Si Kecil sudah masuk usia 2 tahun dan Anda bingung dengan porsi makannya? Ada tipe ibu yang khawatir anaknya tidak mendapatkan makanan yang cukup, tetapi ada pula yang takut porsi makan anaknya terlalu banyak. Maka dari itu, penting bagi Anda memahami porsi makan anak balita usia 2 tahun agar ia mendapatkan gizi yang tepat.
Aturan porsi dan waktu makan anak usia 2 tahun
Anak balita biasanya menyukai waktu makan sesuai dengan jadwal makan keluarga. Waktu makannya pun harus teratur setiap hari.
Sebaiknya jadwal atau pola makan anak dan keluarga diatur jadi tiga kali makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam) beserta dua kali makan selingan. Berikut ketentuannya.
1. Makanan utama
Makanan utama diberikan pada pagi, siang, dan malam hari. Contohnya, sarapan pukul 07:00 pagi, makan siang pukul 12:00, dan makan malam pukul 18.30.
Jadwal makan ini sebaiknya dilakukan secara terencana dan teratur. Sebab, kebiasaan makan sejak balita akan membentuk kebiasaan makannya hingga dewasa nanti.
Selain itu, memberikan waktu makan anak setidaknya tidak lebih dari 30 menit.
2. Makanan selingan
Sama dengan makan utama, camilan juga sangat penting untuk membantu memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi yang dibutuhkan dalam sehari.
Berikut anjuran memberikan camilan untuk anak 2 tahun.
- Camilan 2 jam sebelum makan utama. Berikan camilan sehat 2 jam sebelum makanan utama. Pasalnya jika terlalu dekat, dikhawatirkan anak akan merasa kenyang sebelum makan berat berikutnya, sehingga sulit menghabiskan porsi makan yang sudah disiapkan.
- Tidak menjadikan camilan sebagai hadiah. Hindari kebiasaan memberi camilan sebagai hadiah. Camilan bukanlah hadiah atau umpan untuk membujuk anak, melainkan jadwal makanan yang memang harus dipenuhi.
- Camilan harus sesuai dengan gizi. Sesuai dengan pola gizi seimbang, makanan selingan yang dibutuhkan balita bisa berupa susu, jus buah, buah segar, dan roti. Anda juga bisa memberikan camilan sehat lainnya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Porsi makan anak usia 2 tahun yang ideal
Pada usia balita, anjuran jumlah energi yang dibutuhkan berbeda-beda pada setiap anak, mulai dari 1.125 kalori hingga 1.600 kalori.
Jika dilihat dari kebutuhan kalori terbesar, begini contoh pembagian porsi makan anak balita usia 2 tahun.
1. Makanan pokok
Anda bisa memberikan anak nasi dalam sehari sebanyak 300 gram atau sekitar 3—4 centong nasi (berarti satu centong setiap kali makan berat).
Tidak hanya nasi, Anda bisa mengganti sumber lain dari karbohidrat sesuai kebutuhannya.
Nasi 3—4 centong mengandung 525 kalori, yang setara dengan 210 gram roti atau 630 gram kentang.
Dari total makanan pokok dalam sehari ini, Anda bisa membagi-bagi jumlah ini di saat makanan utama maupun selingan.
Anda bisa membaginya, misal, makan nasi pada waktu makan pagi 80 gram, siang 100 gram, dan malam 100 gram.
Camilan sorenya bisa dengan selembar roti tawar lembar dengan margarin dan meses secukupnya.
2. Protein hewani
Asupan protein hewani yang dianjurkan, khususnya bagi anak yang sudah berusia 2 tahun ke atas, sebanyak 125 gram lauk dan 200 mililiter susu dalam sehari.
Lauk hewani ini bisa didapatkan dari ikan, daging sapi, daging ayam, telur, udang, dan lain-lain.
Contohnya, saat makan pagi anak makan sebutir telur, kemudian sekitar 2 jam kemudian minum secangkir susu.
Selanjutnya, anak akan makan siang dengan sepotong daging ukuran sedang, makan malam dengan sepotong ayam (sekitar 40 gram), dan sebelum tidur minum secangkir susu.
3. Protein nabati
Protein nabati yang dibutuhkan oleh balita, yaitu sekitar 100 gram dalam sehari. Jenis protein ini bisa didapatkan dari tempe, tahu, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya.
Contohnya, anak usia 2 tahun bisa diberikan makan siang protein hewani ditambah sepotong tempe, kemudian camilan sore bubur kacang hijau dengan porsi sekitar 1,5 sendok makan (15 gram).
Setelahnya, anak bisa makan malam ditambah dengan sepotong tahu ukuran besar.
4. Sayur dan buah
Anak balita membutuhkan sebanyak 100 gram sayur dan 400 gram buah dan sayur dalam sehari. Sayur bisa Anda berikan pada setiap makan berat, dari pagi, siang, hingga malam.
