Jumlah urine yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa menimbulkan gangguan kesehatan tertentu, misalnya kebiasaan mengompol. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam kondisi lain yang dialami oleh tubuh. Untuk mengatasi kondisi ini, desmopressin adalah salah satu obat yang bisa digunakan.
Golongan obat: Antidiuretik
Merek obat: Minirin, Minirin Melt
Apa itu desmopressin?
Desmopressin adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan jumlah urine yang diproduksi ginjal. Jumlah urine biasanya dikendalikan oleh suatu hormon dalam tubuh yang disebut vasopressin.
Pada penderita “water diabetes” (diabetes insipidus), cedera kepala, atau operasi otak, tubuh tidak mampu memproduksi vasopressin yang cukup.
Desmopressin merupakan hormon buatan yang dapat mengganti kadar vasopressin yang rendah. Obat ini termasuk obat antidiuretik yang berfungsi mengontrol rasa haus dan buang air kecil, sehingga mencegah dehidrasi.
Desmopressin juga bisa digunakan untuk mengontrol urine yang dikeluarkan oleh anak-anak pada malam hari saat tidur (mengompol).
Obat ini dapat mengurangi kebiasaan mengompol di malam hari pada anak-anak.
Dosis desmopressin
Desmopressin adalah obat yang tersedia dalam dosis berikut.
Larutan, hidung, seperti asetat
- DDAVP: 0.01% (5 mL)
- DDAVP Rhinal Tabung: 0,01% (2,5 mL)
- Stimate: 1,5 mg / mL (2,5 mL)
- Generik: 0.01% (2,5 mL, 5 mL)
Tablet, Oral, sebagai asetat
- DDAVP: 0,1 mg, 0,2 mg
- Generik: 0,1 mg, 0,2 mg
Dilansir dari MIMS, berikut pembagian dosis desmopressin berdasarkan usia dan kondisi yang dialami.
1. Diabetes insipidus
Dewasa
- Larutan semprotan hidung: 20 mcg sebagai dosis tunggal.
Anak-anak
- Larutan semprotan hidung: Sama seperti dosis dewasa.
2. Diabetes insipidus kranial
Dewasa
- Larutan semprotan hidung: 5-20 mcg satu kali atau dua kali sehari.
- Oral: Dosis awal 100 mcg tiga kali sehari, disesuaikan dengan respons pasien terhadap obat. Untuk perawatan, 100-200 mcg tiga kali sehari hingga 100-1.200 mcg per hari.
- Sublingual: Dosis awal 60 mcg tiga kali sehari. Untuk perawatan, 60-120 mcg tiga kali sehari hingga 720 mch per hari.
Anak-anak
- Larutan semprot hidung: 5-20 mcg per hari. Bayi mungkin perlu dosis yang lebih rendah.
- Sublingual: Sama seperti dosis dewasa.
3. Penyakit von Willebrand Tipe I
Dewasa
- Larutan semprot hidung: 300 mcg untuk berat badan (BB) >50 kg dan 150 mcg untuk BB <50 jg, diberikan 30 menit hingga 2 jam sebelum operasi.
4. Tes fungsi ginjal
Dewasa
- Larutan semprot hidung: 40 mcg sebagai dosis tunggal.
Anak-anak
- Larutan semprot hidung: Usia ≤1 tahun 10 mcg, usia >1-15 tahun 20 mcg sebagai dosis tunggal.
5. Sering buang air kecil di malam hari (nokturia) terkait multiple sklerosis
Dewasa
- Larutan semprot hidung: 10-20 mcg sebelum tidur.
6. Mengompol di malam hari (enuresis nokturnal primer)
Dewasa
- Oral: Dosis awal 200 mcg sebelum tidur, dapat ditingkatkan secara perlahan hingga 600 mcg untuk mencapai respons yang diinginkan.
Anak-anak
- Oral: Usia ≥6 tahun, sebagai dosis awal, 200 mcg sebelum tidur, dapat ditingkatkan secara perlahan hingga 600 mcg untuk mencapai respons yang diinginkan.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Aturan pakai obat desmopressin
Ikuti cara minum desmopressin sesuai dengan resep dokter atau anjuran pemakaian yang tertera pada kemasan obat.
Penggunaan obat yang tidak sesuai anjuran bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Dosis dan lamanya pengobatan akan bergantung pada kondisi Anda dan bagaimana tubuh merespons pengobatan. Pada anak-anak, dosis juga bisa bergantung pada berat badan.
Sebelum meresepkan obat, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes darah untuk memastikan kondisi kesehatan Anda aman untuk menggunakan obat ini.
Desmopressin dapat diminum bersama atau tanpa makanan.
Semua pasien yang menggunakan desmopresin harus membatasi asupan cairan, terutama di malam hari, dan berhenti minum 1 jam sebelum menggunakan desmopressin.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda minum lebih banyak cairan daripada yang diarahkan, segera beritahu dokter Anda.
Desmopressin dapat bertahan di dalam tubuh hingga 8 jam sehingga perlu digunakan sebelum tidur.
Sebaiknya gunakan desmopressin 1 jam sebelum tidur agar obat bisa mulai bekerja saat Anda tidur.
Minumlah obat ini secara rutin untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal. Untuk membantu Anda mengingat, minumlah pada waktu yang sama setiap hari.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.
Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat.
Pada anak-anak, penggunaan obat perlu dipertimbangkan kembali setiap 3 bulan. Produksi vasopresin di dalam tubuh umumnya akan meningkat seiring pertambahan usia anak.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau jika obat ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Efek samping obat desmopressin
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang meliputi ruam kulit, gatal-gatal atau biduran, serta bengkak pada wajah, bibir, dan lidah.
Sama seperti obat-obatan lain, desmopressin adalah obat yang dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi, yaitu sebagai berikut.
- Mulut kering.
- Sakit kepala.
- Mual.
Pada kasus yang jarang, desmopressin juga dapat menyebabkan rendahnya tingkat natrium dalam darah yang bisa menjadi kondisi serius dan mungkin mengancam nyawa.
Carilah bantuan medis segera jika Anda memiliki gejala rendah natrium darah, seperti sakit kepala, kelelahan, pusing, linglung, mual, muntah, kram otot, rasa cemas, dan kejang.
Segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu efek samping berikut, seperti berikut ini.
- Sakit perut.
- Pipi memerah (flushing).
- Kehilangan nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Kenaikan berat badan.
- Mudah marah.
- Rasa cemas.
- Tubuh terasa sangat lelah.
- Linglung.
- Kemampuan refleks tubuh menurun.
- Kelemahan otot.
- Otot tegang atau kram.
- Halusinasi.
- Kejang.
- Kehilangan kesadaran selama beberapa waktu.
- Kesulitan bernapas.
- Nyeri atau sesak di dada.
- Perubahan tekanan darah.
- Jantung berdebar cepat dan tidak beraturan.
- Pembengkakan di tungkai atau pergelangan kaki.
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping obat tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian obat desmopressin
Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi pada desmopressin. Ada beberapa hal yang perlu Anda sampaikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bila memiliki berbagai kondisi berikut, segera sampaikan kepada dokter.
- Alergi terhadap desmopressin atau obat-obatan lain, termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal.
- Sedang menggunakan bat (resep/non-resep), vitamin, suplemen kesehatan, dan produk herbal.
- Sedang atau pernah sakit ginjal atau kadar natrium darah Anda rendah.
- Memiliki tekanan darah tinggi maupun kondisi kesehatan yang membuat Anda menjadi sangat haus.
- Jika Anda menggunakan desmopressin untuk mengobati kebiasaan mengompol, beri tahu dokter bila mengalami infeksi, demam, muntah, atau diare, cuaca sedang sangat panas, berencana untuk berolahraga lebih dari biasanya. Anda mungkin perlu minum lebih banyak cairan dari biasanya dalam situasi ini.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Begitu pula jika Anda hamil sewaktu menggunakan desmopressin, sampaikan kepada dokter.
Berbagai kondisi tersebut perlu pengawasan khusus dari dokter. Sebab, dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda guna mencegah agar tidak terjadi efek samping.
Pada kondisi lainnya, dokter mungkin meminta Anda untuk tidak mengonsumsi desmopresin.
Minum terlalu banyak cairan saat Anda menggunakan desmopresin bisa berbahaya dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini untuk sementara.
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan berikut ini.
- Penyakit jantung koroner.
- Cystic fibrosis.
- Polidipsia (haus yang berlebihan), kebiasaan atau psikogenik.
- Hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Hiponatremia (natrium rendah dalam darah).
- Penyakit ginjal.
Bagaimana cara penyimpanan desmopressin?
Desmopressin paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi atau dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Apakah desmopressin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, diketahui bahwa tidak ada efek berbahaya dari obat ini pada janin jika digunakan oleh ibu hamil.
Diketahui, obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Namun, belum ada data terkait efek samping obat pada bayi yang disusui.
Interaksi obat desmopressin
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping serius.
Mengonsumsi obat ini dengan obat-obatan tertentu tidak direkomendasikan. Dokter Anda mungkin tak akan meresepkan obat ini kepada Anda atau mengganti beberapa obat yang sudah Anda konsumsi.
Beri tahu kepada dokter atau apoteker jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.
Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.
Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.
[embed-health-tool-bmi]