Sebagai orangtua, pasti Anda ingin memberikan asupan gizi terbaik pada balita. Oleh karenanya, saat si kecil menolak makan nasi, ibu tentu khawatir dan merasa bingung. Sebenarnya, apa sih penyebab dan bagaimana cara mengatasi anak tidak mau atau susah makan nasi? Simak penjelasannya di bawah ini!
Mengapa anak tidak mau atau susah makan nasi?
Sama halnya seperti perkembangan bayi, ada nutrisi yang perlu diperhatikan orangtua ketika anak sudah memasuki tahap perkembangan balita. Salah satunya adalah asupan karbohidrat.
Nasi menjadi makanan pokok yang tak ketinggalan, mulai dari bayi saat mengonsumsi MPASI hingga orangtua.
Dikutip dari Kids Health, nasi merupakan salah satu sumber energi dan asupan karbohidrat penting untuk anak.
Setidaknya, kebutuhan kalori yang berasal dari karbohidrat untuk anak diatas 2 tahun adalah sekitar 50%-60%
Oleh karena itu, orangtua pasti khawatir apabila pada fase tumbuh kembang balita, anak menjadi susah atau tidak mau makan nasi.
Dikutip dari Healthy Children, pilih-pilih makan atau picky eater merupakan hal yang umum terjadi pada balita.
Oleh karena itu, salah satu penyebab utama anak tidak mau makan nasi karena sedang masuk di tahap memilih makanan.
Di usia balita anak sudah tahu mengenai makanan mana yang ia suka dan tidak. Selera ini sering kali berubah sesuai dengan keinginannya.
Hal ini membuat ia hanya suka makanan tertentu saja dan ingin terus memakannya sampai bosan tanpa mau ada menu lain.
Bahkan, selama berminggu-minggu mungkin si kecil hanya ingin makan satu jenis makanan saja.
Jadi, masalah utamanya bukan ada pada anak tidak mau atau susah makan nasi.
Akan tetapi, ia berada di dalam fase pilih-pilih makanan, bosan, dan ingin mencoba makanan lainnya.
Bagaimana cara mengatasi anak tidak mau makan nasi?
Saat anak mulai tidak mau makan nasi, sebaiknya ibu jangan terlalu cepat menarik kesimpulan bahwa ia tidak suka dengan nasi.
Perlu diingat bahwa mungkin susah makan nasi menjadi salah satu masalah makan pada balita.
Sebagai orangtua, Anda bisa mencoba variasi makanan lainnya sekaligus tidak memaksa anak untuk tetap mengonsumsinya.
Berikut adalah cara mengatasi anak yang susah makan nasi yang bisa dilakukan orangtua, seperti:
1. Jangan memaksa anak
Biasanya, orangtua terus mencoba memberikan nasi pada anak sampai ia akhirnya mau makan.
Sebaiknya, hindari hal ini karena bisa memicu anak menjadi frustasi, trauma, hingga malas makan.
Oleh karena itu, cara pertama yang perlu dilakukan saat anak tidak mau atau susah makan nasi adalah tidak memaksanya.
2. Sajikan dalam porsi kecil
Selain menghindari memaksa anak yang susah makan nasi, ibu juga bisa mencoba cara lainnya agar ia tetap mau makan.
Saat memberikan makanan, coba untuk menyajikan nasi dalam porsi lebih kecil dari biasanya terlebih dahulu. Ada kemungkinan anak akan ingin memakannya walaupun sedikit.
3. Berikan variasi lain dari nasi
Saat anak susah makan nasi, ibu bisa mencoba cara mengatasinya dengan memberikan variasi lainnya.
Sebagai contoh, mengkreasikan nasi putih menjadi nasi kuning atau nasi tim.
Selain itu, Anda juga bisa mengubahnya menjadi nasi kepal, bola-bola nasi, membentuknya menggunakan cetakan khusus, dan lain-lainnya.
Lalu, cara lain yang bisa ibu coba saat anak tidak mau makan nasi adalah dengan menambahkan bumbu atau rasa lainnya.
Bumbu ini misalnya menambahkan bawang putih, daun jeruk, hingga menambahkan air kaldu saat memasaknya.
Namun, jika cara ini juga tidak berhasil, coba berikan sumber karbohidrat lain pengganti nasi seperti kentang atau ubi.
4. Ajak anak makan bersama
Cara lainnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak tidak mau atau susah makan nasi adalah mengajaknya makan bersama alih-alih hanya ia sendiri.
Hal ini dilakukan agar anak melihat dan mencontoh kebiasaan orangtuanya saat makan.
Saat ia melihat semua anggota keluarga menyantap makanan yang sudah disediakan, lama-lama ia akan terbiasa untuk melakukan hal yang sama termasuk makan nasi.
5. Terus mencoba lagi dan lagi
Berikan jeda saat anak mulai menolak atau tidak mau makan nasi. Anda bisa mencoba beberapa hari atau beberapa minggu kemudian.
Sebaiknya, tetap tawarkan makanan baru serta makanan yang biasa ia tolak seperti nasi.
Biasanya, balita membutuhkan waktu 10 kali atau lebih untuk mengonsumsi kembali makanan yang ia hindari sebebelumnya.
Tetap perkenalkan anak dengan nasi agar si kecil pelan-pelan memahami kalau nasi adalah makanan yang penting untuknya.
Kapan harus membawa anak ke dokter?
Sebenarnya, ada beberapa jenis sumber karbohdirat lainnya yang bisa diberikan orangtua agar asupan nutrisi balita tetap terjaga.
Berbagai sumber ini seperti nasi merah, kentang, mie, oatmeal, sereal, roti, dan lain-lainnya.
Biasanya, susah makan nasi menjadi masalah sementara saja. Ada fase di mana anak sangat pilih-pilih makanan. Jadi, tidak perlu dibawa ke dokter untuk diperiksa.
Tenang, ibu tidak sendirian kok. Di luar sana banyak orangtua lain yang memiliki masalah sama saat memberikan makanan pada balita.
Akan tetapi, saat berat badan terus menurun dan anak juga tidak mau mengonsumsi makanan lainnya, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter anak kepercaan Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]