Semakin banyak pilihan menu makanan, anak Anda bisa menyesuaikan dan mengetahui selera makan dan menu apa yang disukainya.
Hindari menonton televisi atau bermain gawai
Ketika jadwal makan sudah tiba dan anak rewel karena tak kunjung mau makan, banyak ibu mengatasinya dengan memberikan gawai atau televisi sebagai “sogokan”.
Namun, ini tidak baik untuk kesehatan karena bisa memicu obesitas dan membuat anak tidak fokus dengan menu makanannya. Batasi penggunaan televisi dan tayangan video sebanyak 1-2 jam dalam sehari.
Membiarkan anak memiliki kontrol terhadap makanannya sendiri
Bagi sebagian orangtua, mungkin merasa tidak nyaman ketika melihat si kecil memilih menu makanan anak yang akan ia makan. Pasalnya, anak mungkin cenderung memilih makanan yang tidak sehat untuk disantapnya.
Namun, orangtua tetap bertanggung jawab terhadap memilih makanan yang baik untuk balita, terutama saat jadwal makan sudah tiba.
Kids Health menjelaskan bahwa anak usia 4 tahun seharusnya tidak lagi diberikan makanan secara sepihak, tetapi diberi pilihan oleh orangtuanya.
Tentu, Anda sebagai orangtua wajib memberikan pilihan makanan yang bergizi dan sehat. Selain itu, di usia empat tahun, anak juga sudah mengerti rasa lapar dan kenyang dengan mengatakannya.
Bila Anda tidak memberi kontrol anak terhadap makanannya sendiri, ia akan mengesampingkan sistem kenyang dan lapar ini. Ditambah, ia tidak mengikuti jadwal makan si kecil yang sudah dibuat.