Salah satu penyakit kulit yang cukup umum terjadi ialah infeksi jamur. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan obat miconazole pada area kulit yang terinfeksi. Simak kegunaan, dosis, dan aturan pakainya berikut ini.
Golongan obat: antijamur topikal
Merek dagang miconazole: Altadis, Daktarin, Daktazol, Dermacure, Fungares, Fungizole, Kalpanax, Miconazole Nitrate, Moladerm, Mycozol, Pizolon, Thecort, Vaslone, Zolacort
Apa itu obat miconazole?
Mikonazol (miconazole) adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.
Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi jamur, seperti kutu air (tinea pedis), kurap (tinea corporis), panu (tinea vesicolor), dan infeksi jamur pada selangkangan (tinea cruris).
Obat ini mengandung bahan aktif miconazole nitrate yang termasuk dalam kelas obat antijamur yang disebut imidazole. Cara kerjanya dengan menghentikan pertumbuhan jamur pada kulit.
Miconazole tergolong obat bebas terbatas. Meski bisa dibeli tanpa resep, tetap gunakan salep antijamur ini dengan hati-hati menurut resep dokter.
Dosis dan sediaan miconazole
Secara umum, obat topikal ini tersedia dalam sediaan bedak dan salep yang mengandung bahan aktif miconazole nitrate 2%.
Dokter akan memberikan obat jamur kulit ini berdasarkan usia dan kondisi pasien seperti berikut.
Infeksi jamur pada kulit (kutu air, kurap, panu, kandidiasis)
- Dewasa: oleskan salep atau bedak miconazole 2% tipis-tipis pada bagian kulit yang terinfeksi 2 kali sehari selama 2–6 minggu. Pengobatan dapat dilanjutkan selama 1 minggu bahkan setelah gejala mereda atau hilang.
- Anak-anak: sama seperti dosis dewasa.
Infeksi jamur pada kuku
- Dewasa: oleskan salep miconazole 2% tipis-tipis pada bagian kuku yang terinfeksi 1–2 kali sehari. Pengobatan dapat dilanjutkan selama 10 hari setelah keluhan hilang.
- Anak-anak: sama seperti dosis dewasa.
Infeksi jamur pada vagina
- Dewasa: oleskan salep miconazole 2% sebelum tidur 1 kali sehari ke dalam vagina selama 10–14 hari atau 2 kali sehari selama 7 hari. Pengobatan dapat dilanjutkan bahkan setelah gejala gatal dan keputihan hilang atau menstruasi dimulai.
- Perhatian: penggunaan mikonazol pada vagina tidak bisa menggunakan krim biasa, tetapi harus dengan krim yang diformulasikan khusus untuk vagina (vaginal cream).
Aturan pakai miconazole
Ikuti petunjuk pemakaian sesuai dengan resep dokter atau apoteker. Selain itu, bacalah label kemasan obat sebelum Anda menggunakan salep atau bedak miconazole.
Gunakan miconazole topikal hanya pada kulit. Jauhkan obat ini dari mulut, hidung, atau mata karena dapat menimbulkan sensasi terbakar.
Sebelum menggunakan obat ini, cuci tangan Anda hingga bersih. Bersihkanlah juga area kulit yang terinfeksi jamur, lalu keringkan secara menyeluruh.
Kemudian, oleskan atau taburkan obat miconazole pada area tersebut. Lakukan secara tipis pada area kulit yang terinfeksi jamur, lalu gosok-gosok secara perlahan.
Jangan menutupi bagian tubuh yang terinfeksi dengan perban ataupun zat kimia lain, seperti make-up, kecuali bila dokter Anda menyarankan sebaliknya.
Setelah menggunakan obat, cuci hingga bersih kedua tangan Anda. Namun, Anda tidak perlu mencuci tangan bila mengobati infeksi jamur pada area kuku atau tangan.
Gunakan mikonazol sesuai arahan dokter atau apoteker, atau seperti yang tertera pada label kemasan obat tersebut.
Jika kondisi kulit membaik tetapi dokter masih meminta Anda menggunakan obat, jangan berhenti. Ini bertujuan agar Anda bisa merasakan manfaat obat secara optimal.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter bila kondisi Anda tidak berubah atau makin parah.
Efek samping miconazole
Meski hanya obat topikal yang dioleskan ke kulit, miconazole nitrate juga dapat menyebabkan efek samping ringan hingga berat seperti berikut ini.
Efek samping tidak serius
Sejumlah efek samping yang umum terjadi setelah mengoleskan obat ini, meliputi:
Efek samping serius
Jika miconazole tidak sengaja terserap ke aliran darah, mungkin akan timbul efek samping seperti:
- rasa terbakar atau sakit pada mulut,
- sariawan baru pada mulut atau lidah,
- sakit gigi,
- pembengkakan pada gusi,
- indera perasa jadi kurang sensitif,
- diare,
- mual, dan
- sakit kepala.
Obat salep ini juga bisa memicu reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Segera cari pertolongan medis bila mengalaminya.
Tidak semua orang mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan di atas. Bahkan, ada orang yang tidak merasakan efek samping apa pun sama sekali.
Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat miconazole
Secara umum, salep atau bedak miconazole aman digunakan bagi orang dewasa, lansia, atau anak-anak yang berusia di atas dua tahun.
Meski begitu, tetap konsultasikan dengan dokter anak Anda mengenai risiko penggunaan obat topikal ini untuk mengatasi penyakit kulit pada anak dan bayi.
Selain itu, berikut beberapa hal yang perlu Anda beri tahukan kepada dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap miconazole atau kandungan lain di dalam obat ini.
- Sedang atau pernah mengalami demam, nyeri perut, keputihan, diabetes, atau infeksi HIV/AIDS, sebelum menggunakan salep antijamur untuk vagina.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat ini tidak perlu kondisi penyimpanan khusus dan dapat disimpan pada suhu ruangan di bawah 25°C. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.
Apakah obat miconazole aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat mikonazol topikal bila Anda sedang hamil, mencoba hamil, atau menyusui.
Mengingat salep miconazole hanya digunakan pada kulit dan tidak dikonsumsi, kemungkinan obat ini mempengaruhi ibu hamil dan janin sangat kecil.
Jika menggunakan salep atau bedak pada area kulit sekitar payudara, sebaiknya bersihkan area tersebut dan cuci tangan sebelum mulai menyusui bayi Anda.
Pada dasarnya, Anda bisa menggunakan obat ini bila dokter meresepkannya. Dokter Anda akan menimbang manfaat dan risiko penggunaannya.
Interaksi obat miconazole dengan obat lain
Miconazole topikal cenderung hanya sedikit terserap ke dalam aliran darah. Maka dari itu, interaksi obat umumnya jarang terjadi.
Namun, penggunaan bersamaan dengan obat antikoagulan oral seperti warfarin perlu Anda perhatikan. Hal ini bisa meningkatkan risiko perdarahan dan memar.
Selain itu, catat semua produk yang sedang digunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal, lalu konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Dokter dan apoteker akan menilai risiko interaksi yang mungkin ditimbulkan selama pemakaian obat miconazole.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
Kesimpulan
- Miconazole nitrate adalah obat topikal untuk mengobati infeksi jamur pada kulit, seperti kutu air, kurap, panu, dan kandidiasis.
- Obat ini juga digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada area kuku dan vagina.
- Sebagai obat bebas terbatas, salep antijamur ini sebaiknya Anda gunakan secara hati-hati dan bila perlu dengan resep dokter.
[embed-health-tool-bmi]