Sayur 100 gram setara dengan semangkuk penuh sayuran yang biasa dimakan orang dewasa. Dari semangkuk penuh sayuran itu bisa Anda bagi tiga waktu makan untuk balita.
Misalnya, ¼ mangkuk sayur bayam untuk pagi hari, ½ mangkuk sayur brokoli saat makan siang, dan ¼ mangkuk sayur buncis pada malam hari.
Untuk buah, dibutuhkan sekitar 400 gram buah pepaya (dua potong besar) dalam sehari.
Selain dengan pepaya, Anda bisa menggantinya dengan yang setara seperti dua potong besar buah melon, dua buah pisang ambon, atau 1,5 buah mangga dalam sehari.
Buah ini bisa Anda berikan sebagai camilan atau setelah makan berat.
Sebagai bayangan, berikut contoh porsi makan balita usia 2 tahun yang bisa menjadi panduan.
- 1/4 sampai 1/2 potong roti.
- 1/4 gelas sereal.
- Satu sampai dua sendok makan sayuran.
- 1/2 potong buah segar.
- 1/2 buah telur matang.
- 20 gram daging.
Bila si Kecil masih ingin makan tapi makanannya sudah habis, beri jeda beberapa detik dengan memberi kuah atau sayuran yang ada di meja makan.
Cara ini dilakukan agar mengetahui apakah anak benar-benar masih lapar atau tidak. Cara tersebut juga untuk mengurangi risiko mual karena kekenyangan.
Tips mengatasi anak usia 2 tahun yang tidak menghabiskan porsi makan
Ada saatnya balita sangat lahap dengan kudapan yang dihidangkan, tapi terkadang ia tidak bisa menghabiskan porsi makannya.
Kondisi ini sering membuat bingung orangtua, terutama ibu, karena khawatir nutrisi si Kecil tidak tercukupi.
Untuk mengatasinya, berikut tips saat anak yang sudah menginjak usia 2 tahun tidak menghabiskan porsi makan.
1. Mengurangi ekspektasi
Melansir dari Family Doctor, ketika anak tidak menghabiskan porsi makannya, Anda perlu ingat bahwa ekspektasi terlalu tinggi bisa mengecewakan dan anak bisa merasa tertekan.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga memiliki nafsu makan yang naik turun.
2. Mengurangi porsi
Ketika kemarin ia tidak menghabiskan porsi makan yang sudah disiapkan, hindari memberi makanan dengan jumlah yang sama pada hari setelahnya.
Anda bisa memberi anak usia 2 tahun dengan porsi makan yang sedikit, tapi gizinya tetap sesuai kebutuhan.
3. Kurangi waktu menonton
Tidak sedikit orangtua yang memberi tontonan atau gawai ketika anaknya sedang makan. Cara ini memang bisa mengalihkan perhatian si Kecil.
Namun, ini juga bisa membuat anak tidak fokus untuk makan. Anak balita usia 2 tahun sudah bisa diberikan arahan, Anda bisa memberitahunya bahwa ia perlu fokus menghabiskan porsi makan.
4. Mengganti menu makanan
Pada usia 2 tahun, anak balita sudah mengerti menu makanan yang diinginkan. Hal ini yang kerap menjadi persoalan mengapa ia tidak menghabiskan porsi makan yang diberikan.
Ketika anak Anda tidak menghabiskan makanannya, mungkin karena ia sedang bosan. Anda bisa mengganti menunya pada keesokan hari, tapi dengan porsi kecil.
Ketika anak terlihat menyukai, lahap, dan menghabiskan makanannya, tanyakan apakah mau menambah menu. Bila anak terlihat antusias, berarti menu makanan hari itu sukses untuk si Kecil.
5. Beri batasan waktu untuk camilan
Dalam sehari, anak perlu makan tiga kali dan diselingi memberikan camilan sesuai aturan, yaitu dua kali.
Terkadang, pemberian camilan terlalu banyak membuat anak tidak menghabiskan porsi makannya.
Ketika waktu ngemil tiba, beri camilan sehat untuk si Kecil seperti potongan buah, roti gandum, atau keju.
Hindari memberi camilan ketika mendekati waktu makan malam karena bisa membuat anak cepat kenyang.
Beri jeda satu atau dua jam setelah camilan agar perut sudah siap lagi untuk diisi oleh menu makan berat.
Kesimpulan
- Saat anak memasuki usia 2 tahun, penting bagi Anda sebagai orangtua untuk bisa memberikan jenis makanan sehat dan porsi makan si Kecil yang sesuai.
- Sesuaikan jumlah porsi makanan utama dengan camilan. Jangan sampai anak makan terlalu banyak camilan, sehingga tidak mau makan makanan utama.
- Makanan anak usia 2 tahun juga harus seimbang dan mencakup berbagai kelompok makanan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.
[embed-health-tool-vaccination-tool]