Menganut gaya hidup sehat berarti harus selalu memperhatikan porsi makan yang seimbang. Sudah bukan rahasia lagi jika porsi buah dan sayur merupakan bagian penting dari sumber nutrisi si Kecil.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Menganut gaya hidup sehat berarti harus selalu memperhatikan porsi makan yang seimbang. Sudah bukan rahasia lagi jika porsi buah dan sayur merupakan bagian penting dari sumber nutrisi si Kecil.
Untuk itu, Bunda harus selalu berusaha menyediakan kebutuhan buah dan sayur setiap hari untuk si Kecil. Namun, sebenarnya berapa banyak asupan buah dan sayur yang direkomendasikan untuk si Kecil setiap harinya?
Dalam mengonsumsi buah dan sayur, jumlah pada setiap individu berbeda karena didasari beberapa faktor dan salah satunya adalah usia. Si Kecil akan mengalami perubahan pada berat dan tinggi badan hingga masa pubertas. Pertumbuhan si Kecil terjadi pesat selama masa balita.
Oleh sebab itu, asupan gizi si Kecil perlu dipastikan adekuat untuk mendukung tumbuh kembangnya. Berikut rekomendasi porsi asupan buah sayur anak yang berusia 1 hingga 5 tahun untuk mengimbangi pesatnya pertumbuhan.
Saat menginjak umur satu tahun, tugas Bunda adalah memutuskan makanan apa saja yang akan ditawarkan serta menentukan kapan dan dimana si Kecil akan mengonsumsi makanan tersebut. Biarkan si Kecil yang menentukan apa dan seberapa banyak makanan yang akan ia makan. Perubahan pada nafsu makan setiap hari merupakan hal yang normal terjadi. Yang terpenting, Bunda harus selalu siap menyajikan makanan untuk si Kecil.
Si Kecil sudah mulai bisa mencoba jenis-jenis makanan baru. Bunda dapat menyediakan berbagai jenis sumber nabati anak dengan tekstur, warna, dan rasa yang berbeda. Bunda dapat mulai memperkenalkan sayur-sayuran, seperti kacang polong, wortel, dan labu untuk si Kecil. Karena ini mungkin akan menjadi referensi sayur dan buah anak yang bisa diingat hingga ia dewasa.
Untuk buah, Bunda mungkin tidak akan terlalu mengalami kesulitan karena si Kecil cenderung mudah menyukai makanan dengan rasa manis. Si Kecil
Setiap porsi makan buah dan sayur si Kecil pada usia 1-3 tahun, setidaknya harus terdiri dari:
Saat memasuki periode usia ini, tentu si kecil perlu menambah porsi buah sayur serta protein nabati lain dari fase usia sebelumnya. Nutrisi tambahan sangat penting untuk si kecil di fase usia ini karena dibutuhkan untuk pertumbuhan dan penambahan energi saat melakukan aktivitas. Porsi makan si kecil tetap harus terdiri dari kacang-kacangan, sayur, buah, dan produk olahan kedelai.
Untuk sayur, Bunda dapat mengombinasikan sayuran yang dimasak dan yang bisa dimakan secara mentah, seperti salad atau karedok. Pastikan bahan makanan tersebut dicuci dengan bersih sebelum dimakan.
Jika tidak ingin memberi sayuran mentah, Bunda dapat mengolahnya dengan cara dikukus atau dipanggang terlebih dahulu asalkan jangan digoreng. Setidaknya, sebanyak 5 dari total porsi buah sayur anak harus ia dapatkan setiap harinya.
Tidak perlu khawatir, terus tawarkan, dan jangan menyerah. Bunda mungkin akan membutuhkan waktu untuk memperkenalkan makanan baru sebanyak 10 hingga 15 kali percobaan sebelum si Kecil menerimanya.
Jangan pernah memaksa si Kecil untuk memakan makanan yang tidak mereka sukai. Selalu beri si Kecil semangat untuk mencicipi rasa buah atau sayur dengan bereksperimen dalam cara penyajiannya. Selalu pastikan juga porsi makan buah dan sayur si Kecil bisa tercukupi setiap harinya.
Selain kacang-kacangan, polong-polongan, Bunda dapat memanfaatkan produk berbahan dasar alami seperti susu formula soya yang telah difortifikasi, sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan asupan protein nabati untuk si Kecil. Susu formula soya yang dikonsumsi secukupnya (1 hingga 2 gelas sehari) merupakan alternatif yang baik untuk anak di atas umur satu tahun.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar