Salah satu bahaya dari gigitan hewan, khususnya anjing, yakni infeksi rabies. Pemberian serum antirabies akan melawan infeksi virus dalam tubuh sebelum berakibat fatal. Simak informasi mengenai manfaat, dosis, dan efek sampingnya berikut ini.
Golongan obat: antitoksin
Merek dagang serum antirabies: HyperRAB
Apa itu serum antirabies?
Serum antirabies (SAR) adalah obat yang yang digunakan untuk mengobati infeksi virus rabies pada tubuh manusia yang disebabkan oleh gigitan hewan yang terinfeksi.
Rabies merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf dan otak. Jika terlambat ditangani dan tidak diobati dengan cepat, rabies bisa berakibat fatal.
SAR mengandung antibodi (imunoglobulin) yang diambil dari plasma darah donor manusia atau kuda yang telah diimunisasi dengan virus rabies.
Oleh karena itu, serum antirabies ini juga sering disebut sebagai rabies immunoglobulin (RIG).
Saat seseorang tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, pemberian serum bersamaan dengan vaksin rabies akan memberikan perlindungan langsung.
Hal ini terutama dilakukan pada pasien dengan luka risiko tinggi atau kategori III (tiga). Serum ini hanya diberikan oleh tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan.
Dosis serum antirabies
Pemberian serum antirabies bertujuan memberikan kekebalan pasif (passive immunization) dalam tujuh hari pertama setelah pasien tergigit hewan penular rabies.
Selama periode tersebut, umumnya tubuh belum membentuk imunitas (kekebalan) terhadap virus rabies.
Pada Buku Saku Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Indonesia (2017), ada dua jenis serum rabies, yakni homolog dan heterolog.
Pemberian dosis serum antirabies sama pada pasien anak-anak maupun dewasa. Berikut ini adalah gambaran umum dosis serum homolog dan heterolog untuk penyakit rabies.
1. Serum homolog
Serum homolog atau human rabies immunoglobulin (HRIG) mengandung imunoglobulin yang diambil dari plasma darah donor manusia yang telah diimunisasi rabies.
- Dosis anak dan dewasa: 20 IU per kilogram berat badan (IU/kgBB).
2. Serum heterolog
Serum heterolog atau equine rabies immunoglobulin (ERIG) mengandung imunoglobulin yang berasal dari serum kuda yang telah diimunisasi virus rabies.
- Dosis anak dan dewasa: 40 IU per kilogram berat badan (IU/kgBB).
Aturan pakai serum antirabies
Pemberian serum antirabies harus dilakukan di bawah pengawasan dokter atau tenaga medis profesional.
Prosedur ini menjadi bagian dari pertolongan pertama pascagigitan anjing serta hewan penular penular rabies yang disebut sebagai post-exposure prophylaxis (PEP).
PEP terdiri dari pembersihan luka gigitan, penyuntikan vaksin rabies, atau pemberian serum antirabies untuk mencegah masuknya virus ke dalam sistem saraf dan otak.
Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serum hanya diberikan pada kasus luka gigitan hewan risiko tinggi atau kategori III (tiga).
Kriterianya antara lain gigitan atau cakaran hewan menembus kulit, hewan menjilat kulit pasien yang terluka, terjadi kontaminasi selaput lendir oleh air liur hewan, atau pasien melakukan kontak dengan kelelawar.
Suntikan SAR diberikan sebanyak mungkin di sekitar luka dengan dosis 20 IU/kgBB untuk SAR homolog atau 40 IU/kgBB untuk SAR heterolog. Sisanya diberikan secara intramuskular (IM).
Setelah pemberian serum antirabies, tenaga medis akan terus memantau pasien dan memberikan perawatan lanjutan sesuai gejala yang dialaminya.
Selalu ikuti panduan tenaga medis selama Anda menjalani tindakan ini. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Efek samping serum antirabies
Pemberian suntikan pada otot atau intramuskular umumnya menyebabkan nyeri pada area bekas suntikan.
Serum antirabies yang berasal dari serum kuda lebih berisiko menyebabkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Karenanya, tenaga medis selalu menyediakan epinefrin selama perawatan.
WHO juga menyebut bahwa equine rabies immunoglobulin (ERIG) yang telah dimurnikan dapat menyebabkan serum sickness yang terjadi sekitar seminggu setelah pemberian serum.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami salah satu efek samping serum antirabies, meliputi:
- nyeri tubuh,
- demam,
- meriang,
- batuk,
- pilek,
- bersin,
- sakit tenggorokan,
- kesulitan bernapas,
- hidung dan telinga tersumbat,
- sakit kepala, dan
- kelelahan yang tidak biasa.
Penting untuk Anda pahami bahwa tidak semua orang mengalami efek samping. Mungkin ada beberapa efek samping yang belum disebutkan pada daftar di atas.
Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.