backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Promethazine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 22/12/2022

Promethazine

Promethazine sering digunakan oleh pasien yang memiliki reaksi alergi untuk mengatasi gejala yang timbul. Ketahui informasi seputar kegunaan, dosis, dan efek sampingnya dalam penjelasan berikut.

Golongan obat: antipruritik, antihistamin.

Merek dagang: Berlifed, Came, Camergan, Davenol, Gosana, Halmezin, Metagan, Prometazin.

Apa itu obat promethazine?

Promethazine adalah obat golongan antihistamin yang membantu meredakan gejala alergi.

Obat ini bekerja dengan memblokir zat alami (histamin) yang dibuat tubuh Anda selama reaksi alergi terjadi.

Promethazine juga langsung memberikan reaksi di otak untuk membantu Anda merasa lebih rileks.

Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi beberapa keluhan alergi berikut.

  • Masalah tidur jangka pendek atau insomnia yang disebabkan oleh batuk, pilek, atau gatal yang membuat Anda terjaga di malam hari.
  • Alergi yang ditandai dengan demam dan gatal-gatal (urtikaria).
  • Badan tidak enak dan muntah karena mabuk perjalanan atau vertigo.

Selain itu, promethazine dipakai untuk mengatasi keluhan lain seperti berikut ini

Obat ini bisa didapatkan di apotek dengan resep dokter.

Dosis dan sediaan obat promethazine

bisoprolol

Di Indonesia, promethazine tersedia sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan obat lain, seperti ammonium chloride dan guaifenesin.

Menurut data BPOM, obat ini tersedia dalam bentuk:

  • sirop dalam dosis 5 mg dan 15 mg, 
  • krim 2% dalam dosis 20 mg, dan 
  • tablet dalam dosis 25 mg.

Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Berikut ini dosis umum oral yang diberikan berdasarkan jenis keluhan yang muncul. 

Alergi dengan gejala demam, ruam, dan gatal

  • Anak usia 5 – 10 tahun: 10 – 20 mg sebanyak 1 – 2 kali sehari. Dosis maksimal sehari 20 mg.
  • Usia 10 tahun ke atas: mulai dengan dosis 10 mg sebanyak 2 kali sehari. Dapat ditingkatkan maksimal menjadi 20 mg sebanyak 3 kali sehari.

Mengatasi dan mencegah mual-muntah dan travel sickness

  • Anak usia 5 – 10 tahun: 10 mg di malam hari sebelum perjalanan. Dapat diberikan kembali 6 – 8 jam setelah dosis pertama.
  • Usia 10 tahun ke atas: 20 mg di malam hari sebelum perjalanan. Dapat diberikan kembali 6 – 8 jam setelah dosis pertama.

Obat penenang anak dan insomnia dewasa

  • Anak usia 5 – 10 tahun: 20 mg diminum sebelum tidur.
  • Usia 10 tahun ke atas: 20 – 50 mg sekali minum sebelum tidur.

Dosis di atas dapat berbeda untuk setiap pasien, bergantung keluhan dan tingkat keparahan gejala yang dialami.

Biasanya, obat ini akan diresepkan untuk usia 5 tahun ke atas. Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat ini untuk anak di bawah 5 tahun.

Aturan pakai obat promethazine

Untuk mengonsumsi obat promethazine dalam sediaan oral (sirop atau tablet), perhatikan aturan minum obat berikut.

  • Hindari mengonsumsi obat ini lebih dari 7 hari.
  • Hentikan konsumsinya bila efek samping obat ini tidak tertahankan.
  • Hindari menyetir kendaraan bila Anda dalam pengaruh obat ini.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Sementara itu, promethazine dalam bentuk krim bisa dioleskan langsung ke area kulit yang mengalami gejala.

Tidak mengikuti aturan minum obat yang benar dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping promethazine

Sama halnya dengan obat-obatan lain, promethazine juga memiliki potensi efek samping obat.

Hentikan penggunaan promethazine dan hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping serius berikut.

  • Berkedut atau gerakan tak terkendali pada mata, bibir, lidah, wajah, lengan, atau kaki.
  • Gemetar yang tidak terkendali, meneteskan air liur, kesulitan menelan, masalah pada keseimbangan atau saat berjalan.
  • Demam tinggi, kaku pada otot, berkeringat, detak jantung cepat atau tidak teratur, napas cepat.
  • Merasa akan pingsan.
  • Kejang-kejang.
  • Kulit pucat, mudah luka atau berdarah.
  • Penglihatan menurun pada malam hari, mata berair, lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Mengalami halusinasi.
  • Mual dan nyeri perut, ruam kulit, dan sakit kuning.
  • Nafsu makan menurun.
  • Jarang buang air kecil.
  • Nyeri sendi atau bengkak disertai dengan demam, kelenjar bengkak, nyeri otot, tingkah laku atau pikiran yang berbeda dari biasanya.
  • Detak jantung lambat, denyut nadi lemah, dan napas melambat.

Selain itu, ada beberapa efek samping yang tidak terlalu serius yang perlu Anda waspadai.

  • Pusing, mengantuk, dan cemas.
  • Pandangan kabur, mulut kering, hidung mampet.
  • Dengung pada telinga.
  • Berat badan bertambah, bengkak pada tangan atau kaki.
  • Impotensi dan sulit orgasme.
  • Sembelit.

Kendati demikian, tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Perhatian dan peringatan saat pakai promethazine

propylthiouracil

Obat promethazine tidak diperuntukkan bagi anak di bawah usia 2 tahun karena terdapat beberapa kasus yang melaporkan efek samping berbahaya.

Selain itu, berikut ini beberapa kondisi yang perlu menjadi pertimbangan sebelum mengonsumsi obat ini.

  • Punya masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis.
  • Memiliki riwayat epilepsi.
  • Mengalami gangguan pada jantung, ginjal, dan hati.
  • Ada gangguan pendengaran.
  • Memiliki masalah tekanan mata atau narrow angle glaucoma.
  • Mengalami atau berpotensi terkena Reye’s Syndrome.

Jika mengalami kondisi di atas, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau menghindari penggunaan obat promethazine untuk mengatasi keluhan Anda.

Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Selalu konsultasikan dengan dokter bila Anda perlu mengonsumsi obat, termasuk promethazine, selama program hamil, sedang hamil, dan menyusui.

Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil 2 minggu sebelum melahirkan.

Selain itu, ibu menyusui tidak disarankan mengonsumsi obat ini karena dapat terserap ke dalam ASI dan membahayakan bayi.

Beritahu kondisi kehamilan dan menyusui Anda saat mengalami keluhan alergi dan lainnya agar dokter dapat menyesuaikan obat dan penanganan yang tepat.

Interaksi obat promethazine

Sebaiknya catat dan beritahu dokter apa saja obat resep, obat nonresep, produk herbal, vitamin, dan obat lain yang Anda konsumsi.

Ini perlu dilakukan untuk mencegah interaksi yang dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang lebih serius.

Sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan interaksi saat dikonsumsi bersamaan dengan promethazine, yaitu:

  • golongan obat antidepresan
  • antikolinergik, 
  • epinefrin, dan 
  • Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI).

Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti obat Anda untuk menghindari risiko interaksi obat.

Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi Anda selama mengonsumsi obat promethazine.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 22/12/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan