Beberapa obat inhaler digunakan untuk mengontrol dan mencegah gejala asma, salah satunya ialah tiotropium bromide. Simak manfaat, dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya melalui pembahasan di bawah ini.
Golongan obat: bronkodilator antikolinergik
Merek dagang tiotropium bromide: Spiriva, Spiriva Respimat
Apa itu obat tiotropium bromide?
Tiotropium bromide adalah obat untuk mengontrol serta mencegah gejala yang timbul akibat asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Beberapa gejala gangguan pernapasan tersebut di antaranya mengi, batuk, dan sesak napas.
Obat ini bekerja dengan cara merelaksasi dan melebarkan otot saluran pernapasan sehingga Anda mampu bernapas dengan lebih mudah.
Tiotropium termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai bronkodilator antikolinergik. Obat ini membantu mengontrol gejala dan melancarkan aktivitas Anda sehari-hari.
Anda harus menggunakan obat ini secara teratur. Tiotropium tidak dapat bekerja dengan cepat untuk meringankan masalah akut, seperti pada pertolongan pertama serangan asma.
Apabila mengi atau sesak napas tiba-tiba terjadi, gunakan inhaler kerja cepat (reliever inhaler) seperti albuterol atau yang telah disesuaikan oleh dokter Anda.
Dosis tiotropium bromide
Obat tiotropium bromide tersedia dalam dua bentuk, yakni serbuk inhalasi dan cairan inhalasi.
Serbuk inhalasi memiliki dosis 18 mikrogram (mcg) dalam sekali hirup, sedangkan obat cairan inhalasi memiliki dosis 2,5 mcg dalam sekali hirup.
Tanyakan dokter Anda terkait dosis dan cara penggunaan obat yang tepat untuk menangani masalah kesehatan yang Anda alami.
Berikut ini adalah gambaran umum dosis obat tiotropium bromide untuk mengatasi gejala asma dan PPOK, seperti dikutip dari MIMS Indonesia.
- Dewasa (serbuk inhalasi): dua kali hirup (setara dengan 18 mcg) melalui perangkat yang telah disediakan, sekali sehari pada waktu yang sama.
- Dewasa (cairan inhalasi): dua kali hirup (setara dengan 5 mcg) melalui perangkat yang telah disediakan, sekali sehari pada waktu yang sama.
Keamanan dan efektivitas obat ini belum diketahui untuk pasien anak-anak berusia kurang dari 18 tahun. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
Aturan pakai tiotropium bromide
Ikuti petunjuk pemakaian sesuai dengan yang diarahkan dokter. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah banyak atau lebih dari yang disarankan dokter Anda.
Tiotropium dalam bentuk serbuk inhalasi dihirup melalui mulut dengan inhaler yang disediakan.
Masukkan kapsul berisi serbuk inhalasi ke dalam inhaler. Tekan tombol untuk membuka kapsul dan hirup dua kali dalam sekali pemakaian setiap hari.
Sementara itu, tiotropium dalam bentuk cairan inhalasi dapat dihirup dengan inhaler yang sudah diisi dengan cartridge berisi cairan obat.
Lakukan semprotan uji di udara bila Anda menggunakan inhaler untuk pertama kalinya atau bila belum menggunakannya selama lebih dari tiga hari.
Pastikan untuk menyemprot jauh dari wajah sehingga tidak terkena mata. Kabut yang bergerak lambat merupakan tanda bahwa inhaler tersebut bekerja dengan benar.
Hirup obat tiotropium bromide melalui mulut dalam dua kali semprotan sekali sehari. Jangan menghirup lebih dari dua semprotan dalam waktu 24 jam.
Segera bilas mulut Anda setelah menggunakan inhaler, baik untuk serbuk atau cairan inhalasi, untuk mencegah mulut kering dan iritasi tenggorokan.
Apabila Anda menggunakan inhaler lain pada waktu yang sama, berikan jarak setidaknya satu menit antara penggunaan masing-masing obat.
Gunakan secara rutin pada waktu yang sama untuk memperoleh manfaat penuh dari obat ini. Untuk membantu Anda mengingat, lebih baik pasang alarm pada ponsel Anda.
Jangan meningkatkan dosis, menambah frekuensi, atau menggunakan obat ini lebih lama dari aturan pakai obat. Perilaku buruk ini bisa meningkatkan risiko efek samping serius.
Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar penggunaan obat ini, lebih baik konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda.
Efek samping tiotropium bromide
Sama halnya dengan obat-obatan lain, tiotropium bromide juga dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti berikut.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping ringan dari penggunaan obat inhalasi ini, meliputi:
- mulut kering,
- sakit perut,
- sembelit,
- mual dan muntah, atau
- gejala pilek, seperti hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.
Efek samping serius
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping serius seperti berikut.
- Mengi, nyeri dada atau sesak, dan kesulitan bernapas.
- Penglihatan kabur, sakit mata, mata kemerahan, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
- Denyut jantung cepat.
- Luka atau bercak putih pada mulut, bibir, atau lidah.
- Rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil.
- Kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
Segera cari bantuan tenaga medis bila Anda merasakan tanda-tanda reaksi alergi, seperti kulit gatal, sulit bernapas, serta bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat tiotropium bromide
Sebelum menggunakan tiotropium bromide, pastikan Anda telah memahami kegunaan dan efek samping obat ini. Selain itu, beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap tiotropium bromide atau kandungan lain di dalamnya.
- Pernah atau sedang mengidap glaukoma, masalah buang air kecil, detak jantung tidak teratur, penyakit ginjal, dan gangguan prostat.
- Hendak menjalani prosedur operasi dalam jangka waktu dekat, termasuk operasi gigi.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat tiotropium sebaiknya disimpan pada suhu ruangan di bawah 25℃. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang produk obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.
Apakah obat tiotropium bromide aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
Menurut US Food and Drug Administration (FDA), obat tiotropium bromide termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C atau mungkin berisiko pada ibu dan janin.
Oleh sebab itu, pemantauan rutin dengan dokter dan penyesuaian dosis diperlukan guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan pada ibu hamil.
Tidak diketahui seberapa banyak tiotropium yang bisa masuk ke dalam ASI. Segera konsultasikan dengan dokter bila bayi Anda tidak menyusu seperti biasa saat Anda menggunakan obat ini.
Interaksi tiotropium bromide dengan obat lain
Interaksi obat dapat memengaruhi cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Beberapa interaksi obat tiotropium yang diketahui adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan risiko efek samping serius bila digunakan bersama dengan umeclidinium atau vilanterol inhalasi.
- Meningkatkan risiko gangguan gerakan usus bila digunakan bersama dengan glukagon.
- Meningkatkan efek mengantuk, mulut kering, atau pandangan kabur bila digunakan bersama dengan antihistamin, seperti brompheniramine dan chlorpheniramine.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan pada dokter untuk mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan tiotropium bromide.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Kesimpulan
- Tiotropium bromide adalah obat inhalasi untuk mengontrol dan mencegah gejala akibat asma atau penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
- Obat ini termasuk dalam golongan bronkodilator antikolinergik yang bekerja dengan cara merelaksasi otot saluran pernapasan.
- Jenis obat ini tersedia dalam dua bentuk, yakni yang serbuk inhalasi dan cairan inhalasi.
- Sebagai obat keras, tiotropium harus digunakan secara hati-hati dengan resep dokter.
[embed-health-tool-bmi]