Ada beberapa jenis obat bius yang dapat digunakan sesuai dengan prosedur medis yang akan dilakukan. Pancuronium merupakan obat bius total yang bisa digunakan dalam prosedur operasi atau penggunaan alat bantu pernapasan.
Golongan obat: Obat penghambat neuromuskular
Merek obat: Pavulon
Apa itu obat pancuronium?
Pancuronium atau pankuronium adalah obat bius total tambahan yang berfungsi untuk melemaskan saraf otot selama prosedur operasi atau saat menggunakan alat bantu pernapasan.
Alat bantu pernapasan tersebut misalnya intubasi endotrakeal dan ventilasi mekanik.
Obat ini termasuk ke dalam obat pelemas otot nondepolarisasi dan bekerja dengan sebagai penghambat sinyal rangsangan saraf motorik ke otot.
Pancuronium berupa bubuk berwarna putih tanpa bau yang bisa dilarutkan ke dalam air, alkohol, dan kloroform.
Melalui pembuluh darah vena (intravena), pancuronium digunakan sebagai obat suntik atau injeksi dalam proses bius atau anestesi.
Perlu diketahui bahwa obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Dosis obat pancuronium
Pancuronium tersedia dalam bentuk suntik atau injeksi.
Berdasarkan MIMS, berikut pembagian dosis pancuronium sesuai dengan prosedur medis yang dilakukan.
1. Intubasi endotrakeal dan anestesi umum
- Dewasa: Dosis awal 50—100 mcg/kg melalui injeksi dan dapat dikurangi menjadi 20—60 mcg/kg jika diberikan setelah suxamethonium. Dosis untuk perawatan yakni 10—20 mcg/kg.
- Anak: Untuk bayi usia 0—30 hari, dosis awal adalah 30—40 mcg/kg. Dosis untuk perawatan adalah 10—20 mcg/kg. Sementara dosis untuk anak usia >1 bulan sama seperti dosis dewasa.
2. Ventilasi mekanis dalam perawatan intensif
- Dewasa: 60 mcg/kg setiap 1-1,5 jam atau lebih jarang.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Aturan pakai pancuronium
Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.
Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi yang hanya bisa diberikan oleh dokter atau tenaga medis lainnya di bawah pengawasan dokter di rumah sakit atu fasilitas kesehatan.
Dokter akan menentukan dosis obat berdasarkan kondisi yang dialami dan respons Anda terhadap obat.
Dokter akan mengawasi kondisi Anda selama menggunakan obat ini.
Bicarakan dengan dokter terkait apa saja yang Anda rasakan selama menggunakan obat ini. Jika gejala terasa masih mengganggu, dokter mungkin akan meningkatkan dosis obat.
Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Perhatikan!
Pancuronium hanya boleh diberikan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan sehingga tidak boleh disimpan di dalam rumah.
Efek samping pancuronium
Cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat bius, seperti ruam kulit gatal-gatal, serta pembenkakan pada wajah, bibir, atau lidah.
Segera hubungi dokter jika terjadi efek samping serius dari obat pancuronium, yang meliputi berikut ini.
- Masalah pernapasan.
- Iritasi atau gatal pada mata.
- Wajah kemerahan.
- Jantung berdebar.
- Gejala tekanan darah rendah, seperti pusing, merasa ingin pingsan, terjatuh, sangat lemah, atau lelah
- Gejala cedera otot, seperti urin berwarna gelap, kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah urin, sangat lemah atau lelah, nyeri otot, dan sakit punggung
Ada juga efek samping obat yang ringan dan tidak memerlukan pengobatan medis, seperti berikut ini.
- Nyeri otot.
- Kelemahan otot.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat pancuronium
Sebelum menggunakan obat, beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap pancuronium, bromida, obat-obatan lain, makanan, pewarna, atau bahan pengawet.
Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki atau sedang mengalami kondisi berikut ini.
- Dehidrasi.
- Penyakit jantung.
- Kadar kalsium dan magnesium tinggi di dalam darah.
- Riwayat detak jantung tidak teratur.
- Penyakit ginjal.
- Area besar kulit yang terbakar atau rusak.
- Penyakit liver.
- Kadar kalsium dan kalium rendah di dalam darah.
- Penyakit paru-paru atau pernapasan, seperti asma.
- Myasthenia gravis.
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui sebelum menggunakan obat ini.
Apakah pancuronium aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Pancuronium termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Belum ada penelitian terhadap hewan untuk membuktikan keamanan obat ini pada ibu hamil.
Oleh sebab itu, penggunaan obat ini pada ibu hamil hanya boleh digunakan jika manfaat obat lebih besar dibandingkan risikonya.
Pancuronium boleh digunakan pada proses persalinan caesar, tetapi tidak boleh bersamaan dengan penggunaan magnesiumsulfat untuk toksemia (keracunan darah) pada kehamilan.
Pada kondisi tersebut dosis atau jangka waktu penggunaan pancuronium harus dikurangi.
Belum ada penelitian yang cukup tentang pengggunaan obat ini pada ibu menyusui. Obat ini hanya boleh diberikan pada ibu menyusui sesuai dengan anjuran dari dokter.
Interaksi obat pancuronium dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter
Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan dengan sekaligus, tetapi dalam kasus lain, dua obat yang berbeda dapat digunakan bersamaan bahkan jika interaksi mungkin terjadi.
Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis atau membuat tindakan pencegahan lainnya yang mungkin diperlukan.
Beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat non resep lainnya yang beredar di pasaran.
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut biasanya tidak dianjurkan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Jika kedua obat yang diresepkan bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau mengubah seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.
- Antibiotik tertentu, seperti gentamicin, kanamisin, neomisin, streptomisin, tetracyclin, polimiksin B, bacitracin, colistin, dan colistimethate.
- Anestesi umum seperti enfluran, isofluran, dan halotan.
- Magnesium.
- Obat lain yang mengendurkan otot untuk operasi.
- Quinidin.
Artikel ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi. Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan obat herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan pancuronium. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]